Siswa SMA Iqro Amaholu Kunjungi Museum Siwalima
Para Siswa SMA Iqra Amaholu,
Kecamatan Huamual, Mengunjungi Museum Siwalima di Ambon, Selasa (20/12).
Puluhan siswa SMA
Iqro Amaholu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku,
mengujungi Museum Siwalima, yang berada di Kawasan Taman Makmur, Ambon, Selasa
(20/12), siang.
Kunjungan ini merupakan bagian dari
upaya meningkatkan kesadaran siswa untuk belajar sejarah lokal dan kebudayaan
daerah Maluku. Para siswa selama ini, hanya belajar sejarah lokal dan budaya
Maluku, dari bahan ajar yang diberikan guru dan buku pelajaran lainnya saja,
sehingga terkesan tidak menarik minat mereka karena dianggap membosankan.
Guru Sejarah SMA Iqro Amaholu, Riki Amin,
yang mendampangi belasan siswa ini kepada Malukunews.co,
mengatakan, para siswa diajak berwisata sejarah ke museum ini, sekaligus untuk
menghilangkan kejenuhan siswa, yang selama ini belajar sejarah hanya di ruang
kelas saja.
“Kami mengajak siswa ke museum ini,
tidak hanya sekedar mengisi liburan akhir tahun, tetapi dari museum ini para
siswa bisa belajar sejarah dan mengamati langsung berbagai situs sejarah dan
kebudayaan Maluku,” ungkapnya.
Para siswa terlihat tidak antusias
memanfaatkan koleksi museum itu. Mereka tidak hanya mengamati dan mencatat
berbagai benda peninggalan sejarah dan budaya yang tersedia di ruang koleksi
itu, tetapi ada yang langsung mengambil gambar, sambil berfoto bersama di depan
berbagai macam situs tersebut. Mulai dari ruang koleksi sejarah dan etnografi
hingga ruang koleksi meseum kelautan (Man).
Sumber: http://malukunews.co/berita/sbb/yi3kr2c04hw25hb/siswa-sma-iqro-amaholu-kunjungi-museum-siwalima
Sejarah Pendidikan di Kampung Amaholu
![]() |
| Siswa SMA Iqro Amaholu |
Dalam sejarah perkembangan pendidikan, kampung-kampung
Buton di pesisir pantai barat Seram (barat Huamual). Kampung Amaholu, termasuk
di antara kampung Buton yang lebih awal berkembang dalam dunia pendidikan.
Fakta ini dapat diketahui, bahwa jauh sebelum kampung-kampung Buton lainnya, di
kawasan pesisir itu mendirikan sekolah, Amaholu telah lebih dulu memiliki lembaga
pendidikan formal, sekolah. Pada 7 Januari 1967 sekolah tingkat dasar (MI) didirikan
di Kampung Amaholu. Terletak di bagian utara Amaholu (tenggah), dan di selatan
Amaholu Los. Dalam setahun berjalan pada 1968 sekolah ini dipindahkan di
Amaholu (tangah).
Sekolah ini didirikan oleh H. Usman Hart, sebagai tokoh
pengagas pendidikan di kampung ini, dan pesisir pantai barat Huamual itu. Di
sekolah itu pula, Ia sekaligus bertindak sebagai kepala sekolah dan guru kelas.
Meski sekolah ini terkesan darurat. Akan tetapi, sekolah ini telah menjadi
corak lahirnya peradaban ilmu di pesisir itu. Karena lembaga formal ini, tidak
hanya memampung siswa dari Amaholu, tetapi juga menampung siswa dari berbagai
kampung di pesisir itu. Mulai dari Kampung Airpapaya hingga Olatu (kini dikenal
dengan istilah 19 dusun). Hadirnya sekolah ini, menjadi virus bagi
kampung-kampung Buton lainnya untuk mendirikan sekolah di kawasan itu. H. Usman Hart, yang juga menjabat sebagai
kepala ranting Muhammadiyah di pesisir itu, kemudian berinisitif mendirikan sekolah
lanjutan tingkat pertama, sehingga dapat menampung para lulusan sekolah dasar
itu. Kemudian pada 11 Agustus 1988, didirikanlah Madrasyah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTSM) Amaholu, di Kampung Amaholu. Berdirinya
sekolah ini sebagai jawaban akan pentinya pendidikan di daerah itu. Sekaligus
mempependek rentang kendali, siswa di Kampung Amaholu dan kampung lainya, yang
sebelumnya bersekolah di MTS Muhammadiyah Kambelo. Dan untuk bersekolah di
kampung tersebut, mereka harus berjalan kaki beberapa kilo meter.
