Subscribe Us

header ads

CENGKEH HUAMUAL BARAT PENUH DAYA TARIK


Ceritaku tentang cengkeh Huamual Barat yang penuh daya tarik..!!

Tulisan ini hanya sekedar mengisi waktu menjelang berbuka puasa, pemaparan konsepnya diambil dari pengamatan, pendengaran dan fikiranku semata, dan sedikit kutipan dari sumber lain demi memperkaya konsep, dapat membantu merangkai kata demi kata hingga menjadi suatu pragraf. Terobsesi disaat aku sedang membuka gambar2 foto pohon cengkeh dan foto aku dan adikku memetik buah cengkeh. Gambar disamping atas bawa diambil oleh adikku disaat aku sedang asik memetik buah cengkeh bersamanya digunungkota di Huamual Barat sabtu dinihari lalu awal bulan Ramadhan;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;.!!
Ketertariakan Bangsa Barat (Eropa) pada abad ke-17 datang dan ingin menguasai Maluku salah satunya adalah mencari hasil kekayaan alam sebesar-besarnya demi kemakmuran dan kesejateraan bangsa mereka. Hasil alam Maluku paling diincari oleh Bangsa Barat yaitu Cengkeh (Syzygium aromaticum). Adalah tanaman asli kepulauan Maluku dan salah satu jenis rempah-rempah paling mahal dipasaran Eropa selain dari komoditas tanaman lain. Orang-orang Eropa rela melakukan segala macam cara demi mendapatkan jenis tanaman yang diinginkan termasuk ingin manguasai dan memonopoli hasil-hasil Alamnya. Rakyar Maluku tidak sudi dengan hasil alam yang diambil begitu saja oleh orang-orang Eropa tampa bayaran yang sesuai, sehingga memicu kemarahan mereka. Rakyat Maluku melalui kapaitan-kapitan melakukan perlawanan-perlawanan sengit demi mengembalikan harta kekayaan dan kejayaan dari tangan para penjajah barat.

gambar : gunugtanita
Huamual pada masa lalu adalah bagian dari daerah incaran para kolonial untuk dikuasainya, karena didaerah tersebut banyak tersimpan kekayaan alam termasuk tanaman cengkeh. Jazirah Huamual Barat merupakan daerah yang banyak terdapat tanaman cengkeh, para petani menjadikan tanaman cengkeh di daerah ini sebagai tanaman komuditas bagi setiap petani yang mempunyai lahan. Cengkeh   memberikan sumbangsi ekonomis paling tinggi dalam kehidupan para petani di Huamual Barat. Setiap lahan perkebunan para petani selalu diisih dengan tanaman cengkeh. Pohon cengkeh dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang cukup lama dan hasilnya dapat dinikmati secara regenerasi. Cengkeh adalah rempah-rempah yang berguna untuk kebutuhan manusia dijadikan sebgai obat-obatan, bumbu dapur, rokok dan rempah-rempah lain. Bahan yang serba guna ini menjadikan pedagang-pedagang Eropa dikala itu sampai tergila-gila dan ingin sekali menguasainya.
Tanaman cengkeh yang ditanam oleh para petani di Huamual Barat ketika berada pada Lahan subur dapat membuahkan hasil lebih awal. Petani yang baru menanam tanaman cengkeh bisa memetik hasilnya kurang lebih 5-10 tahun. Terhitung sejak para petani mulai menanam cengkeh sampai dengan cengkeh yang ditanam belajar berbuah, cengkeh yang baru belajar buah hasilnya belum begitu memuaskan seperti cengkeh-cengkeh yang berumur 15 tahun keatas.  Bagi mereka para petani cengkeh hasil tersebut juga sudah disyukuri sebab mereka memetik buah hasil dari keringgat tanaman mereka sendiri. Memang menanam cengkeh bukanlah pekerjan mudah, sebab pekerjaan ini butuh kesabaran dan ketekuan karena pada prinsipnya petani cengkeh harus tekun merawat cengkeh-cengkeh yang baru ditanam. Pohon Cengkeh yang tidak dirawat akan mudah mati dan pertumbuhanya sangat lambat serta dapat mempengaruhi banyaknya buah yang dihasilkan, tanaman cengkeh harus bersih dari rumput-rumput pengaggu.
foto: Cengkeh bogor gunggkota. 

