1. HISTORIOGRAFI SEJARAH POLITIK
Sejarah
adalah percakapan yang tidak putus-putusnya antara masa kini dengan masa
lampau, suatu hubungan yang tiada henti-hentinya antara sejarawan dengan
keterangan tentang kelampauan (Edward Halett Carr, 1965: 29). Politik adalah
pengetahuan tentang ketatanegaraan; perhatian utama pada kekuasaan dan
kedaulatan dalam kelompok rakyat. Sedangkan kata, Edward A. Freeman, bahwa
sejarah adalah politik masa lampau (pandangan abad ke-19).
a. Pendapat Para Sejarawan
1.
Gooffray R. Elton:
Sejarah
politik merupakan kerangka kerja yang terbaik bagi penyusunan data sejarah
(pandangan bad ke-20) Sejarah politik: sejarah konvesional. Sejarah
konvensional: sejarah monumental, sejarah yang memusatkan perhatian pada
orang-orang besar, tokoh-tokoh penting, dan peristiwa-peristiwa besar.
b. Ciri sejarah konvensional
1.
Memuja akibat, dan hasil.
2.
Perubahan politik dan sosial yang diagungkan
adalah yang diciptakan pemerintah dalam kekinian
3.
mengabsahkan pemerintah yang ada.
c. Ciri Sejarah Politik Modern:
1)
Menelusuri sebab-akibat dan menekankan proses
yang dijalani
2)
Memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh
pada perubahan politik dan sosial.
3)
Perhatian diarahkan untuk mengambil pelajarani
dari masa lampau untuk mem bangun masa depan yang lebih baik.
2.
Ronald Hutton
-
Sejarah politik adalah studi tentang organisasi
dan penerapan kekuasaan masyarakat pada masa lalu.
-
Perhatian pada: rekonstuksi akibat dari
keputusan politik, idiologi perilaku yang bergantung pada evolusi mkoralitas,
teknologi, pendidikan, agama, pola kekayaan, dan hubungan internasional.
3.
John Turner.
–
Sejarah politik adalah upaya mendapatkan dan
menggunakan kekuasaan dalam msyarakat.
–
Subjek sejarah politik: bagaimana mendapatkan
dan menggunakan kekuasaan mastarakat serta negara dan sistem kepartaian,
pembuatan kebijakan diplomatik, dan kebijakan sosial pada masa perang.
4.
Kenneth O. Morgan:
-
Sejarah politik berarti meng-interpretasikan
kembali setiap unit tertentu dari masyarakat kota, daerah, rakyat, negara, atau
masyarakat internasional dalam hal bagaimana kekuasaan dicari, dilaksanakan,
ditentang, disalahgunakan, atau ditolak.
-
Kebanyakan sejarah politik digunakan sekitar
dokumen konstitusional, silsilah politik; dalam dekade terakhir ini: hubungan
antara bentuk politik dan kegiatan politik dalam masyarakat tertentu.
-
Perang adalah bentuk yang paling dramatis dari
politik diakui sebagai faktor terkuat yang menyebabkan perubahan sosial dan
ekonomi.
2.
HISTORIOGRAFI
SEJARAH SOSIAL
J.
Jean Hecht, mengatakan sejarah Sosial adalah studi tentang struktur dan proses
tindakan serta tindakan timbal-balik manusia sebagaimana telah terjadi dalam
konteks sosio-kultural dalam masa lampau yang tercatat. Sejarah sosial meliputi
seluruh lingkup kehi-dupan dan kebudayaan dalam masyarakat-masyarakat yang ada
pada zaman sejarah. Sejarah sosial sepantasnya terbatas pada sisa yang telah
dikurangi tata negara, ekonomi, dan bidang-bidang kebudayaan seperti
keper-cayaan/religius dan teknologi. Sejarah sosial membicarakan sejumlah
lembaga pranata-pranata kerumahan dan masyarakat yang beraneka jenis, adat
istiadat, sikap, dan artefak-artefak. Kaum Fabian dan Marxis, mengatakan
sejarah sosial merupakan sejarah ekonomi dalam skala kecil seperti standart
hidup, transportasi, kesehatan masyarakat, hukum yang buruk. Terkait itu, David
Cannadine, sejarah sosial merupakan sejarah orang politik yang ditinggalkan.
Sedangkan Trevelyan, berpendapat, sejarah sosial menggambarkan kehidupan
masyarakat tanpa aspek politik. Beberapa karya sejarah sosial yang ditulis para
ahli diantaranya:
• Herodotus
: menulis tentang adat-istiadat orang-orang Skyth dan Tacitus menulis tentang
lembaga-lembaga suku-suku German.
• Julius
Mose: dipandang sebagai bapak aliran sejarah sosial dari karyanya: Osnabruchische Gechichte (1768).
• Voltaire:
The Age of Louis XIV (1751):
menguraikan tentang masyarakat Prancis sebagai satu kesatuan; mengungkapkan
berbagai segi kehidupan dan kebudayaan, antara lain: peperangan, keuangan,
pemerintahan, ilmu pengetahuan, kesusateraan, kesenian, adar-istiadat, dan
agama.
