Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label benteng

Benteng Kolonial Masa Depan Parawisata Sejarah

  Seorang anak sedang berfose di depan Benteng Concordia di Negeri Waer, Banda Besar, Maluku Tengah Benteng Concordia di Negeri Waer, Banda besar. Benteng tinggalan VOC Belanda yg di bangun abad ke-17. Dibangunya benteng ini, sebagai upaya kolonial Belanda untuk memudahkan kontrol produksi rempah pala dan fuli (bunga pala) di sisi timur kepulauan Banda. Setelah di bangunya benteng Holandia di sisi barat, Lontor juga dua benteng utama di pulau Naira, yakni Benteng Nassau dan Benteng Belgica. Upaya pembangunan benteng pada dua sisi Timur dan Barat itu telah menguatkan eksistensi kolonial Belanda di "Titik Nol Jalur" Rempah Nusantara. Terutama Pasca penaklukan Banda Naira dan pembantaian orang Banda di bawah gubernur Jenderal VOC Ceon tahun 1621. Belanda kemudian membangun benteng-benteng pertahanan di sejumlah sisi kepulauan Banda demi ambisi penguasaan dan kontrol terhadap lalulintas perdagangan pala dan fuli. Ulasan ringkas itu tentang masa lalu. Apa manfaatnya untu...

Kesadaran Sejarah: Benteng Concordia di Pulau Banda

  Penulis Sedang berada di pintu Benteng Concordia  Benteng Concordia, benteng ini teretak di pesisir timur Pulau Banda (Banda Besar). Lebih tepatnya kini berada di Desa Waer, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tenggah. Bangunan tua karya kolonial itu, memiliki tinggi sekitar 5 meter. Luas benteng ini, kurang lebih 1600 M 2 dengan dua pitu utama. Di pintu bagian barat berhadapan dengan perumahan penduduk (perkebunan pala), sedangkan pintu gerbang pada sisi timur berhadapan dengan pesisir pantai hingga ke laut lepas. Dalam dokumen sejarah tertulis, Benteng Concordia dibangun Belanda pada tahun 1630. Tujuan utama di bangunya benteng ini untuk mengontrol arus perdagangan pala dan fuli di kawasan pesisir timur Pulau Banda Besar. Benteng ini dibangun Belanda agar mudah memonitor kapal yang datang dan berlalu lalang di kawasan pesisir itu. Termasuk perampompak yang sewaktu-waktu hadir mengancam eksistensi perkenier dan penduduk setempat. Sisi lain untuk menjangkau pesisir selat...