Menyajikan Data Mengungkap Fakta Menjadi Sejarah

Sejarah

3/sejarah/post-list

Wabub SBB Jangan Bohongi Masyarakat Huamual Belakang Soal Status Jalan



Info Huamual: Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Hi. Muhamad La Husni SP, M.Si mengatakan status jalan yang ada di wilayah Kecamatan Huamual termasuk jalan di Huamual Belakang. Bukan berstatus sebagai jalan kabupten, sehingga proses penyelesaian pekerjaan jalan itu tidak lagi diangarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah kabupaten SBB.

Peryataan Resmi ini disampaiakan Husni, kepada Ratusan Masyarakat Huamual Belakang dalam sesi dialog. Usai melakukan prosesi pelantikan Pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM) Periode 2013-2015 dan pengukuhan Pimpinan Pemuda Dusun Amaholu, yang di rangkai dengan pelaksanaan perayaan Halal 1434 Hijriah, di Dusun Amaholu, Desa Luhu, Kecamatan Huamual Kabupaten SBB, Maluku, Sabtu (19/10/2013), malam lalu.

Menurut Husni bahwa, status jalan yang ada wilayah Kecamatan Huamual sampai di Huamual Belakang, tidak berstatus sebagai jalan  kabupaten, tapi itu merupakan jalan provinsi Maluku, sehingga pemerintah daerah tidak bisa mengambil alih penyelesaian pekerjaan jalan itu. “Pemerintah daerah SBB sedang berupaya mengusahkan agar jalan ini dinaikan statusnya, dari status jalan provinsi menjadi status jalan nasional, agar jalan ini bisa dikerjakan dan segerah selesai. Olehnya itu, masyarakat harus bersabar memahaminya.” ungkap ketua DPC Partai Golkar SBB ini.

Peryataan ini pun sangat berbedah jauh dengan penjelasan yang pernah disampaikan mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), provinsi Maluku, Anthonius Sialoho, dan kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IX Maluku dan Maluku Utara, Jeffry Pattiasina, saat  organisasi kemasyarakat (Ormas) dari Jaringan Parlamen Masyarakat Pingiran (JPMP) Maluku yang dipimpin Tamrin Manassa, melakukan audience di kantor Dinas PU provinsi Maluku tahun lalu, menanyakan perihal terbengkalainya pekerjaan jalan di Huamual Belakang tersebut. 

Dari hasil diskusi itu, diketahui bahwa dari pembagian status jalan yaitu yang masuk jalan dengan bersatus Nasional, mulai dari Waipirit, munuju Kabupaten Maluku Tenggah (Masohi). Sedangkan status jalan provinsi terhutung mulai dari Waipirit sampai dengan Kota Piru, dan dari Kota Piru batas di Desa Loki. Sedangan dari piru menuju kecamatan Waisala adalah jalan yang berstatus kabupaten. Sama halanya dengan jalan yang ada di Huamual Belakang, mulai terhitung  dari Desa Loki sampai di Desa Luhu menuju Huamual Belakang adalah jalan yang berstatus jalan kebupaten. 

Jadi dapat disimpulkan, bahwa jalan di Huamual Belakang adalah jalan kabupaten yang dikerjakan melalui APBD kabupaten SBB, namun saat ini pekerjaan jalan itu terbengkalai.  Pernyatan wakil bupati Kabupaten SBB mengenai status jalan itu, saat menjawab salah satu penanya, peserta dialaog, merupakan pembohongan belaka. Jawaban yang disampaiakan Husni adalah jawaban yang mengada-ngada tampa ada penjelasan yang jelas. Husni terkesan mengela dari masalah yang diembanya saat ini. 

Selaku orang nomor dua di dearah SBB, Husni, harusnya berkata jujur kepada masyarakat Huamual Belakang, jangan bohongi dan bodohi masyarakat. Banyak rumah-rumah warga yang tergusur. Tampa ada proses ganti rugi, akibat pekerjaan jalan itu. 