Asumsi masyarakat Huamual Barat bahwa pohon cengkeh terdiri dari barbagai jenis seperti cengkeh Putih (biasa). Jenis cengkeh ini yaitu daun bagian pucuk atau daun muda berwarna kuning sampai hijau muda. Sedangkan tangkai daun dan gagangnya yang muda berwarna kilning hijau, daun tua berwarna hijau, helaiannya besar hampir tidak mengkilat, jenis cengke ini dulu paling diminati para petani cengke untuk ditanam dilahan-lahan perkebunan mereka. Kemudian jenis Cengke Bogor, Samsibar, Damar, jengke Raja dan jenis cengkeh hutan jenis ini daunnya jauh lebih besar daripada cengkeh biasa. Bunga yang kering sama sekali tidak mempunyai rasa seperti cengkeh biasa, biasanya berbuah lebih awal bersamaan dengan cengke raja dari pada cengke putih.  Namun generasi mudah saat ini sudah memilih jenis tanaman cengkeh yang hendak mereka tanam yaitu jenis cengkeh bogor, sebab jenis cengkeh ini dapat tumbuh ditempat mana saja dan paling cepat membuahkan hasil serta hasil yang didapat pun sering memuaskan para petani.

Cengkeh mempunyai musim berbuah tidak menentuh, 
kadang-kadang 2-3 tahun skali dan kadang lewat (tidak berbuah) atau tidak sesuai target yang ditentukan. Tanaman cengkeh harus bersih dari rumput atau tanaman-tanaman penganggu lain. Jenis tanaman ini agar mendapat hasilnya memuaskan maka harus dirawat dengan baik. Musim panen cengkeh bagi masyarakat Huamual Barat adalah suatu momen yang paling ditunggu-tunggu. Banyak masyarakat merauk keuntungan pada musim panen cengke, bukan hanya keuntungan hasil dari penjualan cengkeh tetapi masyarakat dapat meruk keuntungan dari hasil dagangan lain khusus untuk para pedagang yang mencoba memanfaatkan momen musim panen cengkeh tersebut. Masrakat dapat merauk keuntunggan besar disaat musim panen cengke tiba, bukan hanya keuntungan harga cengkeh yang melambung tinggi tapi lebih dari itu barang-barang dagangan pedagang pun laris terjual. Kemudian bagi ibu-ibu sering memanfaatkan momen panen ini dengan  membukawarung dan lain-lain.
foto: memetik cengkedi gunungkota
Pada musim panen cengkeh banyak para pendatang yang juga turut menambil bagian. Kampung yang tadinya sunyi menjadi ramai, karena diramaikan oleh orang-orang yang berasal dari luar  kampong bahkan dari daerah lain. Mereka memilih menjadi kariawan naik cengke jika tidak mempunyai pohon cengkeh dikampung itu.  Bagi para petani yang mempunyai banyak Pohon Cengke pada saat berbuah mereka juga  membutuhkan banyak kariawan, agar tidak terlamabat  masa panenya atau keburuh polong. Jika cenkeh suda terlanjur polong, harga pemasaranya pun relatif menurut dan tidak seperti biasanya. Untuk itu  diperlukan kecepatan naik agar tidak terjadi polong. Tidak kalah sengitnya ketika musim panen tiba, bagi perempuan, anak-anak yang tidak bisa memanjat pohon cengkeh, mereka lebih memilih untuk munggul buah-buah cengkeh yang sudah jatuh  ditanah, atau dalam istilah mereka adalah pili cengkeh. 