Proses awal
berdirinnya sekolah ini, tidak sedikit
mendapat tantangan dan hambatan dari berbagai kalangan. Terutama persoalannya
kurangnya peserta didik. Para orang tua saat itu belum memiliki kesadaran betapa pentingnya pendidikan untuk mendorong anak-anak mereka
melanjutkan sekolah kejenjang MTS. Bagi orang tua saat itu, asal
anak sudah bisa membaca, menulis dan berhitung itu sudah cukup. Pasca berdirinya
sekolah ini, tidak menunjukan tanda-tanda kemajuan sedikitpun, hingga membuat aktifitas
belajar-mengajar di sekolah terhenti. Selama 2 (dua) tahun dari tahun 1988 sampai tahun 1990 MTS Muhammadiyah Amaholu, mandek. Kemudian pada tahun 1991 kesadaran masyarakat (orang tua) untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang sekolah menengah pertama, mulai muncul kembali. Aktivitas sekolah mulai dilanjutkan.
Kegiatan pembelajaran di MTS Muhamadiyah Amaholu, mulai berjalan dengan baik. Namun, tantangan selanjutnya yang dihadapi kepala sekolah adalah
kurangnya tenaga pengajar (guru). Banyaknya
minat siswa yang masuk sekolah dari tahun ke tahun, ternyata tidak berbanding
dengan jumlah tenaga pengajar. Akan tetapi, hal itu tidak mematahkan pengelolah
(kepsek) untuk mengembangan sekolah ini. Semua masalah itu dapat diselesaikan
berkat usaha dan kerja keras, H. Usman Harat, dan beberapa guru lainnya serta
masyarakat Amaholu. Buah kerjakeras itu, hasilnya dapat dirasakan masyarakat
hingga sekarang ini. Telah ada ribuan alumni yang berasal dari MTS Muhammadiyah
Amaholu. Beberapa di antara para almuni itu, kini mereka menjadi guru di
sekolah ini. Ada yang sudah berstatus PNS, ada pula yang masih berstatus
tenagga honorer.
Ide Mendirikan SMA Dicetuskan
Banyaknya para sarjana kegurunan yang berasal dari
Kampung Amaholu, membuat mereka berkeinginan mendirikan Sekolah Mengah Atas
(SMA) di kampung ini. Gagasan mendirikan SMA ini, telah
menjadi perbicangan dikalangan kaum intelektual. Mulai dari mahasiswa, sarjana hingga masyarakat, di manapun mereka berjumpa ketika sedang berbicara terkait kondisi pendidikan di kampung ini. Namun ide dan wacana tersebut, dari waktu ke waktu hanyalah
pepesan kosong. Belum ada wujud dan tindakan nyata.
Sebab, tidak adanya
aktor yang dapat mengerakannya. Belum adanya
tim yang dapat bergerak
cepat, bertindak tepat, mengambil
resiko dan bertanggung jawab penuh kearah esekusi lapangan. Perlahan seiring berjalannya waktu, wacana pendirian SMA
ini redup.
Pada
tahun 2014 bertepatan dengan momentum Pemilihan Umum (Pemilu) anggota legeslatif. Ide mendirikan SMA
di Kampung Amaholu, kembali
digulirkan. Semangat memajukan kampung
melalui pendidikan, kembali diperbincangkan oleh beberapa mahasiswa dan sarjana
asal Amaholu. Terutama ketika mereka sedang
berdiskusi dengan senior mereka,
Tamrin Manassa. Dalam
momentum itu pula, Ia tercatat
maju sebagai calon anggota legeslatif (Pileg).
