Penulis Abdul Asis
Iqro dalam bahasa Arab bermakna bacalah. Sebuah makna yang menyuruh kita untuk membaca. Istilah membaca ini sebetulnya bermakna luas. Karena itu, saya membatasi makna membaca hanya melalui media tulisan, buku, tafsir, dan sejenisnya. Pada prinsipnya, dengan membaca kita dapat mengetahui seluk beluk dunia dan seisinya.
Terkadang kita selalu mengabaikan budaya membaca. Padahal kalau kita merujuk dari sejarah para ulama Islam, mereka selalu membudayakan membaca. Selain membaca, mereka juga menulis, mengkaji, menafsir dan mengaflikasikan ilmu yang mereka dapatkan. Para ulama terdahulu tak merasa bosan untuk menyelami dunia ilmu, sehingga otoritas kazana keilmuan yang mereka miliki betul-betul mempuni. Sedikit teringat dengan perkataan Imam Annawawi dalam kitab ilmu, bahwa “kebutuhan manusia terhadap ilmu melebihi dari kebutuhan makan dan minum.”
Apabila kita menafsirkan perkataan tersebut sangatlah mendalam maknanya. Melalui media tulis ini saya mengajak kita sekalian, mari sebarkanlah virus membaca. Dan untuk adik-adikku khususnya yang sedang menimbah ilmu dibangku pendidikan, SMA Iqro Amaholu. Ayo!Budayakan membaca. Marilah kita membaca untuk mengenal dunia, menanamkan loyalitas terhadap ilmu dengan membaca. ***
Komentar
Posting Komentar