OLEH: HARMIN SAMIUN, S.Pd., M.Pd.
MUKADIMAH
PROFIL IPMAM PADA KEPENGURUSAN
SEBELUMNYA
Dalam
mencermati keberadaan IPMAM pada masa kepengurusan sebelumnya, diperlukan
adanya sikap integritas yang kuat dari setiap komponen pengurus yang akan terpilih
untuk merespon setiap dinamika kehidupan yang berkembang di masyarakat. Sebagai
upaya untuk mewujudkan pembaharuan terhadap tatanan pola pergerakan organisasi
ke arah yang lebih baik. Mengingat kompleksitas potensi yang ada dari setiap
individu menjadi terobosan utama untuk mengalang kekuatan dalam menyusun
agenda-agenda organisasi. Olehnya itu, keberadaan IPMAM sejak berdirnya yang
dipimpin oleh regenerasi saat itu, harus dimaknai dan disikapi secara arif oleh
semua kalangan. Bahwa pola pergerakan IPMAM saat itu, sebagai instrumen untuk
mengalang kekuatan dalam melakukan perubahan perilaku dekonstruktif menuju
perilaku yang konsturuktif (perilaku yang membangun) dalam organisasi.
Eksistensi
keberadaan pengurus IPMAM ditengah masyarakat menjadi indikator dalam melakukan
perbaikan dan pembinaan mentalitas generasi muda baik dari kalangan pelajar
maupun mahasiswa, agar mereka memiliki sikap integritas keperibadian yang ungul
dalam sisi akhalak. Karena hal itu sangat penting dalam memahami esensi
kehidupan. Pencitraan IPMAM ditengah masyarakat dewasa ini, harus menjadi embrio
dan perhatian khusus dari kalangan pengurus yang akan terpilih untuk lebih proaktif
dalam menyusun agenda organisasi yang bermurah terhadap pengembangan sumber
daya manusia. Sejak berdirinya IPMAM tidak akan terlepas dari peran kontrol
pelajar dan mahasiswa sebagai masyarakat ilmiah untuk lebih sinergis dalam membangun
komunikasi yang sistemik dalam mewujudkan agenda organisasi.
Gambaran
pola pergerakan IPMAM saat ini harus mencerminkan pola pergerakan yang
berorentasi tehadap peningkatan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Potret inilah akan melahirkan insan yang jenius,kredibel,akuntabilitas (bertanggungjawab)
serta siap dalam memimpin organisasi.
Sehubungan
dengan hal tersebut diatas, bahwa dalam mencermati pergerakan organisasi pada
periode kemarin masih ada kelemahan yang harus dibenahi secara intensif oleh pengurus
akan yang terpilh, dengan mengotimalisasikan peran sentral dari masing-masing
kabid (ketua bidang), dengan tetap bepegan teguh terhadap eksitensi nilai-nilai
keislaman (Al-Qur’an dan As-Sunnah) yang merupakan landasan utama dalam
melakukan gerakan pembaharuan umat.Dinamika organisasi yang berkembang dalam
kepengurusan saat itu terindikasi dari lemahnya manajemen dan pola komunikasi diantara
pengurus,sehingga hal ini menjadi kendalan utama dalam mengintegrasikan program
kerja.Berbagai alasan atau prinsip logis yang tidak bisa dibantahkan secara
hukum yakni adanya sikap dekonstruksi
dari pengurus yang tidak mengindahkan aturan organisasi yang telah disepakati
secara kolektif.Semestinya hal itu menjadi proititas utama dari kalangan
pengurus untuk merekonstrukisi gerakan-gerakan organisasi saat ini.
Di
sadari sungguh bahwa manajeman organisasi yang baikterletak dari fungsi dan
peran masing-masing bidang,namun hal itu tidak telepas dari peran kontorl dari
seorang pemimpin selaku nahkoda.Baiknya pemimpin dalam memimpin organiasi
terletak dari pola komunikasi yang dibangun dan konsistensi atau komitemen dari
pengurus dalam menjalangkan roda organisasi.Untuk membangun tatanan IPMAM yang baik dan solid hendakanya setiap pengurus
menjahui sikap hegomoni kepentingan yang menyesatkan dan lebih mengedepankan kepentingan
kolektif. Karena hal itu merupakan ruang gerak bagi
terjalinya hubungan yang baik diantara semua pengurus dalam organisasi.
Oleh
karenanya itu untuk menjajaki paradigma tersebut sangat dibutuhkan sosok
pemimpin yang religius,amanah,berani dalam mengambil sikap,tegas dalam
bertindak komitmen dalam setiap ucapan,santun dalam berkomunikasi,sinergis
dalam menjalin, ukuwah,transfaran ketika mengelolah keuangan dan tidak beriskap
promodial terhadap kelompok atau anggota tetentu.Andaikan prinsip tersebut
terpatri dalam diri seorang pemimpin dan
pengurus,InsyAllah pasti roda organisasi akan berjalan dengan baik.Goresan
utama dalam mentransformasikan dan merengksunstruksi pola organisasi IPMAM adalah
dengan memadukan semuan potensi dari kalangan pengurus baik pada tataran dalam
mengambil sebuah kebijakan maupun implementasi program kerja,sehingga suhu
organisasi yang diperankan oleh orang-orang didalamnya tidak bersifat dekonstuktif akan tetapi bersifat
konstruktif.
SIKAP KRITIS TERHADAP POLA
PERGERAKAN IPMAM DALAM TIAP REGKEGENERASI PENGURUS.
Dalam
menghadapi dikotomi dan hegomoni kepentingan yang memperhatinkan dikalangan
pengurus menjadi santapan untuk disikapi secara profesional oleh pemimpin yang
bergeming dalam organisasi IPMAM saat ini. Salah satu titik kelemahaman yang
mengkikis pola regulasi dikalangan pengurus pada dekade sebelumya adalah
terletak adanya sikap kepentingan pribadi yang lebih ditonjolkan daripada sikap
kepentingan bersama.Sungguh ironis bahwa kepentingan pribadi yang dikedepangkan
dalam organisasi akan menjadi futhurdalam mengelolah gerakan IPMAM.Sebab satu
hal yang tidak bisa dipungkiri terhadap organisasi yang akan solid yakni adanya
sikap kepedulian dan kebersamaan,baik pada tataran melontarkan argumentasi /pendapat
maupun pengambilan keputusan atau
kebijakan.
Olehnya
itu dilema organisasi yang mengingikis pondasi keorganisasian IPMAM dewasa ini
yang kian melemah dan menjamur adalah konsolidasi pengurus belum dioptimalisasikan
dengan baik oleh pemimpin dan fungsionaris-fungsionaris pengurus,sehingga hal
semacam ini berimbas terhadap pola gerakan IMPAM secara fundamental.Sikap
kepekaan dan integritas pemimpin terhadap organisasi dan pengurus tercermian
dari sikap kepedulian,konsolidasi dan pembinaan mentalitas kader.Kritik-kritik
yang bersifat konstruksi dilontarakan dari masing-masing pengurus terhadap
pimpinan menjadi hal esensial untuk diintegrasikan dalam gerakan-gerakan
organiasisi IPMAM.Sebab dengan adanya sikap kritis yang dilontarkan merupakan
bagian elemen penting terjalinan hubungan pola konsolidasi dan komunikasi dalam
organisasi.
Gebrakan
untuk mendesain sikap futhur dalam organisasi IPMAM agar tidak melekat
dikalangan pengurus yakni dengan tetap menjaga sikap ukhuwah antara pemimpin
dengan yang dipimpin,atau antara pembina dengan yang dibina.Karena muatan utama
dalam menompang gerakan organisasi yang solid
ditengah masyarakat tercemin adanya sikap perhatian dikalangan internal
pengurus.Oleh karenanya perlu adanya penyegaran dan rekonstruksi
gerakan-gerakan IMPAM saat ini,terutama pembinaan internal pengurus harus
dikedepankan sebagai bagian dalam memperkuat agenda-agenda kerja organisasi sehingga hal tersebut menjadi embrio dalam
mentranspormasikan gerakan-gerakan IPMAM.
B.