Sejarah Kebudayaan Sebagai Sejarah Sosial
Voltaire:
Karyanya The Age of Louis XIV dipandang sebagai awal madsab Sejarah
Kebudayaan (Kulturgeschichte) dipandang juga sebagai sejarah sosial
karena memper-hatikan tipe-tipe sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Berbarengan dengan munculnya sejarah kebudayaan, muncul pula aliran sejarah
sosial. Karya awal sejarah sosial ini dipandang tidak skematis karena:
a.
tidak ada perhatian pada morfologi dan dinamika
sosiao-kultural; dan
b.
tujuan pokoknya adalah penggambaran kehidupan
dalam masyarakat.
Ciri Sejarah Sosial Awal :
1.
bersifat tinjauan kemasyarakatan: karya Albert
E. Richardson (1931): Georgian England. A Survey of Social Life Trades,
Industries and Art from 1700 to 1820, dan karya Arthur Bryant (1935): The
England of Chaeles II.
2.
penelitian pada satu bagian yang sempit saja:
Karya Warwick Wroth (1896): London Pleasure Gardens of England of the
Eighteenth Century, dan Robert Aleen (1938): The Clubs of Augustan London.
3.
Perhatian pada sejarah keluarga tanpa tendensi:
Arthur W. Calhoun (1945): A Sosial History of the Amarican Family from Colonial
Time to the Present.
Ciri pokok sejarah sosial pada
awalnya adalah keanekaragaman.
Sejarah Sosial Baru
1.
Mempelajari setiap aspek masyarakat.
2.
Memperhatikan peranan rakyat biasa dalam
sejarah (peranan utama).
3.
Menelusuri aspek sosial dari semua lembaga;
4.
Meminjam teori dan konsep ilmu-ilmu sosial
Gerakaan Bloch-Febvre
1.
Mempelajari setiap aspek masyarakat.
2.
Memperhatikan peranan rakyat biasa dalam sejarah (peranan utama).
3.
Menelusuri aspek sosial dari semua lembaga;
4.
Meminjam teori dan konsep ilmu-ilmu sosial
Arah Pemikiran
1.
Data yang patut diberikan pertimbangan khu-sus
adalah peninggalan paling awal: arkeolo-gis, kartografis, linguistik, folkloris
; bahan ini dapat memberikan dasar untuk merekonstruk-si masa lampau.
2.
Menciptakan sintesa dari data: sosiologi,
psikologi, ekonomi, dan geografi. Untuk maksud ini didirikan majalah Annales
d’histoire economique et sociale (1929).
3. HISTOGRAFI SEJARAH EKONOMI
Sejarah
Ekonomi: menaruh perhatian pada kegiatan ekonomi masa lampau. Perhatian pada:
pertumbuhan, kemandekan, dan kemerosotan ekonomi. Kemakmuran kelompok-kelompok
individu senada dengan arah perubahan ekonomi dan hubungan timbal-balik antara
organisasi ekonomi dan kegiatannya. Hal ini mengarahkan perhatian pada struktur
pranata masyarakat – terpadu pada sejarah sosial dan sejarah politik.
Perhatian Studi Sejarah Ekonomi:
1.
Keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan
faktor-faktor yang menentukan perubahan itu (atau kemandekan dan kemerosotan).
2.
Distribusi pendapatan dalam ekonomi tersebut
bagi arah pertumbuhan atau kemerosotan
3.
Seluruh bidang yang menyangkut persoalan
kemakmuran selama terjadinya perubahan ekonomi pada masa lampau.
Pengkajian Sejarah Ekonomi
1.
Sejarah ekonomi tradisional- sejarawan:
berpedoman pada jenis penelitian sejarah, mengutamakan data verbal daripada
data numeric, dan perhatian pada keuntungan dinamik.
2.
Sejarawan ekonomi modern-ekonom: berpedoman
pada data numerik-ke arah econometerik atau cliometik-berpusat pada keuntungan
ekonomi.
Perhatian
Studi Sejarah Ekonomi Modern
1.
Keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan
factor-faktor yang menentukan perubahan itu (atau kemandekan dan kemerosotan).
2.
Distribusi dan ekonomi tersebut bagi arah
pertumbuhan atau kemerosotan
3.
Seluruh bidang yang menyangkut persoalan selama
terjadinya perubahan ekonomi pada masa lampau
4.
Ekspor dan import
5.
Teori ekonomi
6.
Keuntungan ekonomi.
Perhatian
Studi Sejarah Ekonomi Tradisional
1.
Keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan
factor-faktor yang menentukan perubahan itu (atau kemandekan dan kemerosotan).
2.
Distribusi pendapatan dalam ekonomi tersebut
bagi arah pertumbuhan dan kemerosotan
3.
Seluruh bidang yang menyangkut persoalan
kemakmuran selama terjadinya perubahan ekonomi pada masa lampau.
4.
Jaringan perdagangan (trade network)
5.
Kota Pelabuhan (Trade dispora)
6.
Keuntungan dinamik.
Keuntungan
Dinamik
1.
