Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

MINI GAWANG IPMAM CUP MENDAPAT APRESIASI POSITIF

       Menjelang hari raya Idul Adha   Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM) kembali melaksanakan kegiatan di bidang seni dan olah raga dengan membuka   Mini Gawang IPMAM CUP I 2012 di Dusun Amaholu.   Kegiatan mini gawang itu mendapat dukungan dan apresiasi positif dari seluruh masyarakat sebab baru pertama kali   dilakukan di Dusun Amaholu.          Kegiatan dibuka oleh bapak kepala Dusun Amaholu dengan menendan 2 bola plastik di mulut gawang sebagai simbol telah dibukanya kegiatan Ipmam CUP I 2012. Acara pembukaan dilaksanakan di Halaman Balai Pertemuan Dusun Amaholu dan disaksikan langsung oleh ratusan masyarakat Dusun Amaholu mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua, senin (22 oktober 2012).         Dalam sambutanya pada acara pembukaan kepala Dusun Amaholu yahya Bamila mengatakan, pelaksanaan mini gawang ini selain sebagai agenda...

Keluhan Para Makhluk Tertindas Agama Dari Kacamata Marxis

Oleh: Julian Kita sering mendengar tuduhan bahwa Marxisme bertentangan dengan agama serta memusuhi orang yang taat. Bukankah Marx pernah menyebutkan agama sebagai "candu rakyat"? Sebetulnya sikap Marx dan Lenin dalam hal ini sering disalahartikan, baik oleh orang non-sosialis maupun oleh tidak sedikit orang yang mengaku Marxis. Kritik Marx yang termasyur mengenai peranan agama dalam masyarakat sebetulnya tidak diarahkan untuk meremehkan kepercayaan manusia pada Tuhan. Memang betul bahwa Marx, sebagai seorang filosof yang bersikap materialis, tidak percaya pada Tuhan. Namun demikian Marx sangat menaruh simpati pada rakyat biasa yang beragama. Untuk memahami sikap Marx yang sebenarnya, mari kita menyimak tulisannya "Kritik terhadap Filsafat Hukum Hegel". Di sini kita mendapati rumusan terkenal tentang "candu rakyat", tapi dalam konteks spesifik. "Di negeri Jerman," tulisnya, "kritik terhadap agama dalam garis besar sudah leng...

Demokrasi Kapitalisme Membungkam Elit Dan Partai Politik Penipu Rakyat

  Demokrasi Kapitalisme Tak Sudi.!! lawan dan hancurkan Dalam perkembangan Demokrasi di Indonesia pasca kemerdekaan hingga saat ini telah mengembangkan asas pemikiran dari rakyat untuk mengiplementasikan asas kedaulatan rakyat dengan berbagai cara yaitu kedaulatan berada langsung ditangan rakyat namun kedaulatan tersebut tidak pernah terwujud sebagaimana mestinya. Rakyat hanya bisa merasakan kedaulatan disaat perhelatan politik dimana keterlibatan langsung rakyat dalam menetukan pemimpinya di parlamen. Sementara perwakilan rakyat di parlamen pun tidak bisa berbuat banyak disebabkan para wakil rakyat hanya bisa berjuang untuk partai politiknya.   Banyak Partai dan Elit Politik di negara ini tidak bisa lagi dipercaya membawa kedaulatan dan kepentingan rakyat, sebab yang ada hanyalah janji-janji politik demi meloloskan mereka (Para Elit Politik) pada saat bertarung di pentas perpolitikan baik tingkat Nasional maupun daerah dalam hal ini baik pemilihan lembaga ...