Dari dapil Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku.
Diskusi-diskusi
terkait pendirian SMA di kampung ini, terus
berlanjut dari waktu ke waktu. Mereka
yang berdikusi itu, termasuk bagian dari tim pemenangan Thamrin Manassa. Karena
itu, disaat momentum pemilu semakin dekat. Fokus
kajian mereka dialihkan kepada pengaturan
startegi pemenangan Tamrin Manassa. Dari diskusi
itulah, dibentuk tim pemenangan yang dinamai dengan Solidaritas Masyarakat
Pemerhati Tamrin Manassa, yang disingkat
Simpati-TM.
Tim inilah yang berkerja untuk pemenangan Thamrin Manassa
di Pileg 2014 itu. Akan tetapi, Tuhan masih berkehendak lain. Kerja tim belum
membuahkan hasil. Seusai hajatan pemilu (pungutan
suara) digelar, Thamrin Manassa, tidak terpilih sebagai anggota legislatif. Namun, tidak terpilihnya Thamrin Manassa,
bukan berarti memathkan niat
suci pendirian SMA di
Kampung Amaholu.
Pasca pemilu itu, beberapa
bulan kemudian diskusi tentang pendirian sekolah kembali di lanjutkan. Mereka adalah para mantan relawan Simpati-TM ini, antara lain Riki Amin,
Buyung Amin, Arifin Sihab, Erson La Biji, Waldin Obo, Burhan Manassa, Arsad
Ibrahim. Di setiapkali bertemu di kediaman Tamrin Manassa, di
kompleks IAIN Ambon. Diskusi
terkait pembentukan sekolah itu, terus dimatangkan. Informasi
itu disampaikan pula kepada
Kasman Renyaan, melalui telfon gengam (HP) yang
saat itu tengah melanjutkan studi masgisternya di Kota Makassar. Komunikasi
dengan Kasman Renyaan itu, untuk meminta gagasannya terkait langkah yang
mestinya dilakukan demi mempercepat terbentuknya SMA di Kampung Amaholu.
Menindaklanjuti ide yang telah matang itu, Tim
Simpati-TM, memperkarsai terbentuknya sebuah
lembaga resmi berupa yayasan. Yayasan
yang dibentuk ini akan mewadahi sekolah tersebut nantinya. Di bentuknya yayasan
ini, selain sebagai wadah kerja dan
pengabdian relawan Simpati-TM kepada masyarakat, juga menjadi wadah untuk mempersolit
hubungan sesama anggota mantan relawan
Simpati-TM. Lembaga yayasan
ini, kemudian dinamai dengan Yayasan
Bakti Simpati. Sebuah nama
yang diadopsi dari kata Simpati-TM. Namun, yang diambil hanya kata
simpati dan mengeser TM-nya. Kemudian
ditambah dengan kata bakti, sebagai bentuk
pengabdian, sehingga jadilah bakti simpati. Dalam pengusulan admistrasi untuk
mendapatkan Akta Notaris dan Surat Keputusan
(SK)
Kementrian Hukum dan Ham (Kemenkuham) Republik Indonesia, ada penambahan kata Maluku,
sebagai bentuk penegasan wilayah dan kedudukan yayasan berada di Provinsi Maluku. Jadilah Yayasan Bakti Simpati Maluku, yang di singkat YBSM, sesuai
nama yang tertera dalam Akta Notaris dan SK Kemenkuham, yang diterbitkan pada
tanggal 18 Agustus tahun 2015.
Kerja Tim dirikan PAUD
Dalam proses menunggu pengurusan kelengkapan
admistrasi yayasan. Beberapa
orang (tim) terdiri dari Adul Alibady, Riki Amin, Arifin Sihab, Buyung Amin,
dan Kasman Renyaan, melakukan terobosan dengan
mendirikan lembaga pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), di Kampung Amaholu. Langkah awal yang
dilakukan untuk mensukseskan perdirinya
lembaga formal dan nonformal tersebut adalah
menjalangkan fungsi koordinasi. Mendatangi Kepala Kampung Amaholu Yahya Bamila. Hal ini dimaksudkan agar pendirian
lembaga ini, diketahui dan disetujui oleh pimpinan kampung ini.