ALTERNATIF UTAMA POLA MANAJEMEN IPMAM DEWAS INI
Dalam
memahami arus perkembangan IPMAM secara kolektif pada dekade sebelumnya merupakan
jembatan baru bagi pengurus saat ini untuk sinergis dalam mengelolah organisasi kearah yang lebih
baik.Tantangan besar yang dihadapi oleh pengurus sebelumnya adalah terletak
dari ketidak pahaman terhadap pola komunikasi dan manajemen organisasi.Sehingga
hal tersebut menjadi kendala utama dalam menompang program kerja yang telah
digagas.Namun dalam kesempatan ini kami tidak akan membicarkan tentang perosalan
tersebut karena kami menyadari sungguh bahwa manajemen organisasi yang baik
terletak dari komitmen dan tanggungjawab dari semua pengurus bukan dari seorang
pimimpin semata.Peran pemimpin akan lahir andaikan koleganya setuju dan
merespon setiap kebijakan organisasi yang disepakati secara kolektif bukan
kolegial.Selagi kebijakan tersebut tidak mencedrai dan menyalahi prosedur atau
ketentuan yuridis dalam oraganisasi.Untuk membingkai semua itu peran sental
dari masing bidang hendaknya menyadari sungguh bahwa sebuah organisasi akan
eksis dipermukan andaikan orang-orang yang berkiprah didalamya memiliki jiwa
membangun dan sikap kepedulian tehadap IPMAM sehingga hal tersebut menjadi hal
yang sangat penting untuk diformulasikan dalam sebuah gerakan-gerakan yang nyata.
Seyogianya
peran pemimpin dan pengurus dalam organisasi harus mampu menyatukan presepsi
dan pandangan dalam mewujudkan gerakan IPMAM
dimasyarakat terutama pandangan yang kaitanya dengan pengambilan kebijakan
organisasi baik pada tataran penempatan struktural kepengurusan maupun
internalisasi program kerja masing-masing bidang.Sejalan dengan pola gerakan
IPMAM pada dekade sebelumnya menjadi hal penting untuk direkonstruksi dari sisi
penataan struktural kepengurusan yang dianggap menopoli peran dari
masing-masing bidang,disisin lain disadari bahwa format kepengurusan hendkanya
dijadikan sebagai pola komunikasi sebagai upaya untuk memperkuat hubungan kerja
sama sebagai upaya dalam mewujudkan gerakan-gerakan organiasisi.
Peran
strategis yang didesain sebagai instrumen dalam menetapakan kebijakan
kepengurusan saat ini dengan melihat kesungguhan dan komitmen dari
teman-teman dalam gerakan IPMAM.Manajemen atau tatakelolah IPMAM
menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh seluruh stekholder yang berkepentingan didalamnya
untuk mewujudkan tatanan organisasi yang profesional,bersih dan akuntabilitas.Sehingga
orentasi pelaksanaan program kerja yang telah dijewatahkan dalam acuan angaran
dasar dan anggaran rumaha tangga bisa ditranspormasikan dalam bentuk kegiatan
yang nyata.Kegiatan tersebut harus berapliasi
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dalam setiap kerja-kerja masing-masing
bidang dengan tetap memahami fungsi dan tanggungjawabnya sebagai pengurus.
Dalam
menghadapi arus globalisasi yang mendunia saat ini,dibutuhkan transpormasi ide
dan gagasan yang konstruktif dari tiap elemen untuk mengkalaborasi dan mengaktualisasikan
peran-peran masing-masing personal baik dari kalangan pelajar maupun mahasiswa
untuk giat dalam melakukan pembinahan mentalitassesuai fungsinya masing-masing.
Pembinaan tersebut sangat diperlukan mengingat dekadensi moralitas yang kian mengikis
sendi-sendi kehidupan sosial kemasyarakatan akibat dari merosotnya pondasi
keagaamaan.Peran generasi muda dari tiap kalangan menjadi barometer utama untuk
melakukan perubahan mentalitas tersebut.Sehingga kemantangan dalam manajemen
IPMAM menjadi hal yang paling urgen untuk diintegrasikan.Untuk menjajaki semua
itu sangat dibutuhkan upaya kerja keras dari semua elemen dengan kesiapan-kesiapan
yang memadai baik dari sisi ilmu pengetahuan maupun kesiapan mentalitas.Olehnya
itu pola komunikasi yang dijalin dari masing pengurus harus diperhatikan.
Disini
penulis akan mencoba menjelaskan peran sentral yang kaitannya dengan fungsi
atau tanggung jawab pengurus dalam memahami alur gerakan-gerakan organiasisi
IPMAM dewasa ini.Sehingga IPMAM tidak diinterferstasikan kedalam sebuah
kepentingan yang menyesatkan oleh kelompok orang yang memiliki pandangan yang
sempit.
v Perandan
fungsi Ketua Umum
Tanpa
disadari bahwa peran ketua umum dalam organsisi menjadi hal penting untuk
direndungkan bagi setiap jiwa yang terpilih,sebab dalam menata, mengelolah,
memahami dan menakhodai organisasi sangat diperlukan kesiapan dalam memimpin, baik
secara intrinsik/kesiapan diri( tanggung jawab)maupun kesiapan ekstrinsik
(mengelolah potensi pengurus berupa
perbedaan pendapat dan lain sebagainya ).Olehnya itu peran ketua umum
dalam oraganisisi IPMAM harus lebih kedepangakn sikap kepedulian dan konsolidasi
dan pembinaan kader.Ujung tombak manejemen IPMAM yang baik terletak dari
seberapa besar perhatian Ketua Umum tehadap organiasi tersebut.Langkah
strategis yang dilakukan oleh Ketua Umum paling baik dalam menata organisasi
IPMAM adalah menjaling keakraban dengan pengurus,sebab dengan ini akan tercipta
hubungan yang baik diantara kader.
Fungsi
ketua umum dalam organisasi apapun harus memahami semua perbedaan dari tiap
fungsionaris baik itu perbedaan fisik,pendapat dan lain sebagainya.Tanpa
memahami perbedaan tersebut akan menjadi embrio bagi munculnya penyakit futhur
dalam organisasi.Apa sih sebenarnya yang dimaksudkan dengan penyakit futhur?.Penyakit
futhur yang diadopsi dalam bahasa agama
yang dikonotasikan oleh para ulama ahli
bahasa diistilahkan dengan fathara indikasinya bahwa diam yang tadinya kuat
lunak yang tadinya keras.Kalau penyakit ini mengorogoti sendi-sendi kehidupan
keorganiasaian akan menyebakan hilangnya kekuatan dan kekompakan pada jaringan
internal.Untuk mengikis dan menghilangkan penyakit futhur ini dibutuhkan sosok
pemimpin yang jenius,tajam dalam memandang persoalan,komitmen, tanggung jawab
yang kuat dan tegas dalam bertindak.
IPMAM
yang telah dipimpin oleh rekegenerasi sebelumnya menjadi pelajaran yang sangat
berharga bagi teman-teman yang mau memikul amanah kali ini.Salah satu hal yang
harus direndungkan oleh pemimpin IPMAM secara kolektif adalah jadikan
organisasi IPMAM ini sebagai ajang dalam membangun tali silaturahmi dan
mempererat persaudaraan diantara mahasiswa, pelajar dan masyarakat.Karena hubungan
ini akan menjadi harmonis dalam membentuk sebuah gerakan-gerakan IPMAM dalam
menuju ridho Allah.Bukankah hubungan dalam menjalin persaudaraan diantara
sesama muslim merupakan ibadah kepada Allah SWT.Dan konsep harmoniasis secara
struktural keorganisasian harus diwujdkan dengan sikap integritas dari ketua
Umum maupun ketua bidang-bidang yang lain dalam membangun tatanan organiasasi
yang solid dan baik.
Alasan
yang mendasar dari paradigma tersebut adalah untuk menghindari diri dari sikap hegomoni atau kepentingan yang terselubung
dari orang yang tidak bertanggung jawab,sikap disintegrasi serta sikap disharmonisasi diantara sesama pengurus.Disadari
sungguh bahwa hal-hal yang menyebabkan lemahnya integritas IMPAM pada
kepengurusan sebelumnya terindiaksi dari adanya ketidak tegasnya para ketua
dalam memandang dinamika pergolakan internal pengurus yang berbeda pandangan
dalam menyikapi persoalan.Sehingga gejolak yang terjadi secara internal
kelembangan antara ketua umum dengan pengurus-pengurus harus dihindari sejak
dini.Dan kita semua tidak mengingingkan IMPAM hancur ditanggan orang-orang yang
tidak peduli dan tidak berpihak tehadap organisasi.Dinamika IMPAM yang terjadi
pada kepengurusan sebelumnya harus dievaluasi secara totalitas mulai dari peran
ketua Umum sampai peran ketua-ketua bidang.