foto: Gunungtalaga jardi sedang pungut cengkeh
Kebiasaan Pilih cengkeh sudah menjadi tradisi para ibu-ibu, cewek-cewek dan anak-anak yang tidak bisa memanjat pohon cengkeh. Tradisi pili cengke seperti meminjam perkataan J. Pattiasina, [S.A.95], bahwa pada waktu musim cengkeh di Lease misalkan, atau di tempat lain, seperti di pulau Buru, pulau Seram, atau di pulau Ambon; bagi yang tidak memiliki kebun Cengkeh/pohon Cengkeh, mereka diperbolehkan oleh pemilik kebun Cengkeh/pohon Cengkeh, untuk pili (pili = kegiatan memungut buah Cengkeh yang jatuh di tanah) Cengkeh yang kebetulan berguguran secara alami dan jatuh di tanah. Sehingga buah Cengkih yang berguguran tersebut, tidak ada larangan untuk mereka yang hendak melakukan aktivitas pili cengkeh. Fenomena inipun tidak hanya berlaku bagi mereka yang tidak memiliki cengkeh untuk memungut/pili buah Cengkeh yang jatuh di tanah saja, tetapi jika di suatu waktu terjadi panen Cengkeh oleh pemilik kebun Cengkeh/pohon Cengkeh, jika kedapatan ada mereka (yang tidak memiliki kebun/pohon Cengkeh) di bawah pohon Cengkeh yang sementara di panen oleh orang yang ditugaskan memanen Cengkeh tersebut, tidak ada larangan juga bagi mereka untuk memungutnya buah Cengkeh yang kebetulan saja lepas dan jatuh dari genggaman tangan si pemanen tersebut; dan itu menjadi milik mereka. 
Bahkan terkadang bagi si pemilik kebun Cengkeh yang meresa berkelebihan dari hasil panennya, ia dapat memberikan sedikit pemberian buah Cengkeh dari hasil panennya, dengan jumlah yang tidak menentu. Ada pengecualian soal pemberian langsung oleh pemilik kebun/pohon Cengkeh ini, yaitu hanya berlaku jika saja pada waktu yang bersamaan ada mereka (yang tidak memiliki kebun/pohon Cengkeh) yang kebetulan sedang pili Cengkeh dan bertepatan dengan proses panen yang berlangsung di kebun Cengkeh itu. Artinya jika hasil panen sudah di kumpulkan setelah di panen dan di bawa pulang ke rumah, tidak ada pemberian semacam itu lagi. Jadi dari tradisi ini hanya berlaku si sekitar kebun Cengkeh tersebut, (Jimmy Pattiasina September 07, 2010).
  Tradisi Pilih Cengkeh di Huamual Barat pada umumnya sama seperti pilih cengkeh di daerah lain yang ada di Maluku. Pilih cengkeh dimulai sebelum tiba musim panen sampai dengan musim panen itu selesai, cengkeh yang akan dipili sebelumnya dibersikan dari rumput-rumput agar disaat cengkeh jatuh tidak lagi dipili diatas rumput. Kegiatan pembersihan pohon cengkeh dilakukan oleh mereka yang tidak dapat memanjat ketika buah cengke sudah dapat dipungut.
Musim panen cengkeh di Huamual Barat biasanya berkisar dari bulan Juni sampai dengan September. Panen cengkeh dilakukan mulai dari anak-anak, remaja, hingga kaum tua. Dimusim panen Cengkeh banyak mudah-mudi mendapatkan rezeki, mulai dari punya banyak duit sampai dengan mendapatkan pasangan hidup yang abadi. Kadang pertemuan mereka sering terjadi kebun cengkeh.

Cara memanen Cengkeh pun cukup mudah karena hanya dengan mengunakan alat seadanya seperti tali, ganco atau istilah kampong disebut gai-gai. Ganco yang digunakan bisa terbuat dari kayu, bambu, besi, namun kebanyakan masyarakat pemanen cengkeh lebih memilih mengunakan gai-gai dengan besi karena tidak mudah patah dan juga efektif untuk menganco tangkai-tangkai cengkeh yang tidak dapat dengan tangan. Mengunakan gai-gai dengan kayu atau bambu tidaklah efektif sebab akan mudah patah dan memperhambat kecepatan orang yang memanen cengkeh. ganco digunakan untuk dahang yang jauh dari jangkauan tangan, dipetik kemudian  dimasukan di dalam kantung atau bakul yang telah disiapkan.
Menariknya lagi terjadi pada kariwan-kariawan panen cengkeh disaat mereka balik dari kebun cengkeh, maka pekerjaan berikutnya adalah pata cengke (istilah masyarakat), orang bisa memetik buah cengkeh sesuai dengan kecepatan yang dipetiknya akan tetapi pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang menyebalkan dan membosankan, namun paling baik jika kita dibantu oleh orang-orang disekitar kita, esiknya lagi bagi anak mudah ketika mereka dibantu oleh  cewe-cewe mereka. Pekerjaan pata cengkeh yang menyebalkn akan terasa asik, dan sebanyak  apapun cengeh yang didapat akan terasa mudah untuk dipata.