Kalaupun peryataan Husni itu benar adanya, maka yang seharusnya dilakukan adalah selaku pemerintah daerah bertanggungjawab untuk melakukan langkah-langkah strategis, dan trobosan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat agar jalan itu bisa segra selesai. Selaku pemerintah daerah tidak pantas, Husni mengatakan demikian kepada masyarakat Huamual Belakang. Apapun status jalananya, karena yang diinginkan masyarakat adalah bagaimana jalan itu bisa segera selesai. Agar masyarakat bisa menikmati sedikit kesejateraan saat masa pemerintahan bupati dan wakil bupati yang menjabat saat ini.

Saya sedikit menyesalkan sikap wabub SBB saat berpidato dihadapan ratusan masyarakat  Huamual Belakang, terkesan hanya tujuan poitik dan kepentingan politiknya di 2016 mendatang. Karena lagi-lagi yang disampaikan kepada masyarakat adalah sikap primodialime atau mementingkan suku, yang sebenarnya peryataan-pernyataan itu tak pantas disampaikan oleh seorang pejabat daerah kepada masyarakat. Hanya demi Pencitraan politik untuk kepentinganya kedepan. Memaksakan kehendak, walaupun mengorbankan masyarakat kecil yang tidak tau-menanau dengan politik praktis. Seharusnya yang perlu dikampanyekan pejabat daerah kepada masyarakat adalah persatuan dan kesatuan tampa berpikir primodialisme. Tak heran jika kawan Habil Kadir, memberikan sangahan kepada wakil bupati saat dialog, bahwa wakil bupati seperti memberikan “Kuliah Umum” kepada masyarakat.

Pantaskah Husni melanjutkan pemerintahan mendatang…? Pertanyaan yang membutuhkan kajian bersama, maka harus ada evalusi masa kepemimpinan Husni, selaku wakil Bupati dan Bob Putilehalat selaku bupati di bumi Saka Mese Nusa Itu..?

Share:

Wabub SBB Lantik Pengurus IPMAM Kukuhkan Pimpinan Pemuda Amaholu

Wakil Bupati Lantik Pengurus IPMAM
Info Ipmam: Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB)  Hi. Muhamad  La Husni Sp. M.Si, melantik pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (Ipmam) periode 2013-2014 dan mengukuhkan pimpinan pemuda di Dusun Amaholu, Sabtu, (19/10/2013) malam.

Kegiatan pelantikan IPMAM dan pengukuhan Pimpinan Pemuda ini, di rangkai dengan pelaksanaan perayaan  Halal Bi Halal 1434 Hijriah, yang diselengarakan oleh seluruh komponen Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Dusun Amaholu. Bertindak selaku pemandu acara (MC) pada malam puncak, yaitu fungsionaris IPMAM Jamal Salim. 

Usai pelaporan ketua panitia penyelengaraan kegiatan oleh Mirjan Pandawa, acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) tentang pengurus IPMAM  masa bakti 2013-2015. Kasman Renyaan selaku pembaca SK mempersilahkan para pengurus IPMAM dan pimpinan Pemuda untuk mengambil tempat di podium. Wabub SBB pun dipersilahkan melakukan prosesi Pelantikan dan pengukuhan.

Walaupun pelaksanaan pelantikan pengurus IPMAM dan pengukuhan pemuda kali ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tampa melakukan persiapan gladi bersih. Namun kegiatan ini bisa berjalan lancer sesuai agenda acara yang telah ditetapkan panitia pelaksana.

Ketua umum IPMAM Priode 2013-2015 Maaruf Malik dalam sambutanya mengatakan IPMAM dari sejak berdirinya, hingga saat ini terus menunjukan kemajuan dan peningkatan yang signifikan. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah pelajar dan mahasiswa dusun Amaholu yang berproses di kota Ambon,  dan tersebar dibeberapa perguruan tinggi. Hingga diperguruan tinggi lainya, yang ada diluar wilayah Maluku. Belum lagi para alumni IPMAM yang menyandang gelar sarjana dari berbagai perguruan tinggi dan beragam disiplin ilmu. Bahkan saat ini Alumni IPMAM ada yang sudah melanjutkan studinya di Jenjang S2 pada perguruan-perguruan tinggi ternama di Indonesia dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Kondisi ini akan terus berlanjut dan akan di ikuti kaders IPMAM lainya, untuk melanjutakan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, ungkapnya.