1. Fungsi
Ketua Umum
Seorang
Ketua Umum dalam organisasi apapun memiliki andil dan perhatian penuh tehadap
organiasisi.Sebab dia adalah orang yang dianggkat secara legal oleh sekumpulan
orang dalam organisai.Dan pengangkatan tersebut dilakukan baik secara aklamasi/penunjukan maupun secara musyawarah
mufakat) yang sesuai dengan mekanisme atau prosedur hukum dalam arganiasis yang
berlaku.Sehingga keabsahanya dia akui secara kelembagaan.Pengangkatan ketua
Umum dalam organisasi dengan tidak memandang profesinya,status sosialnya dan
lain sebagainya.Asalkanya yang bersangkutan mampu menjalangkan tugas dan tanggung jawabnya
sebagaimana layaknya seorang pemimpin.
Untuk
mewujudkan konsep aktualiasi diri dalam membangun hubungan persaudaraan
diantara semua jejaring hendaknya dimulai dan digagas oleh ketua umum dalam
menjalin ikatan persaudaraan tersebut dengan teman-teman pengurus yang terpilih
atau pun sebaliknya.Olehnya itu jangan jadikan IPMAM sebagai ajang
kompotisi/persaingan yang tidak sehat sehingga hal tersebut akan meretakan
pondasi hubungan antara satu dengan yang lain.Terutama bagi kalangan
teman-teman yang berkompetisi dalam merebut pangung kekuasaan.Gerakan-gerakan
semacam ini akan memunculkan penyakit futhur.Olehnya itu hindarilah penyakit ini.Sebab hal ini akan membahayakan bagi gerakan
organiasi IPMAM.
Secara
organisatoris fungsi dan peran ketua umum sangat penting dalam mengelolah
organisasi tertutama mengontrol kebijakan yang telah diputusakan secara
kolektif.Yang dimaksudakan mengontrol kebijakan pengurus kaitanya dengan
program kerja masing-masing bidang yakni mengawasi dan mengevaluasi program
yang akan diinternaliasikan.Tanpa adanya kontrol diri dari ketua umum akan
menyebakan hilnganya integritas dalam oganisasi.Oleh karenanya peran sentral
dari ketua umum yang akan terpilih dalam ajang kompotensi kali ini harus
menjadi lokomotif utama dalam membina persatuan dan kesatuan diantara
teman-teman.Hubungan harmonisasi menjadi hal penting untuk diinternalisasikan
dalam setiap kehidupan.
Pada
prinsipnya peran ketua umum dalam mendesain gerakan IPMAM ditengah masyarakat
menjadi perhatian menarik dalam melakukan gerakan tersebut.Terutama bagiamana
menyiapkan instrumen program kerja dan penetapan kebijakan yang menyentuh
aspirasi-aspirasi internal.Gagasan atau ide yang telah direkonstruksi bersama
melalui regualasi dalam menetapkan kerja IPMAM sangat penting sebagai upaya
dalam mentransformasikan konsepsi dari gerakan-gerakan organisasi dewasa ini.
Pada
kesempatan kali ini akan saya paparkan secara konseptual tentang fungsi atau
peran ketua umum dalam organisasi (IPMAM) diantaranya sebagai berikut:
ü Menyiapakan
rancangan program kerja organisasi secara keseluruhan dengan mempertimbangkan
masukan dari pengurus yang kaitannya dengan program masing-masing bidang.
ü Meminotoring
kekuatan anggota secara keseluruhan untuk mengefektifkan fungsi dari penempatan
anggota-anggota pada tiap-tiap bidang.
ü Mengevaluasi
kehadiran anggota dan pengurus pada tiap pertemuan.
ü Menjaga
hubungan baik dengan sesama anggota dan pengurus.
ü Menjaling
tali silaturahmi dengan Pembina dan masyarakat setempat.
ü Membanguan
mitra kerja sama dengan organiasi lain yang seakaidah(muslim) kalau
memungkingkan.
Uraian
diatas hanya sekilas gambaran umum peran dari peran seorang ketua umum.Silahkan
diuraiakan secara mendalama apa-apa yang menjadi peran dari ketua umum
tersebut.
Secara
pribadi saya menghimbau kepada kita semua khususnya para kader maupun pengurus.Angkatlah seorang pemimpin
diantara kalian adalah orang-orang yang
amanah,memiliki rasa tanggung jawab,perhatian dan komitemen dalam menjaga dan
menjalangkan organisasi dengan baik dan benar.Tapi jangan mengabaikan unsur yang paling mendasar yakni kepribadiannya atau karakter yang baik
(Akhlak Qorimah) yang melekat pada dirinya.Sebab ini merupakan acuan dan
barometer dalam mencermati tingkah laku dan sikap sesorang.Apalah artinya
pemimpin yang hanya pintar beretorika dalam setiap ucapan tetapi peringainya
tidak mencemingkan seorang pemimpin.Pemimpin dengan karakter yang baik ketika
menjalangkan organiasisi.Insaya Allah senagtiasa disayangi oleh
anggota-anggotanya atau pun sebaliknya.Dan pemimpin atau ketua Umum yang baik
adalah pemimpin yang mengayomi orang lain dan tidak terkontaminasi dengan
isu-isu kepentingan paragmatisem yang
mengatasnamakan organisasi.Oleh karena itu handarilah katakter pemimpin seperti
ini.Sebab hal ini akan berdampak pada disharmonisasi dalam kepengursan
organisasi terutama organisasi IPMAM.
2. Peran
Sekertaris Umum
Keberadaan
sekertaris umum dari tiap organisasi sangat penting.Sebab sekum memilki peran
yang seginifkan dalam mengelolah dan memenej organisasi khususnya organiasis IPMAM.Kehadiran
sekum pada prinsipnya adalah untuk membantu peran ketua umum dalam menjalangkan
organisasi.Oleh sebeb itu kehadiran atau keberadaan sekum pada satuan
organisais IPMAM harus mampu menjalangkan fungsi dan tanggung jawabnya
sebagaimana mestinya.
Peran
dan tanggungjawab sekum secara umum diantaranya:
ü Membantu
ketua umum menginfetaris aris-arsip dalam organiasisi baik itu aturan dalam
organisasi,surat menyurat maupun dokumen resmi yang dianggap penting.
ü Menyediakan
agenda rapat bersama ketua umum
ü Mencatat
setiap agenda program kerja yang telah dilaksanakan
ü Menginfetarisir
jumlah anggota dan pengurus yang aktif
dalam organisasi.
ü Berhak
menjaling hubungan kerja sama dengan baik dan meningkatakan hubungan
silaturahmi dengan sesama Pengurus,Pembina dan Masyarakat.Ini hanya uraian
singkat tentang peran sekum dalam organisasi
3.Peran
ketua-ketua Bidang
Manajemen organisasi yang baik teletak
dari rekonsiliasi dan tekonstruksi dari setiap elemen pengurus untuk sinergis
dalam menjalangkan visi dan misi IPMAM dengan baik sesuai dengan koridor
organisasi.Visi dan misi tersebut harus dijewathakan dalam bentuk kegiatan.Kaitannya
dengan ini peran sentral dari masing-masing menjadi hal yang paling penting
dalam membentuk perdadaban dan pembaharuan dalam tataran gerakan organisasi.Ketua-ketua
bidang perlu dimantapkan kinerjanya dalam mengintegrasikan program-program
IPMAM saat ini. Oleh sebab itu kinerja masing-masing ketua dalam kepengurusan
saat ini harus didukung oleh semua komponen yang berkiprah dalam organisais
IPMAM.Indikasi yang paling menarik untuk dicermati dalam membentuk gerakan organisasi
yang solid dan sinergis adalah keterpaduan antara konsep
toritis/gagasan-gagasan (idealisme) teman-teman pengurus dengan ketua umum,diwujud
nyatakan dengan aktualisasi gerakan-gerakan pembaharuan organisasi secara
sistemik.
Salah
satu indikator yang bisa dijadikan tolak ukur dalam merokonstruksi
gerakan-gerakan IPMAM dalam dekade kepengurusan saat ini adalah dengan memahami
peran dan fungsi dari tiap bidang sebagi bagian dalam membingkai program
kerja.Bentuk program kerja yang akan direkonstruksi oleh elemen pengurus adalah
dengan melihat dan visi dan misi IPMAM.Karena disadari bahwa visi dan misi
dalam organisasi tersebut harus menyentuh aspirasi dan tuntuntan masyarakat yang
berkembang saat ini.Bentuk aspirasi yang harus direspon oleh pengurus yakni
mendata hal-hal yang kaitannya dengan penataan susansa lingkungan masyarakat.Karena
kami menyadari sungguh bahwa organisasi IPMAM tidak akan eksis dipermukaan manakalah
tidak didukung dari gagasan konstruksi dari elemen siswa dan mahasiswa.