Peluang Berkelebihan (vent for suplus); melalui
hubungan perdagangan dapat diketahui sumber-sumber ekonomi baru dalam
penegertian hal-hal yang sebelumnya belum bernilai ekonomi menjadi bernilai
ekonomi.
2.
Transfer pengetahuan dan Teknologi). Hal ini
menunjukan pada mempelajari pengetahuan dan teknologi pihak yang dipandang
lebih maju untuk membangun dan memajukan kegiatannya.
4
HISTORIOGRAFI
SEJARAH MARITIM
a. Pengertian
Laut adalah gengaman air asin
yang mengintari bumi. Laut dikatagorikan dalam dua fungsi:
1.
Maritim (Maritime) : Laut berfungsi sebagai
infrastruktur
2.
Marin (marin): laut berfungsi sebagai pendapatan
b. Historiografi
Sejarah Maritim
Alferd Thayer Mahan
(1840-1914); the influence of sea power upon Hinstory, 1660-1783, terbit 1890.
Unsur-unsur yang menetukan negara berkembang menjadi kekuatan laut adalah:
-
Kedudukan Geografis
-
Bentuk tanah dan pantainya
-
Luas wilayahnya
-
Jumlah Pendudknya
-
Krakter penduduknya
-
Sifat Pemerintahanya
c. Kebijakan Maritim
1.
Laut Bebas: mare liberium-perdagangan bebas
2.
Laut tertutup: mare clausum-berdagang
sendiri-monopoli
d. Negara Maritim
Suatu dikatakan menjadi negara
maritim, apabila mempunyai dua kekuatan utama, yakni:
1.
Neval Power: angkatan laut yang bertugas batas
perairan laut negara
2.
Sea Power: angkatan laut yang ditempatkan pada
daerah strategic untuk mengatur kebijakan ekonomi politik.
e. Pelopor Sejarah Maritim Indonesia
Adrian
Bernard Lapian, dijuluki sebagai nahkoda sejarawan maritim Asia Tenggara, sebab
Lapian, merupakan pelopor studi sejarah maritim Indonesia, karyanya berjudul:
Orang Laut, Bajak Laut, Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX,
(terbit 2009). Senada dengan Mahan-menelusuri pengaruh kekuatan laut terhadap
kehidupan kelompok orang: orang Laut, Bajak Laut, dan Raja Laut.
f.
Objek
Studi
1.
Negara Maritim
2.
Gerak Barang dan Jasa; Ekspor infor, dan orang
(keuntungan ekonomi)
3.
Perdagangan antar pulau dan Bandar (jaringan
perdagangan)
4.
Aktifitas dipusat perdagangan (kota, lintas
budaya)
5.
Keuntungan dinamik
g. Perdagangan Maritim
1.
Trade Network: Jaringan perdagangan dengan
Bandar niaga lain.
2.
Trade Dispora: Kunjungan Pedagang asing
kebandar niaga sendiri sehingga terjadi lintas budaya niaga (cross culture
trade)
h. Keuntungan Dinamik
1.
Peluang Berkelebihan (vent for suplus); melalui
hubungan perdagangan dapat diketahui sumber-sumber ekonomi baru dalam
penegertian hal-hal yang sebelumnya belum bernilai ekonomi menjadi bernilai
ekonomi.
2.
Transfer pengetahuan dan Teknologi. Hal ini
menunjukan pada mempelajari pengetahuan dan teknologi pihak yang dipandang
lebih maju untuk membangun dan memajukan kegiatannya.
5
HISTORIOGRAFI
SEJARAH KEBUDAYAAN
a. Pengertian kebudayaan
Kebudayaan
adalah hasil Cipta, karsa dan rasa. Cipta-berfikir:
kemampuan untuk memenuhi hasrat memperoleh yang baik dan mencapai kebaikan. Karsa-Berkehendak: kemampuan untuk
memenuhi hasrat memperoleh hal yang baik dan mencapai kebaikan; Rasa-berassa: kemampuan untuk hasrat
seni dan keindahan.
Kebudayaan
menurut Koenjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karsa manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
b. Wujud Kebudayaan
1.
Sistem budaya-nilai ide, gagasan norma.
2.
Sistem sosial-kompleks aktifitas dan tindakan
berpola
3.
Artefak-hasil produk budaya dalam bentuk benda
tinggalan.
c. Sejarah Kebudayaan
Menelusuri dan mengungkapakan;
1.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan
2.
Pranata-pranata sosial
3.
Proses perkembangan kehidupan manusia
4.
Kesenian peradaban
5.
Muncul gagasan Chalenge-and response
Menimbulkan:
6.
Pertumbuhan peradaban (Growths Civilization)
7.
Kemerosotan peradaban
8.
Kehancuran peradaban
d. Contoh Karya Sejarah Kebudayaan
Arnold J. Toynbee: A
Study of History: Studinya diarahkan untuk menjelaskan peradaban dengan
membandingkan setiap peradaban di dunia; masyarakat Kristen Ortodok, masyarakat
Iranik dan Arabik, masyarakat Syria, India, Sinik, Minoa, Sumerik, Babylonia,
Mesir dan Lainnya.
Komentar
Posting Komentar