Setelah koordinasi dilakukan, selanjutnya tim melakukan
identifikasi anak usia
4 tahun di Kampung Amaholu. Dibarengi dengan kegiatan mensosialisasilan pentingnya PAUD kepada orang
tua di kampung ini.
Sosialisasi dilakukan melalui pembagian selebaran tentang
profil PAUD yang akan dibentuk nantinya.
Kemudian anak yang sudah dicatat oleh tim, orang tuanya langsung diundang secara
resmi dalam rapat terbuka yang dilaksanakan
di Amaholu, di rumah sebuah rumah tua, keluarga
keluarga besar Ama Widaria.
Pertemuan
dengan orang tua peserta didik itu, sebagai langkah sosialisasi hadirnya PAUD Iqro. Tidak hanya sosialisasi, tetapi pertemuan dengan orang
tua itu sekaligus membicarakan perihal waktu
penerimaan peserta didik baru dan biaya
pendaftaran serta
syarat admistrasi yang harus disiapkan orang tua peserta didik. Bertindak
selaku pimpinan rapat saat itu, Kasman Renyaan, Adul Alibadi dan Riki Amin.
Berdirinya PAUD di Kampung Amaholu, kemudian
diikuti oleh Burhan Manassa,
dengan membentuk lembaga PAUD Iqro, di
Kampung Naselan, Buano. PAUD ini juga nantinya akan berada dibawah naungan
Yayasan Bakti Simpati Maluku. Dalam setahun (2014), mantan relawan Simpati-TM itu, berhasil mencetak dua lembaga
formal dan non formal (PAUD) di Kabupaten SBB. Namun dalam
perkembangannya kemudian
kedua PAUD itu mandek.
Mandeknya lembaga pendidikan anak usia dini itu, membuat Adul Alibady dan kawan-kawannya mengagas lembaga anak usia dini dengan jalur kementerian Agama, yakni RA (Raudhatul Athfal), yang eksis hingga kini. Mendidik anak-anak usia dini di kampung Amaholu dengan target usia 4-6 tahun.
Guru dan Siswa SMA Iqro Amaholu Praktekan Senam PGRI
![]() |
| Senam PGRI di SMA IQRO Amaholu |
Setelah mengikuti sosialiasi pelatihan Senam Persatuan Guru Republik Indonesia (Senam PGRI) yang disampaikan pihak dinas pendidikan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), di Dusun Talaga, pada 04 November 2016. Para guru dan siswa SMA Iqro Amaholu (SMAIQA), mulai memperaktekan Senam PGRI di lapangan sakolah SMAIQA, Jumat 11 November 2016, pagi.
Dalam praktek pelaksanaan Senam PGRI perdana ini, para siswa dan guru tampak antosias mengikuti iringan music dan peragaan senam dari layar kaca leptop. Sebagian siswa tersenyum, tertawa sambil memperagakan senam ini.
Seorang guru SMAIQA, Buyung Amin, S.Pd., mengatakan, senam PGRI ini akan menjadi agenda rutinitas pada setiap Jumat pagi, sebelum proses belajar mengajar belangsung di kelas. Senam PGRI ini tidak hanya untuk guru tetapi juga siswa. “Kami akan tetap melaksanakan senam ini di sekolah setiap jumat pagi, agar siswa dan guru tetap sehat jasmaninya, sehingga proses belajar-mengajar di kelas berlangsung dengan baik oleh karena kebugaran jasmani.” ujar Buyung.
Dalam praktek pelaksanaan Senam PGRI perdana ini, para siswa dan guru tampak antosias mengikuti iringan music dan peragaan senam dari layar kaca leptop. Sebagian siswa tersenyum, tertawa sambil memperagakan senam ini.