Pada
prinsipnya masing-masing bidang dalam gerakan organisasi terletak dari seberapa
besar kontribusi dalam mengembagkan organisasi tersebut?.Oleh sebab itu
masing-masing bidang harus menyadari bahwa dalam meletakan dasar organisasi terletak dari
kesungguhan dan komitemen organisasi yang solid yang dibangun dari seluluruh
jejaring IPMAM baik dari kalangan pelajar maupun mahasiswa.Peran pelajar dan
mahasiswa merupakan unsur penting dalam membentuk tatanan peradaban agama,
masyarakat,bangsa dan negara.
Sesuai
dengan gagasan yang diuraikan diatas disini penulis akan mencoba menjabarkan
secara sfesifik tentang fungsi dan wewenang dari masing-masing bidang yang
merupakan unsur penting dalam memberikan kontribusi bagi perbaikan pola
pergerakan IPMAM saat ini.Diantara fungsi tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bidang
Organisasi
Bidang
ini merupakan bidang yang sangat strategis dalam organisasi.Fungsi dari bidang
ini adalah mengotrol dari bidang-bidang yang lain dalam artian memberikan
masukan terhadap bidang-bidang yang lain yang searah dengan prinsip dalam
gerakan IPMAM.Disi lain bidang organisasi bisa memberikan tanggapan tehadap
ketua Umum dan prangkat lainya untuk sinergis dan solid dalam menjalangkan
tugas dan wewenag dari kepengurusan.Secara yuridis formal bidang ini memiliki
peran untuk memberikan penguatan yang mendalam tentang mekanisme dan keutuhan
terhadap program masing-masing agar tidak melenceng dari rambu-rambu organisasi
yang telah disepakati keabsahannya secara hukum.Yang termasuk wewenang tugas
dan fungi dari bidang ini diantaranya:
·
Menata dan memahami visi dan misi
organisasi dalam bentuk meninjau hal-hal yang dianggap penting dalam butir-butir
visi-misi.Agar masing-masing bidang tidak keluar dari mekanisem dan prosudural
dalam organisasi.
·
Memberikan masukan yang konstruktif dari
masing-masing bidang apabila melanggar kode etik dalam organisasi.Masukan
tersebut harus meminta tanggapa secara langsung kepada ketua Umum yang kaitannya
dengan kinerja masing-masing bidang.
·
Melaksanakan trening organisasi kepada masing-masing pengurus tentang pentingnya
dalam memahami prosudural dalam organisasi IPMAM.
·
Meninjau dan menyiapkan kebutuhan
organisasi yang dianggap penting dalam hal ini atribut organisasi berupa
surat-menyurat dan lain sebagainya yang dianggap perlu.
·
Memantau dan mengevaluasi
anggota-anggota internal pengurus bidang organisasi dan pengkaderan pada saat
menjalangkan tugas dan program kerja.
·
Berhak memberikan nasehat dan masukan
terhadap ketua umum dan prangkat-prangkat lainya apabila lalai dalam
menjalangkan tugas dan wewenangnya selaku pengurus IPMAM.
·
Menginfentarisir surat yang masuk dan
keluar untuk menjaga kelengkapan
administrasi organisasi sebagai laporan pertanggung jawab pada masa
kepengurusan.
·
Mengidentifikasi dan merekonstruksi
anggota-anggotanya yang kaitannya dengan keaktifan pada saat menjalangkan tugas
dan tanggung jawab sebagai seorang pengurus IPMAM.
·
Menjaling hubungan komunikasi yang
sistemik diantara sesama anggot-anggota bidang sebagai upaya memperkuat jalinan
persaudaraan.
·
Membangun garis koroordiansi yang baik
diantara ketua bidang dengan anggota-anggotanya sebagai upaya memperkuata
hubungan kerja sama dan menjaga keredibillitas atau pencitaan IPMAM dimata publik.
Diantara
butir-butir pernyataan tersebut adalah merupakan hal yang paling mendasar untuk
disikapi secara bijak dan propesional oleh kalangan pengurus khususnya bidang
organisasi dan pengkaderan.Sebab mengacu pada pengalaman sebelumya belum ada
gagasan konstruktif yang didesain oleh pegurus dalam menjaga keutuhan
organisasi.Kalaupun ada, itu hanya
sebatas opini dan wacana tetapi tidak direspon secara mendalam oleh seluruh
kalangan pengurus.Sehingga hal tersebut berdampak terhadap mekanisme
organisasi.Oleh karena itu saya secara pribadi mengintruksikan bahwa
pengangkatan pengurus kali ini yang akan ditempatkan dalam struktural
kepengurusan yang kaitannya dengan bidang organisasi dan pengkaderan adalah
orang-orang yang paham dan memahami prosudur dan mekanisme organisasi,dan
menghindari diri dari kepentingan yang terselubung yang dianggap mencederai
organisasi secara yuridis.Sebab bidang ini adalah merupakan ujung tombak dalam
pergerakan organisasi.
Selain
hal yang dimaksud yang telah diuraikan sebelumnya.Perlu juga adanya sosialiasi
pengurus yang akan menempatakn diri sebagi ketua-ketua bidang.Apa alasan yang
mendasari sosialisasi tersebut?Pertama.Penempatan
struktural pengurus dibidang organisaisi harus diminta kesediannya untuk
menduduki jabatan tersebut yang dianggap strategis.Kedua.Penempatan orang-orang dibidang ini tanpa ada persetujuan
yang bersangkutan dan belum memahami prosedural organisasi mengkhawatrikan
adanya ketidak seriusan dalam menjalangkan tugas dan tanggung jawabnya sebagi
seororang pengurus.
Seyogiannya
orang yang diamanahkan untuk menduduki jabatan ketua bidang organisasi adalah
orang-orang yang betul-betul paham dan mengerti alur dan mekanismen dalam
menjalangkan tugas dan tanggung jawab sebagimana layaknya seorang pengurus.Dan
orang tersebut harus bisa memahami secara kompleks tentang integritas atau
kepribadian anggota-anggotanya.sebagai upaya untuk menjaga kerdibilatas
oraganisasi IPMAM.Paradigma tersebut merupakan pola dalam membagun organisasi
yang solid.Peran ketua bidang mampu mengakomodir seluruh perbedaan dengan menjujung etika dan sopan
santun dalam perbedaan tersebut.Artinya ketua bidang harus bijak dan popesional
dalam menjelaskan hal-hal menyangkut kinerja organisasi baik itu berupa program
kerja maupun kebijakan lainya yang berhubungan dengan organisasi IPMAM.
2. Bidang
Kerohanian/Keagamaan
Bidang
ini tidak kalah pentinganya dengan bidang-bidang lain.Sebeb ujung tombak dalam
memahami kerangka kerja organisasi telihat dari kontribusi pengurus dalam
menjalangkan misi agama yang baik dan benar.Bidang ini merupakan representasi
dalam menegakan konsep amar ma’aruf nahi mungkar dalam setiap ruang kehidupan.Secara
internal bidang ini memiliki andil dan porsi yang mendalam dalam membentuk generasi
bangsa dan negara ini.Kenapa demikian?karena disadari bahwa salah satu hal yang
tidak bisa ditawar-tawar adalah bagaimana menjembatani dan mendidik manusia
yang baik dan benar sementara orang yang kita tempatkan pada komposis pengurus
adalah orang yang tidak memiliki komitemen dalam menegakan dakwah dijalan
Allah.
Oleh
sebab itu saya mengitruksikan kapada siapapun yang membidangi bidang ini
hendaklah yang berasngkutan harus bisa mewujdukan dan menegakan syiar-syiar
Islam secara utuh dan kafah ditengah kehidupan.Dan jangan disalah tafsirkan
bahwa konsep menegakan syiar-syiar Islam bukan hanya sebatas kegiatan yang kita
lakukan pada momentum tertentu( misalkan pasantren kilat pada bulan romadhan
saja) dan lain sebagianya.Tetapi yang lebih menarik segala sesuatu yang
menyangkut tentang kebaikan atau berfastabikul
ghorat(berlomba-lomba dalam kebaikan) lakukanlah selagi hal itu tidak bertentangan
dengan kaidah hukum.Dengan demikian bahwa orang yang ditempatkan dalam bidang
ini adalah orang yang siap menjalangkan misi dakwah dijalan Allah.Artinya
mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah.Tidaklah kalian memahami bahwa
visi dan misi IPMAM dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga berasaskan
AL-Qur’an dan Hadist.
