Pulau Hatta, kawasan yang dulu menjadi bagian dari ibu kota Provinsi (Goverment van Banda) Banda Naira itu, hanyalah pulau kecil dan terpencil yang hampir tak telihat dari peta Indonesia. Pulau ini berada posisi timur Kepualan Banda sekitar 25 kg, dengan jarak tempuh kurang lebih 15-30 menit dari pusat kota Banda Naira, bila mengunkakan pok-pok (motor laut bermesin jonson). Sebagai titik pusat produsen pala dan fuli (bunga pala), di masa lampau, Banda termasuk Pulau Hatta menjadi daerah incaran para pedagang, baik pedagang lokal maupun mancanegara. Potensi sumber daya alam yang melimpah ruah yang di miliki kawasan ini merupakan nikmat dan anugrah Tuhan yang harus disyukuri. Pelaut Portugis Tomé Pires (1512-1515) dalam pelayarannya di Kepulauan Banda ketika itu mencatat, bahwa Tuhan menciptakan Banda untuk pala dan tanaman endemik itu tidak ditemukan di tempat lain. Banda pada abad ke-17 di masa kuasa Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berstatus daerah provinsi dan me...
Menyajikan Data Mengungkap Fakta Menjadi Sejarah