Seorang guru SMAIQA, Buyung Amin, S.Pd., mengatakan, senam PGRI ini akan menjadi agenda rutinitas pada setiap Jumat pagi, sebelum proses belajar mengajar belangsung di kelas. Senam PGRI ini tidak hanya untuk guru tetapi juga siswa. “Kami akan tetap melaksanakan senam ini di sekolah setiap jumat pagi, agar siswa dan guru tetap sehat jasmaninya, sehingga proses belajar-mengajar di kelas berlangsung dengan baik oleh karena kebugaran jasmani.” ujar Buyung.
Historiografi: Menulis Karya Menghasilkan Sejarah
1. HISTORIOGRAFI SEJARAH POLITIK
Sejarah
adalah percakapan yang tidak putus-putusnya antara masa kini dengan masa
lampau, suatu hubungan yang tiada henti-hentinya antara sejarawan dengan
keterangan tentang kelampauan (Edward Halett Carr, 1965: 29). Politik adalah
pengetahuan tentang ketatanegaraan; perhatian utama pada kekuasaan dan
kedaulatan dalam kelompok rakyat. Sedangkan kata, Edward A. Freeman, bahwa
sejarah adalah politik masa lampau (pandangan abad ke-19).
a. Pendapat Para Sejarawan
1.
Gooffray R. Elton:
Sejarah
politik merupakan kerangka kerja yang terbaik bagi penyusunan data sejarah
(pandangan bad ke-20) Sejarah politik: sejarah konvesional. Sejarah
konvensional: sejarah monumental, sejarah yang memusatkan perhatian pada
orang-orang besar, tokoh-tokoh penting, dan peristiwa-peristiwa besar.
b. Ciri sejarah konvensional
1.
Memuja akibat, dan hasil.
2.
Perubahan politik dan sosial yang diagungkan
adalah yang diciptakan pemerintah dalam kekinian
3.
mengabsahkan pemerintah yang ada.
c. Ciri Sejarah Politik Modern:
1)
Menelusuri sebab-akibat dan menekankan proses
yang dijalani
2)
Memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh
pada perubahan politik dan sosial.
3)
Perhatian diarahkan untuk mengambil pelajarani
dari masa lampau untuk mem bangun masa depan yang lebih baik.
2.
Ronald Hutton
-
Sejarah politik adalah studi tentang organisasi
dan penerapan kekuasaan masyarakat pada masa lalu.
-
Perhatian pada: rekonstuksi akibat dari
keputusan politik, idiologi perilaku yang bergantung pada evolusi mkoralitas,
teknologi, pendidikan, agama, pola kekayaan, dan hubungan internasional.
3.
John Turner.
–
Sejarah politik adalah upaya mendapatkan dan
menggunakan kekuasaan dalam msyarakat.
–
Subjek sejarah politik: bagaimana mendapatkan
dan menggunakan kekuasaan mastarakat serta negara dan sistem kepartaian,
pembuatan kebijakan diplomatik, dan kebijakan sosial pada masa perang.
4.
Kenneth O. Morgan:
-
Sejarah politik berarti meng-interpretasikan
kembali setiap unit tertentu dari masyarakat kota, daerah, rakyat, negara, atau
masyarakat internasional dalam hal bagaimana kekuasaan dicari, dilaksanakan,
ditentang, disalahgunakan, atau ditolak.
-
Kebanyakan sejarah politik digunakan sekitar
dokumen konstitusional, silsilah politik; dalam dekade terakhir ini: hubungan
antara bentuk politik dan kegiatan politik dalam masyarakat tertentu.
-
Perang adalah bentuk yang paling dramatis dari
politik diakui sebagai faktor terkuat yang menyebabkan perubahan sosial dan
ekonomi.
2.
HISTORIOGRAFI
SEJARAH SOSIAL
J.