Peran
bidang kerohanian
ü Menyiapakan
program andalan yang kaitan dengan penigkatan iman dan takwa kepada Allah SWT.
ü Mengajak
semua pengurus untuk mendekatakan diri kepada Allah.Baik pendekatan diri kepada
Allah lewat shalat maupun amalan-amalan sholehlainya yangberhubungan dengan ibadah kepada Allah.
ü Mengadakan
kajian keislaman mingguan dengan membedah reverensi atau sumber buku seperti
syirah Nabawi (Sejarah Rasulullah SAW),sejarah Nabi-Nabi yang lain yang diutus
Oleh Allah SWT yang kaitannya dengan penyampaian agama Allah,maupun sirah
sahabat (sejarah sahabat).Hal tersebut befungsi untuk mendalami tentang
karakter yang baik yang melekat pada diri-diri mereka.Dan menumbuhkan sifat
kecintaan tehadap para Nabi dan sahabatnya.
ü Mengadakan
MABIT(malam bina Iman dan Takwa).Melalui pembinaan keagamaan yang diselengarkan
satu kali dalam seminggu.
Gambaran
tersebut diatas merupakan bentuk keperihatinan kita semua terhadap mentalitas
generasi umat Islam khususnya internal pengurus yang saat ini belum ada satu
pun trobosan untuk membentuk program-program kerja yang beraflisasi terhadap
pembentukan jati diri muslim yang kafah.Jati diri muslim yang mampu mengamalkan
perintah Allah.Dan disadari sungguh bahwa bentuk kegiatan keagamaan yang sering
dilakukan hanya sebatas retorika,disuksi dan lain sebagainya tanpa kemudian
menghayati dan memaknai dari pelaksanaan kegiatan tersebut.Artinya bahwa
kegiatan yang dilakukan baik itu lawat kajian,diskusi ataupun sejenisnya.
Seyogiannya kegiatan yang dilakukan
harus diwujudnyatakan dengan perbuatan atau amal yang baik dalam kehidupan
sehari-hari.Karena itu merupakan bentuk komitmen kita tehadap Allah SWT.Apalah
artinya retorika atau kecerdasan intektual yang Allah anugrahkan kepada kita
semua tanpa kemudian diimbangi dengan kecerdasan spritual keagamaan(Tanpa
mengamlkan syiar-syiar Islam baik itu perintah Shalat lima waktu dan perintah
yang lainya yang diwajibkan kepada kita) sungguh menjadi hampa hidup ini.
Oleh
karena itu saya menasehati diri ini dan sahabat-sahabtku.Jadilah kita sebagai manusia
yang sejati.Manusia yang sengtiasa dirindukan oleh Surga Allah.Bagaiaman kita
bisa mendapatkan surga solusinya hanya satu dan ini tidak bisa ditawar-tawar
yakni laksanakan perintah Allah dan jahui larangannya.Selagi nyawa masih
dikandung badan masih ada kesempatan untuk giat melakukan ketaatan kepada Allah
sebelum kita dipisahkan dengan kehidupan ini.Dalam hadisnya Nabi mengingatkan
kepada kita semua:Aksiru dkiri hazihi lazati yakni maut:Perabanyakanlah mengingat hal
yang akan memutskan seluruh kelezatan hidup yakni kematian.Kemudian dikuatakan dengan keterangan ayat
Al-Qur’an:Yaayuhaldzina amanu takullah
waltandzuru nafsu maqodamat ligodi watakullah inallah ghobirun bima
ta’malun:Hai orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya
takwa dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang ia perbuat untuk hari
esok(akhirat) dan bertakwalah kalian kepada Allah sesungguhnya Allah maha
mengetahui apa yang kalian kerjakan.
3. Bidang
humas
Keberadaan
bidang ini sangat strategi dalam membentuk pola komunikasi yang sistemikdalam
membangun hubungan yang sinergi antara pengurus internal IPMAM dengan
masyarakat sebagai upaya dalam memperkuat jalinan kerja sama yang dapat
mendorong terbentuknya pola gerakan-gerakan organisasi.Hubungan yang dibangun
oleh internal IPMAM dengan masyarakat dalam bingkai akidah adalah merupakan
wahana dalam membentuk ikatan iman hanya semata-mata karena Allah.Pondasi
gerakan yang terbangun dalam gerakan-gerakan organisasi sebagaimana termaktum
dalam angaran dasar dan anggaran rumah tangga IMPAM yang berasakan Al-Qur’an
dan Hadist harus diwujud nyatakan dengan sikap dan tindakan yang dapat
memperkuat persaudaraan hanya mengharapkan ridho Allah SWT.Hubungan internal
IPMAM dengan masyarakat harus dibentuk dan dijaling dengan baik.Hal yang
demikian akan mendatngkan rahmat dari Allah.Sebagaimana Allah gambarkan dalam
Al-Qur’an:walau anna ahlal qura amanu watakau lafatha alahim barakatu minasamai
warardi:Jika sekiranya penduduk
negeri ini beriman dan bertakwa kepada Allah,niscaya Allah akan melimphkan
berkah dari langit dan dibumi.
Keberadaan
pengurus IPMAM dilingkungan masyarakat tidak bisa dilepas pisahkan
keberadaanya.Sebab pengurus IPMAM ditengah masyarakat adalah elemen penting
dalam membangun peradaban umat.Oleh karena itu IPMAM adalah merupakan
organisasi dakwah yang bisa bergerak dan membentangkan sayapnya dalam kehidupan
masyarakat dengan mengoptimaliasi gerakan-gerakan pembinaan umat.Agar
masyarakat menjadi manusia yang terangkat deratnya oleh Allah SWT dan mereka
terhindar dari segala peroblematika hidup.
Gambaran
sefesifik tentang pola gerakan bidang
humas dalam membangun komunikasi dengan masyarakat diantaranya:
ü Mempererat
jalinan persaudaraan antara pengurus dengan tokoh-tokoh masyarakat sebagi upaya
untuk menjalin hubungan keakraban.
ü Membantu
atau ikut mengambil peran dalam membangun masyarakat dengan program-progam
kerja yang berapliasi tehadap perbaikan umat melalui kegiatan-kegiatan
kegamaan.Dengan mengkordinasikan kegiatan tersebut dengan bidang syiar.
ü Menjadwalkan
atau memperioritaskan agenda petemuan khusus dengan pihak masyarakat yang
kaitannya dengan program-program IPMAM.
ü Membantu
masyarkat pada saat melakukan kegiatan-kegiatan sosial dan kegiatan-kegiatan
lainnya.
4. Bidang
Sosial Dan Ekonomi
Bidang
ini memilki andil dan porsi yang segnifikan dalam membentuk tatanan
gerakan-gerakan IPMAM.Keberadaan bidang Sosial dan ekonomi mampu memberiakn
torobasan dan pandangan tentang bagaimana membangkitan suasana untuk mewujudkan
transformasi nilai-nilai sosial dan ekonomi ditengah kehidupan masyarakat.Pandangan
dan langkah bijak dalam membentuk keutuhan organisasi secara formal perlu
adanya keasamaan pandangan dan pola
pikir semua elemen.Kesamaan pandangan tersebut dimaksudkan adalah memahami
struktut atau status sosial masing-masing pengurus.Permasalahan sosial yang
terjadi pada dekade sebelumnya secara kelembagaan menjadi perbicangan dikalangan
masyarakat akibat ketidak pemahaman pengurus dalam memandang
persoalan.Perosalan yang paling mendasar yang tidak bisa dipungkiri adalah
masalah kepekaan sosial yang kaitannya dengan momen tertentu yang
mengatasnamakan organisasi.Sehingga hal tersebut menyebabkan lemahnya komitemen
dan tanggung jawab dalam menjalangkan tugas dan fungsi organisasi.
Oleh sebab itu paradigma yang harus
bibangun dalam gerakan-gerakan organisasi secara struktural yang bisa menjaga
eksistensi IPMAM yakni menyatukan padangan dan gagasan antara pimpinan dengan
pengurus dalam hal menjalngkan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing.Gagasan
tersebut dimaksudkan untuk mencegah gerakan-gerakan sosial yang mengatasnamakan
organisasi.Disisi lain para pimpinan IPMAM tidak dibenarkan mengmbil pandang
dalam hal mensikapi fenomen sosial berupa adanya proyek-proyek sosial sebelum
mendapat persetujuan secara kolektif dari internal pengurus.Hal ini harus
disadari oleh semua pengurus sehingga tidak menjadi ancaman bagi keutuhan
organisasi.