Buah cengkeh yang selesai dipatah dan masih mentah akan dijemur diterik matahari dengan mengunakan tikar, terpal atau pengalas lain sampai cengkeh mentah yang dijemur itu kering. Penjemuran cengkeh hanya membutuhkan waktu 1-3 hari. Untuk memperoleh kwalitas cengkeh yang bagus maka akan bergantung kepada terik matahari. Jika mataharinya terik, maka kwalitas cengkeh yang dipeoleh akan bagus pula demikian sebaliknya. Ketika cengkeh yang sudah terlanjur dipanen kemudian kondisi cuaca tidak mendukung atau panen dalam kondisi hujan dan sulit mendapatkan terik matahari maka alternative yang diambil untuk menyelamatkan cengkeh-cengkeh yang suda dipetik adalah melakukan proses pemanasan dengan mengunakan asap api sampai kering. Perbedaan atara cengkeh yang masih mentah dan sudah kering bahwa cengkeh yang masi mentah yaitu berwana nila, dan merah sedangkan cengkeh yang sudah kering akan berubah menjadi berwarna hitamkecoklatan. Cengkeh mentah dijemur sampai dengan kering agar mendapatkan kwalitas cengkeh yang baik (super), memang pada umumnya cengkeh-cengkeh di Huamual Barat punya kuwalitas super. Proses ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang mempunyai pohon cengkeh, dan bagi pedagan pengecer cengkeh mentah. Sedankan bagi kariawan-kariawan panen cengkeh lebih memilih menjual mentah.
Harga cengkeh mentah bergantung dari pasaran cengkeh kering perkilo, jika harga cengkeh kering dipasaran perkilo 70-95 ribuh rupiah maka harga jual cengkeh mentah di Huamual Barat bisa mencapai 3-5 ribu rupiah percupa ukuran kaleng susu capnona terisi penuh. Pasaran cengkeh pada tahun 2011 mengalami lojakan tinggi berkisar pada 150-200 ribuh rupiah. Namun ditahun 2012 ini untuk pasaran cengkeh kering perkilo hanya berkisar pada tataran 70-80 ribuh rupiah sedangkan harga jualnya percupa hanya 3-4 ribu rupiah. cengkeh merupakan sumbangsi ekonomi paling tinggi Bagi masyarakat Huamual Barat. Mereka menjual cengkeh bukan hanya perkilo, tapi sampai ton. Memang pengusaha besar sering mempermainkan harga dipasaran, disaat tidak ada musim panen, harga pasaran melonjak tinggi.
Dimusim panen cengkeh banyak muda-mudi juga turut menikmati asiknya panen cengkeh, entah mereka memanen cengkeh dengan sungguh-sungguh karena ingin mendaptan duit? atauhkah mereka hanya memanen cengkeh ikut-ikutan karena ada target yang terselubung? salin goda pun sering terjadi dipohon cengkeh antara mereka yang masi mudah, angapan mereka rezki dan jodoh bisa ditemukan dipohon cengkeh, inilah asiknya jika musim panen cengkeh tiba. Memang musim cengkeh di Huamual Barat unik dan punya daya tarik tersendiri.

 ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Ditulis disudutruang kamar sunyi senyap disore hari menunggu berbuka puasa, disaat fikirankufocus berdiringlah nada ponselku bukanya menyebalkan, tapi justu aku diberiinsPirasi oleh seorang perempuan “fa” melalui telpon genganmnya.
;;;;;;;;;;;;;;;;; Kharen ;;;;;;;;;;;;;;

Posting Komentar

2 Komentar