Jean Hecht, mengatakan sejarah Sosial adalah studi tentang struktur dan proses
tindakan serta tindakan timbal-balik manusia sebagaimana telah terjadi dalam
konteks sosio-kultural dalam masa lampau yang tercatat. Sejarah sosial meliputi
seluruh lingkup kehi-dupan dan kebudayaan dalam masyarakat-masyarakat yang ada
pada zaman sejarah. Sejarah sosial sepantasnya terbatas pada sisa yang telah
dikurangi tata negara, ekonomi, dan bidang-bidang kebudayaan seperti
keper-cayaan/religius dan teknologi. Sejarah sosial membicarakan sejumlah
lembaga pranata-pranata kerumahan dan masyarakat yang beraneka jenis, adat
istiadat, sikap, dan artefak-artefak. Kaum Fabian dan Marxis, mengatakan
sejarah sosial merupakan sejarah ekonomi dalam skala kecil seperti standart
hidup, transportasi, kesehatan masyarakat, hukum yang buruk. Terkait itu, David
Cannadine, sejarah sosial merupakan sejarah orang politik yang ditinggalkan.
Sedangkan Trevelyan, berpendapat, sejarah sosial menggambarkan kehidupan
masyarakat tanpa aspek politik. Beberapa karya sejarah sosial yang ditulis para
ahli diantaranya:
• Herodotus
: menulis tentang adat-istiadat orang-orang Skyth dan Tacitus menulis tentang
lembaga-lembaga suku-suku German.
• Julius
Mose: dipandang sebagai bapak aliran sejarah sosial dari karyanya: Osnabruchische Gechichte (1768).
• Voltaire:
The Age of Louis XIV (1751):
menguraikan tentang masyarakat Prancis sebagai satu kesatuan; mengungkapkan
berbagai segi kehidupan dan kebudayaan, antara lain: peperangan, keuangan,
pemerintahan, ilmu pengetahuan, kesusateraan, kesenian, adar-istiadat, dan
agama.
Sejarah Kebudayaan Sebagai Sejarah Sosial
Voltaire:
Karyanya The Age of Louis XIV dipandang sebagai awal madsab Sejarah
Kebudayaan (Kulturgeschichte) dipandang juga sebagai sejarah sosial
karena memper-hatikan tipe-tipe sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Berbarengan dengan munculnya sejarah kebudayaan, muncul pula aliran sejarah
sosial. Karya awal sejarah sosial ini dipandang tidak skematis karena:
a.
tidak ada perhatian pada morfologi dan dinamika
sosiao-kultural; dan
b.
tujuan pokoknya adalah penggambaran kehidupan
dalam masyarakat.
Ciri Sejarah Sosial Awal :
1.
bersifat tinjauan kemasyarakatan: karya Albert
E. Richardson (1931): Georgian England. A Survey of Social Life Trades,
Industries and Art from 1700 to 1820, dan karya Arthur Bryant (1935): The
England of Chaeles II.
2.
penelitian pada satu bagian yang sempit saja:
Karya Warwick Wroth (1896): London Pleasure Gardens of England of the
Eighteenth Century, dan Robert Aleen (1938): The Clubs of Augustan London.
3.
Perhatian pada sejarah keluarga tanpa tendensi:
Arthur W. Calhoun (1945): A Sosial History of the Amarican Family from Colonial
Time to the Present.
Ciri pokok sejarah sosial pada
awalnya adalah keanekaragaman.
Sejarah Sosial Baru
1.
Mempelajari setiap aspek masyarakat.
2.
Memperhatikan peranan rakyat biasa dalam
sejarah (peranan utama).
3.
Menelusuri aspek sosial dari semua lembaga;
4.
Meminjam teori dan konsep ilmu-ilmu sosial
Gerakaan Bloch-Febvre
1.
Mempelajari setiap aspek masyarakat.
2.
Memperhatikan peranan rakyat biasa dalam sejarah (peranan utama).
3.
Menelusuri aspek sosial dari semua lembaga;
4.
Meminjam teori dan konsep ilmu-ilmu sosial
Arah Pemikiran
1.