Oleh
karena itu antara bidang sosial dan ekonomi saling memilki hubungan
interdefendensi yang saling keterakaitan.Sebab orang yang diamanahkan dalam bidang
ini dapat memberikan kontribusipositif bagi pengembangan organisasi.Berbicaraa
tentang sosial sangat beragam untuk dijelaskan.Disini diuraikan hanya sebatas
pada kondisi internal IPMAM yang kaitannya dengan sikap dan pandang pengurus
dalam menjalangkan organisasi.Kondisi yang terjadi pada episode kemarin menjadi
rendungan dan evaluasi bagi pengurus kalin ini.Untuk tidak terjebak dalam sikap paragmatisme dan hedonisme dari
padangan orang lain yang mengatasnamakan organisasi yang tujuan hanya
menimbulkan perpecahan.Paradigam semacam ini ada kaitannya dengan persoalan
ekonomi alias perut.Dengan demikian perlua adanya jiwa kemandirian dan etos
kerja yang baik dalam mewujudkan kondisi perekonomian kerorganisasi dengan
mengotimalisasi program-progaram yang telah dijewatahkan dalam renstra kerja
organisasi.Dapat digambarkan peran bidang Sosial Ekonomi diantaranya:
ü Memberikan
penguatan terhadap manajemen organisasi dengan mengadakan pelatihan yang
kaitannya dengan kegiatan sosial seperti sunatan missal dan kegiatan lainya
yang bisa bermafaat bagi masyarakat.Dengan demikian kegiatan tersebut merupakan
Ibadah kepada Allah.Asalkan niatnya hanya semata-mata karena Allah.
ü Membantu
atau melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang kaitannya dengan program
masyarakat berupa pemberisihan lingkungan mesjid dan tempat-tempat yang lain
yang dianggap perlu.
ü Membangun
kerja sama yang baik antara pengurus dengan masyarakat dengan mengotimalisasi
program-progaram mingguan yang kaitnnya dengan kegiatan kemasyarakatan.
ü Memberikan
trening dan pelatihan khusus bagi pengurus tentang pentinganya membangun
sekor-sektor ekonomi dimasyarakat berupa pembuatan kriping singkong atau pun
sejenisnya.Hal tersebut merupakan elemen penting dalam pemberdayaan pengurus
dan masyarakat.Uraian diatas hanya padangan umum tentang peran dibidang sosila
ekonomi.
5. Bidang
Muslimah
Keberadaan
bidang ini dalam organisasi menjadi elemen penting yang harus direspon oleh
internal pengurus.Sebab bidang ini hadir untuk memberikan pencerahan tentang
bagimana kaum perempuan atau akhwat kita harus diberdayakan secara pribadi
maupun secara kelembagaan.Peberdayaan tersebut harus bisa membentuk perangaai seorang
muslimah baik dari dimensi intelektual,dimensi spritualitas,dan dimensi sosial
kemasyarakatan.Dimensi intelektual bibentuk lewat transformasi
pengetahuan-pengetahuan umum dan pengetahuan keagamaan yang bisa menjembatani
terbentukan dimensi keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.Sebab yang bisa
membedakan antara manusia dengan manusia lain disi Allah hanya ketakwaan.Hal
tersebut temaktum secara gambalan didalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 13.Yaayunnasu
inna khalknakum minzakari waunnsa waja’alnakum suuba waqabaila lata’arafu inna
akramakum indallahi attqakum:Kata Allah wai manusia sesungguhnya kami ciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang permpuan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling kenal
mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disi Allah hanya
orang yang paling bertakwa.
Kalau
kita memahami secara mendalam kandungan ayat tersebut ada dua unsur utama yang
harus dijadikan pijakan.Pertama kata Ta’aruf dan yang kedua Atqakum.Kata ta’aruf menujukan adanya konsep
saling kenal mengenal antara satu dengan yang lain sebagi makhaluk Allah.Ini
menunjukan bahwa setiap jiwa dilahirkan kedua ini sejatinya harus membangun
ikatan ukhuwah persaudaraan diantara sesama muslim yang dibagun diatas pondasi
keimanan bukan dibagun berdasarkan sikap egosentrisme dan promodialisme
kesukuan atau kedaerahan.Dengan demikian konsep perkenalan harus sesuai dengan
batasan syari.Artinya sseorang tidak dibenarakan berjabat tangan antara
laki-laki dengan permpuan yang bukan muhrimnya.Karena hal yang demikian
merupakan anjuran yang telah dijelaskan dalam hukum yang tekandung dalam
nas-nas atau dalil yang sahih.Sebelum saya nasehati antum antuna semua,sangtlah
pantas diri ini untuk dinasehati sebelum mensehati orang lain.
Oleh
karena itu seorang pimpinan IPMAM secara kelembagaan terutama orang yang
diamanahkan membidangi bidang ini harus bijak dan profesioanl dalam memahami
batasan-batasan perkenalan sehingga kita tidak salah mentafsirkan apa yang kita
pahami dan tidak menimbulkan kerancuan dalam berfikir.Kata Atqakum menunjukan
adanya implementasi ajaran Allah dalam
kehidupan ini dengan melaksankan segala perintahanya dengan menjahui segala
larangnya.Indiktor untuk membentuk jati diri muslim dan muslimah yang kaitannya
dengan bidang tersebut menjadi energi positif dalam mewujudkan perabadan atau
kejayaan umat melalui implementasi pelekasaan syiar-syiar islam secara kafah
dan menyeluruh.
Peran
bidang Muslimah secara umum dapat digambarkan:
ü Membentuk
pola komunikasi dengan kaum ibu-ibu untuk mengadakan kajian keislaman baik
bersifat mingguan maupun bulan.Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk
melestarikan syiar-syiar Islam sebagai bentuk wujud ketaatan kepada Allah SWT.
ü Membangkitakn
kreatifitas muslimah dengan membedah atau mengkaji reverensi-reverensi yang
berhubungan dengan keislaman.Hal tersebut dilakukan untuk memperdalam wawasan ilmu
pengetahuan keagamaan yang merupakan pondasi dasar dalam kehidupan ini.
ü Menjaga
tali persaudaraan atau ukhuwah diantara sesama muslimah baik dikalangan
pengurus maupun dengan masyarakat.
ü Mendesain
program kerja unggulan kemuslimahan dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Dari
uraian yang telah dipaparkan sebelumnya ada beberapa hal yang harus disikapi
dan direndukan dalam memandang paradigma kepengusan IPMAM sebelumnya sehingga
hal tersebut menjadi ibrah/perlajaran berharga bagi kepengurusan saat ini.Apa
sih paradigma kepengurusan sebelumnya?
ü Lemahanya
garis koordianasi antara ketua dengan pengurus dalam menjalangkan agenda-agenda
organisasi yang telah dijewahatahkan dalam
surat keputuasan kerja.
ü Beragamnya
pandangan pimpinan dan pengurus dalam menyikapai isu pragmatisme atau kepentingan
yang dilakuakan oleh pihak yang mengatasnamakan organisasi.Sehingga hal tersebut
menimbulkan ketidak harmonisan antara ketua umum dengan yang lain.
Uraian
diatas hanya gambaran umum paradigma manjemen IMPAM dewasa ini.
YAMUAQALABAL
QULUBI SABIT KALBI ALADINI(WAHAI ZAT YANG MEBOLAK BALIKAN HATI TATAPLAH HATI
INI DIATAS KETAAN KEPADAMU.YA ALLAH MAHAN PENGAMPUN.AMPULAH SEGALA KESAHALAN
DAN KEHIALAFAN KAMI PADA SAAT KAMI MENJALNGKAN AMANAH.YA ALLAH YANG MAHA RAHMAN
RAMATILLAH KAMI DENGAN PANCARAN HIDAYAHMU AGAR KAMI MENJALANGKAN HUDUP INI
SENAGTIASA DIATAS BIMBINGANMU DAN TUNJUKANLAH KAMI KEJALANMU
YANG LURUS SEBAGIMANA ENGAKU BERI PETUNJUK KEPDA ORANG-ORANG SEBELUM
KAMI.YA ALLAH KOKOKANLH HATI-HATI KAMI ATAS AGAMAMU INI YA ALLAH.KAMI MENYADARI
SEUNGGUHNYA AGAMA YANG ENGKAU RIDHOI HANYA ISLAM DAN BERILAH KEMAMPAUN KEPADA
KAMI UNTUK MENJANGKAN PERINTAHMU DAN MENJAHUI LARANGANMU.