Data yang patut diberikan pertimbangan khu-sus
adalah peninggalan paling awal: arkeolo-gis, kartografis, linguistik, folkloris
; bahan ini dapat memberikan dasar untuk merekonstruk-si masa lampau.
2.
Menciptakan sintesa dari data: sosiologi,
psikologi, ekonomi, dan geografi. Untuk maksud ini didirikan majalah Annales
d’histoire economique et sociale (1929).
3. HISTOGRAFI SEJARAH EKONOMI
Sejarah
Ekonomi: menaruh perhatian pada kegiatan ekonomi masa lampau. Perhatian pada:
pertumbuhan, kemandekan, dan kemerosotan ekonomi. Kemakmuran kelompok-kelompok
individu senada dengan arah perubahan ekonomi dan hubungan timbal-balik antara
organisasi ekonomi dan kegiatannya. Hal ini mengarahkan perhatian pada struktur
pranata masyarakat – terpadu pada sejarah sosial dan sejarah politik.
Perhatian Studi Sejarah Ekonomi:
1.
Keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan
faktor-faktor yang menentukan perubahan itu (atau kemandekan dan kemerosotan).
2.
Distribusi pendapatan dalam ekonomi tersebut
bagi arah pertumbuhan atau kemerosotan
3.
Seluruh bidang yang menyangkut persoalan
kemakmuran selama terjadinya perubahan ekonomi pada masa lampau.
Pengkajian Sejarah Ekonomi
1.
Sejarah ekonomi tradisional- sejarawan:
berpedoman pada jenis penelitian sejarah, mengutamakan data verbal daripada
data numeric, dan perhatian pada keuntungan dinamik.
2.
Sejarawan ekonomi modern-ekonom: berpedoman
pada data numerik-ke arah econometerik atau cliometik-berpusat pada keuntungan
ekonomi.
Perhatian
Studi Sejarah Ekonomi Modern
1.
Keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan
factor-faktor yang menentukan perubahan itu (atau kemandekan dan kemerosotan).
2.
Distribusi dan ekonomi tersebut bagi arah
pertumbuhan atau kemerosotan
3.
Seluruh bidang yang menyangkut persoalan selama
terjadinya perubahan ekonomi pada masa lampau
4.
Ekspor dan import
5.
Teori ekonomi
6.
Keuntungan ekonomi.
Perhatian
Studi Sejarah Ekonomi Tradisional
1.
Keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan
factor-faktor yang menentukan perubahan itu (atau kemandekan dan kemerosotan).
2.
Distribusi pendapatan dalam ekonomi tersebut
bagi arah pertumbuhan dan kemerosotan
3.
Seluruh bidang yang menyangkut persoalan
kemakmuran selama terjadinya perubahan ekonomi pada masa lampau.
4.
Jaringan perdagangan (trade network)
5.
Kota Pelabuhan (Trade dispora)
6.
Keuntungan dinamik.
Keuntungan
Dinamik
1.
Peluang Berkelebihan (vent for suplus); melalui
hubungan perdagangan dapat diketahui sumber-sumber ekonomi baru dalam
penegertian hal-hal yang sebelumnya belum bernilai ekonomi menjadi bernilai
ekonomi.
2.
Transfer pengetahuan dan Teknologi). Hal ini
menunjukan pada mempelajari pengetahuan dan teknologi pihak yang dipandang
lebih maju untuk membangun dan memajukan kegiatannya.
4
HISTORIOGRAFI
SEJARAH MARITIM
a. Pengertian
Laut adalah gengaman air asin
yang mengintari bumi. Laut dikatagorikan dalam dua fungsi:
1.
Maritim (Maritime) : Laut berfungsi sebagai
infrastruktur
2.
Marin (marin): laut berfungsi sebagai pendapatan
b. Historiografi
Sejarah Maritim
Alferd Thayer Mahan
(1840-1914); the influence of sea power upon Hinstory, 1660-1783, terbit 1890.
Unsur-unsur yang menetukan negara berkembang menjadi kekuatan laut adalah:
-
Kedudukan Geografis
-
Bentuk tanah dan pantainya
-
Luas wilayahnya
-
Jumlah Pendudknya
-
Krakter penduduknya
-
Sifat Pemerintahanya
c. Kebijakan Maritim
1.