YA
ALLAH YANG MAHA MEMBERI RIZKI,BERKAILAH NEGERI KAMI,NEGERI YANG PENUH DENGAN
PANCARAN KEIMANAN DAN KETAKWAAN KEPADAMU.RABANA LATUZIKULUBAN BA’DA IZHADAITANA
WAHABLANA MINLADUNGKA RAHMAT.RABBANA ATTINA PIDDUNIA HASANA WAFIL AKHIRATI
WASANA WAKINA ADZABANNAR.
SEKUNTUM NASEHAT YANG AMAT BERHARGA BAGI JIWA-JIWA
YANG MERINDUNGKAN KASIH SAYANG ALLAH SWT
MEMBENTUK GENERASI QUR’ANI
Alhamdulillah
segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugrahakan kepada
kita akan berbagai kenikmatan baik menyangkut nikmat hidup,nikmat sehat,waktu
luang,dan nikmat yang lainnya.Andaikan kita hitung nikmat yang Allah berikan
kepada kita niscaya kita tidak sanggup menghitungnya walaupun dengan mengunakan
berbagai macam altenatif untuk menghitung nikmat tersebut.Benar apa yang Allah
gambarkan didalam firmanya yang mulia(walantaudu nim;atallahi latukhsuha:jika
kalian menghitung nikmat Allah,maka kalian tidak akan sanggup menghtungnya).berkenaan dengan kenikmatan yang Allah
berikan kepada kita pantaskan kita menjadi manusia yang enggn bersyukur.Akan
tetapi implikasi nikmat yang ada baik dialam jagat raya ini maupun dalam tubuh
kita,hendaklah dijadikan sebagai alternatif utama untuk lebih giat mendekatkan
diri kepada Allah sebagai wujud ketaatan kita kepada maha pemberi nikmat (Allah
SWT).
Orang
yang terbiasa mensyukuri nikmat Allah,maka dia termasuk golongan yang mendapatkan
keberutungan dan kebahagian disisi Allah. Allah akan memberikankebaikan bersifat duniawiya
maupun ukrawiyah.Andaikan kebahagian dan keberuntungan tersebut diukur dengan deretan emas dan lain sebagainya
niscaya tidak akan sanggup untuk mengalahkannya.Karena prinsip hidup orang yang
beriman terletak dari kesungguhan dalam mengintegrasikan kenimkamtan tersebut
dengan tindakan amalan perbuatan yang baik yang dicintai dan diridhoi oleh
Allah.Allah telah mengabarakn didalam kitabnya/Al-Qur’an dalam surat Ibrohim
ayat 7(waidz ta’dzanna rabbukum lain syakartum ladzidannakum walainkapartu
inna adzabi lasyadid:Dan inggatlah juga tatakanlah tuhanmu telah
memaklumkan:sesungguhnya jika kamu bersyukur kata Allah nicaya kami akan
tambahkan nikmat kepadamu,dan jika kamu mengingkari nikmatku niscaya adzabku
sangat pedih.
Implikasi buah dari rasa syukur kepada Allah
akan melahirkan jiwa yang sehat(Qolbun Salim).Namun perlu disadari bahwa
kenikmatan yang paling agung dan dan istimewa di hadapkan kita,yang mana Allah
tidak memberikan kenikmatan tersebut kepada umat lain melainkan Allah hanya
berikan kepada umatnya Rasulullah SAW.Kenikmatan yang dimaksudkan disini adalah
kenikmatan Iman dan kenikmatan Islam.Dua kenimatan ini menjadi tolak ukur bagi
sesorang untuk mendapatkan jaminan kebahagian dan keselamatan dari Allah
SWT.Apa yang menyebabkan hal yang
demikian tidak lain karena ketaatan yang mereka jalangkan.Implikasi dari
ketaatan tersebut seorang hamba bisa lebih dekat Allah SWT.
Pada
edis kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang kenikmatan yang Allah
berikan kepada kita yakni nikmat adanya kitab petunjuk(Al-Qur’an) yang
merupakan kalamullah/perkataan Allah yang pantas untuk kiat baca dan dipelajari
secara mendalam tentang kandungan yang tetera didalamny.Dan Al-Qur’an ini
merupakn mujizat yang amat besar yang Allah anugrahkan kepada Nabinya yang
mulia(Muhammad binAbdilah selaku warasatul ambiya/pentup para Nabi) tidak ada
Nabi telah beliau.Dan kita umatnya juga pantas untuk mengikuti jejak beliau
sebagai pelopor pembaharu dan peletak dasar dalam menyampaikan ayat-ayat Allah
atau memberikan keterangan kepada manusia
tentang Bagaiman mengenal Allah lewat penjelasan-penjelasan menarik
didalam Al-Qur’an tersebut.
Al-Qura’an
ini merupakan kitab petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada
Allah SWT.Sebab orang-orang yang berimanlah yang kemudian mereka tegerakan
hatinya oleh Allah untuk membaca,mempelajari,mentadaburi isi kandungnya dan
diwujud nyatkan dengan tindakan dan perbutan yang baik.Al-Qur’an ini tidak ada
keraguan didalamnya sedikit pun untuk kita menolaknya,karena dalam kandungan
Al-Qur’an ini banyak menyingung tentang kebenaran yang hakiki baik itu tentang
adanya Allah,para malaikata,kebenaran akan adanya hari akhir (hari
kiamat),kebenaran adanya nikmat dan azab kubur,kebenaran tentang
mizan(timbangan amal manusia),kebenaran tentang adanya azab neraka jahanan
dengan segala isinya(berupa makan dan maninumanya),kebenaran adanya kenikmatan
surga (berupa makanan dan minumnya).Dan kebenaran-kebenaran lainya yang
terkandung didalamnya.Allah berfirman dalam ayatnya yang mulia dalam surat
Al-Bakorah ayat 2 :dzalikal kitabula raibafil hudallil mutaqin:Al Qur’an ini tidak ada
keraguan didalamnya dan petunjuk bagi orang yang betakwa.Apa yang dikhabarkan oleh Allah adalah
benar adanya.Wajib kita beriman denganya dan ini merupakan salah satu diantara
rukun iman.
Kaitanya
dengan sikap orang yang beriman dan bertakwa adalah senang tiasa menjung tinggi
dan mempercayai adanya kebenaran yang telah diuraikan sebelumnya.Dan diantara
sifat orang yang beriman adalah mengimani dan membenarkan perkara ghoib hal ini
dijelaskan oleh Allah dalam surat yang sama ( Al Bakorah ayat 3):Aladzina
yukminuman bilghoibi wayukimuna sholata wamimma radzakan hum yun fikun:Yaitu
mereka beriman kepada yang ghoib,kemudian mendirikan sholat dan menafkahkan
rezki yang Allah anugerahkan kepada mereka.
Orang
yang menghiasi hidupnya dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an adalah merupakan
sosok manusia yang amat disenangi dan disayangi oleh ALLAH,sebab yang dibacanya
adalah kalamullah atau perkataan ALLAH.Dan membacanya merupakan ibadah yang
sangat agung.Setiap huruf yang diucapkan akan bernilai kebaikan disi Allah
SWT.Rasulullah SAW,telah memberikan ultimatum didalam hadisnya yang artinya:Aku tidak mengatakan bahwa alif lam itu
satu huruf,tetapi setiap alif,lam,dan mim itu satu huruf.dan setiap huruf
dibalas sepuluh kebaikan.walahu Alla missawab.Wahai saudara/saudariku,giatlah
membaca AL-Qur'an dengan itu,Allah akan
memberikan kesejukan dan ketenangan didalam dirimu,disebabkan engkau membaca
ayat-ayatnya.Konsep membaca hendaklah dijadikan alternatif untuk merendukan dan
mentadaburi setiap-ayat yang kita baca.Sehingga dengan itu kita bisa menemukan
untaian kata hikmah yang terkandung didalamnnya.Olehnya itu jadikan lisan-lisan
kita sebagai wahana untuk berdzikir kepada Allah.Potret manusia yang sejati
adalah setiap harinya menjadikan AL-Qur'an sebagai amalan untuk mendekatkan
diri kepada Allah,sehingga dia pantas mendaptkan julukan mutakin(orang yang
bertakwa kepada ALLAH).Banyak Ayat AL-Qur'an dan Hadist yang menjelaskan
keutamaan orang yang membaca ayat ALLAH.Salah satu hadist diantaranya:Orang
yang membaca AL-Qur'an dan mengamalkan isi kandunganya Allah akan memasangkan
maha kota dikepala kedua orang tuanya pada hari kiamat yang sinarnya lebih
terang dari sinar matahari,yang menerangi rumah didunia,dan bagaimankah sangkaan kalian terhadap orang yang sungguh
mengamalkan.Dalam hadist yang lain Rasulullah menjalaskan:ghairukum
mantaalamal qur’an waalmah:Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar
Al-Qur’an dan mengajarkannya.Kemudian juga diingtkan dalam keterangan hadist
yang lain:Ada empat golongan manusia yang dirindukan surganya Allah yakni:orang
yang gemar membaca Al-Qur’an,memberi makan orang yang kelaparan (anak
yatim,pakir miskin),orang yang melaksanakan puasa dibulan romadahn,dan orang
yang menjaga lisannya. SUBUHANNLLAH.