Laut Bebas: mare liberium-perdagangan bebas
2.
Laut tertutup: mare clausum-berdagang
sendiri-monopoli
d. Negara Maritim
Suatu dikatakan menjadi negara
maritim, apabila mempunyai dua kekuatan utama, yakni:
1.
Neval Power: angkatan laut yang bertugas batas
perairan laut negara
2.
Sea Power: angkatan laut yang ditempatkan pada
daerah strategic untuk mengatur kebijakan ekonomi politik.
e. Pelopor Sejarah Maritim Indonesia
Adrian
Bernard Lapian, dijuluki sebagai nahkoda sejarawan maritim Asia Tenggara, sebab
Lapian, merupakan pelopor studi sejarah maritim Indonesia, karyanya berjudul:
Orang Laut, Bajak Laut, Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX,
(terbit 2009). Senada dengan Mahan-menelusuri pengaruh kekuatan laut terhadap
kehidupan kelompok orang: orang Laut, Bajak Laut, dan Raja Laut.
f.
Objek
Studi
1.
Negara Maritim
2.
Gerak Barang dan Jasa; Ekspor infor, dan orang
(keuntungan ekonomi)
3.
Perdagangan antar pulau dan Bandar (jaringan
perdagangan)
4.
Aktifitas dipusat perdagangan (kota, lintas
budaya)
5.
Keuntungan dinamik
g. Perdagangan Maritim
1.
Trade Network: Jaringan perdagangan dengan
Bandar niaga lain.
2.
Trade Dispora: Kunjungan Pedagang asing
kebandar niaga sendiri sehingga terjadi lintas budaya niaga (cross culture
trade)
h. Keuntungan Dinamik
1.
Peluang Berkelebihan (vent for suplus); melalui
hubungan perdagangan dapat diketahui sumber-sumber ekonomi baru dalam
penegertian hal-hal yang sebelumnya belum bernilai ekonomi menjadi bernilai
ekonomi.
2.
Transfer pengetahuan dan Teknologi. Hal ini
menunjukan pada mempelajari pengetahuan dan teknologi pihak yang dipandang
lebih maju untuk membangun dan memajukan kegiatannya.
5
HISTORIOGRAFI
SEJARAH KEBUDAYAAN
a. Pengertian kebudayaan
Kebudayaan
adalah hasil Cipta, karsa dan rasa. Cipta-berfikir:
kemampuan untuk memenuhi hasrat memperoleh yang baik dan mencapai kebaikan. Karsa-Berkehendak: kemampuan untuk
memenuhi hasrat memperoleh hal yang baik dan mencapai kebaikan; Rasa-berassa: kemampuan untuk hasrat
seni dan keindahan.
Kebudayaan
menurut Koenjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karsa manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
b. Wujud Kebudayaan
1.
Sistem budaya-nilai ide, gagasan norma.
2.
Sistem sosial-kompleks aktifitas dan tindakan
berpola
3.
Artefak-hasil produk budaya dalam bentuk benda
tinggalan.
c. Sejarah Kebudayaan
Menelusuri dan mengungkapakan;
1.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan
2.
Pranata-pranata sosial
3.
Proses perkembangan kehidupan manusia
4.
Kesenian peradaban
5.
Muncul gagasan Chalenge-and response
Menimbulkan:
6.
Pertumbuhan peradaban (Growths Civilization)
7.
Kemerosotan peradaban
8.
Kehancuran peradaban
d. Contoh Karya Sejarah Kebudayaan
Arnold J. Toynbee: A
Study of History: Studinya diarahkan untuk menjelaskan peradaban dengan
membandingkan setiap peradaban di dunia; masyarakat Kristen Ortodok, masyarakat
Iranik dan Arabik, masyarakat Syria, India, Sinik, Minoa, Sumerik, Babylonia,
Mesir dan Lainnya.

