Untaian
kata yang mengabarkan tentang orang yang membisakan diri denganm membaca
AL-Qur’an akan mendaptkan kebahagiaan hakiki disi Allah berupa surgayang
mengalil sungai didalamnya yang Allah sediakan bagi orang-orang yang
sungguh-sungguh mempelajari ayat-ayatnya.
Pada
dasarnya manusia menginingkan adanya kebahgiaan yang biasa mencapai kedudukan
termulia disisi Allah berupa rasa syukur akan kenikmatan yang Allah anugahkan.Dengan
demikian jadilah ia manusia sejati,yang pantas merasakan kebahagiaan.Yang
memunkinkan sesorang meraih manisnya,dan indahnya hidup,yang penuh dengan makna
dan nilai-nilai yang tidak bisa diukur dengan deretan banyaknya harta dan lain
sebagainya.Saya mengajak kita semua merenungkan orang-orang yang hidupnya penuh
dengan kelimpahan materi,namun sedikit mensukuri akan nikmat yang ia dapatkan
dari yang maha kuasA(Allah swt),apakah akan merasakan kebahagiaan yang terpatri
dalam sanubarinya,atau justru kegaluan hidup yang tiada arti.Sunguh berbeda
dengan orang yang sederhana namun hidupnya bersahaja.Hal-hal yang melandasi
semua itu adalah kesukurannya akan nikmat yang Allah anugrahkan
kepadanya,sehinga jiwanya merasa bahagia, tentram, aman dan nyaman.
Dengan
demikan sebagai manusia yang merupakan makhaluk ciptaan Allah hendaklah
berusaha untuk meraih apa yang menjadi faktor kebahagiaan sesorang dalam
menompang kehidupan yang lebih baik untuk menuju pada tataran manusia yang
paling mulia.Yakni manusia mengisi hidup dan kehidupanya didunia ini dengan
memamfatkan segala kenikmatan yang dia perolah untuk meningkatan rutinitas
ibadah kepada Allah SWT.Sehinga bisa menghantarkan pelakunya menuju insan yang
mulia disi Allah.Mengapa demikian karena manusia tidak selamanya berada dimuka
bumi,suatu saat pasti akan berjumpa dengan sang khalik yakni pemilik alam
ini(ALLAH SWT).Oleh karena itu kencenderungan sesorang kepada dunia yang
bergelimang kenikmatan didalmnya.Allah jadikan sebagai perhisan sementara,di
mana manusia bisa memamfatkan pada hal-hal yang positif,dengan pengertian
selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.Yang menjadi pokus perhatian kita
semua adalah apa yang harus di persiapkan untuk menyongsong kehidupan ini
setalah kematian.Sehingga meraih apa yang menjadi impian kita kelak yakni
kebahagian negeri akhirat yang Allah telah janjinkan di dalam firmanya,berupa
adanya kenikmatan surga,yang Allah sediakan
bagi orang-orang yang mengisi hidupnya dengan ketaatan.Seyoginya manusia
harus menginkan akan kenikmatan tersebut dengan mengkonsetrasikan ibadah kepada
Allah SWT.
Sebagai
orang yang bijak ia akan berusaha untuk meraih apa yang telah di janjikan oleh
Allah,dengan memafaatkan segala kenikmatan untuk melakukan ketaatan kepada
Allah,sesuai dengan ajaran yang di
pahaminya.Oleh sebab itu dalam meraih kebahagian yang hakiki diperlukan
kesunguhan,kesabaran dan keiklasan dalam beramal kepada Allah sehingga ia
mendapatakan pahala yang telah dijanjikan.Dalam menelusuri pejalanan umat
manusia mulai dari Nabi Adam As,sampai
umat di zaman sekarang ini semuanya di berikan tanggung jawab besar oleh Allah
swt untuk melaksanakn tugas yang mulia yakni beribadah kepada Allah.Namun
sebagian manusia membiarakan atau mengabaikan akan perintah tersebut,sehingga
tidak mengetahui posisi dia sebagai makhaluk ciptaan Allah SWT.Bukankan
demikian sesorang bisa di selamatkan oleh Allah dari segala rintihan dan
deretan hidup yang akan dulalinya setelah mengalami fase-fase kehidupanya.
Berapa
kehancuran umat-umat sebelum zaman ini di binasakan Allah karena persoalan
kewajiban dan tanggung jawab yang harus di pikul,sehingga tidak bisa merasakan
akan nikmatnya hidup.Oleh sebab itu dengan adanya tanggung jawag terhadap Allah
SWT.Kita bisa mengerti akan arti kehidupan sebenarnya di dunia.Tidak ada
alternatip lain untuk meraih puncak kebahagian yang hakiki kecuali dengan
mengkosentrasian ibadah hanya kepada
Allah swt.Allah tumpuan harapan kita,dialah yang akan menyelamatkan
sorang hambah dari segalan deretan hidup ini,lebih-lebih di akhirat.
Dalam mengarungi samudra kehidupan ini.Perlu
ada penanaman nilai-nilai keagamaan sebagai pondasi dalam menompang kemajuan
peradaban manusia dalam menuju kehidupan
yang penuh kedamaian,ketenangan dan kebahagian yang merupakn esensi dan pitra
manusia sebagai makhaluk Allah swt.Sejatinya manusia bisa merasakan kehidupan
ini dengan menghadirkan nuansa agama sebagai wahana untuk meraih puncak
kebahagiaan sebagaimana di paparkan sebelumnya.Dalam memasuki gerbang kehidupan
ini manusia di harpkan mampu untuk mengintegrasikan prinsip keagamaan sebagai
solusi dalam memecahkan permasal-ahan-permasalahn sosial yang sangat
memungkinkan untuk di selesaikan.Dengan pemahaman agama secara sempurna dan
mendalam yang mudah di cerna oleh akal yang sehat,sekaligus menjadi responitas
bagi kalangan generasi-generasi atau umat sekarang ini.Oleh sebab itu kebahagian
akan terwujud andaikan setiap manuisa
mampu mentransformasikan nilai keagaman
dalam bentuk ketaatan kepada Allah SWT sehingga dengan itu permasalahan sosial
bisa diatasi dengan bijak dan profesionl.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan
tuntutan kebutuhan manusia semakin kompleks.Manusia dituntun untuk melakukan
kajian teoritis dalam memahami bidang ilmu,yang erat kaitanya dengan aspek
keagaman baik mengenai syariat,akhlak maupun muamalah,yang mengharuskan manusia
untuk mengetahui ektensi keberadannya.Tujuan dalam melakukan pembedahan
tersebut manusia di harapkan mampu mengamalkan syariat ini dengan baik dan
benar.Oleh karena itu indikator untuk mengamalkan nilai-nilai spiritual
keagaman di perlukan keikhlasan hanya kepada
Allah swt.Sehingga manusia bisa memahami betapa pentingan beramal.Pada
hakikatnya amalan yang di lakukan oleh seorang hambah pasti akan dibalas oleh
Allah SWT.
Dalam mencermati lajunya transpormasi
ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini.Manusia di harapkan terus meningkatkan ilmu keagamaan untuk
membentengi diri dari dinamika-dinamika kehidupan melalui pengayatan pengamalan
nilai syariat yang baik dan benar sesuai dengan kapasitas dan kemampuan
masing-masing yang di miliki.Karena hal tersebut sangat berpengaruh positif terhadap
watak dan keprbadian manusia sebagai makhaluk Allah SWT.Mengapa demikian karena
manusia pada hakikatnya meningingkan adanya kebahagian dan keselamatan dalam
mengarungi hidup dan kehidupanya baik di maupun di akhirat.
0 Komentar