Menurut Maaruf, dari sisi kontribusi penciptaan sumberdaya manusia, IPMAM akan terus berupaya dan mendorong kadersnya. Agar terus berkarya, disemua lini yang telah dibuka lebar oleh pemerintah, tidak ketingalan termasuk panggung poitik. IPMAM pun telah menyiapkan dan mendistribusikan kadersnya untuk siap berkompotisi di pangung politik 2014 mendatang. Hal ini merupakan potensi yang patut disyukuri dan diapresiasi karena prestasi ini, tidak terlepas dari dukungan dan motivasi dari para orang tua yang ada di dusun Amaholu. “Kami pun sangat berharap prestasi ini, dapat juga di apresiasi oleh masyarakat khususnya, dan pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat,” ungkap Maaruf berharap.


Sedangkan yang tampil sebagai pembawa hikma Halal Bi Halal pada malam itu adalah ustat sekaligus Guru besar, Hi. Usman Hart. Untuk menghilangkan rasa jenuh, Ratusan hadirin dan undangan kemudian dihibur dengan pentas seni Qasidah oleh para pelajar SD, dan Pelajar SMP. Empat grup Qasidah ini masing-masing berasal dari Dusun Amaholu. 

Usai menampilkan grup kasida dari siswa MI dengan vokalis Puput Manasa dan Tiwi. Acara pun di selingi dengan pelelangan kue, yang dipandu oleh sekertaris Dusun Amaholu, Rusmin. Disusul group ke dua dari campuran SD dan MTS dengan vokalis Rosma Labiji. 

Wakil Bupati Bersama Masyarakat
Disela-sela kegiatan pelaksanaan perayaan Halal Bi Halal, acara ini kemudian diselingi dengan dialog bersama wakil Bupati dengan Masyarakat Huamual Belakang yang hadir dalam undangan kegiatan ini, selama kurang lebih satu jam.

Acara kemudian ditutup dengan pentas seni Qasidah, satu gurup terakhir dari para siswa SMP dengan dua vokalis Raspi Alihasi dan Herdianti Lihi yang menyanyikan lagu secara bergantian dalam waktu yang sama.


Share:

Guru MA Binakarya Hatawano Ancam Keluar Siswa Terlantar



AG Info: Puluhan guru di sekolah Madrasah Aliah (MA) Binakarya Hatawano  Dusun Hatawano, Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku. Mengancam akan keluar dari sekolah, jika Kepala Sekolah (Kepsek) yang memimpin sekolah itu, tidak segara diganti. Pasalnya Kepsek disekolah itu, selama ini dinilai tidak lagi meperhatikan kemajuan dan perkembangan sekolah karena jarang berada di sekolah tersebut. 

Salah seorang guru di sekolah MA Binakarya Hatawano yang dimintai konfirmasinya  melalui telpon seluler, Senin (01/07) malam lalu, membenarkan informasi itu. “Iya itu betul, memang guru menancam akan keluar dari sekolah, jika kepala sekolah saat ini masih memimpin sekolah itu. Sudah hampir sebulan ini, aktifitas belajar mengajar di sekolah MA Binakarya Hatawano mengalami kemandekan. Siswa dan guru disekolah, tidak lagi melaksanakan proses belajar mengajar seperti biasanya, hal ini semakin menghambat aktivitas belajar siswa disekolah. Bahkan nilai ujian semester pun diberikan secara gratis dari guru disekolah” Ungkapnya.

Menurut salah seorang guru di sekolah itu, para dewan guru saat ini hanya menunggu hasil koordinasi dengan pihak Yayasan Binakarya, “Kami menilai Kepala Sekolah selama ini terkesan hanya mengurus proyek, dan mementingkan kepentingan pribadi, sehingga jarang hadir disekolah. Kami tinggal menunggu keputusan dari pihak Yayasan Binakarya, jika Kepala Sekolah tidak segera diganti. Maka, kami dewan guru semuanya sudah berkomitmen untuk berhenti mengajar dan memilih keluar dari sekolah ini. Kami melakukan tindakan ini untuk menyelamatkan sekolah, demi pengembangan dan kemajuan sekolah ini kedepan.” Ungkap salah seorang guru yang tidak ingin disebutkan namanya.

Lanjutnya, saat ini para dewan guru hanya menunggu keputusan dari pihak Yayasan Binakarya, untuk segera mengadakan rapat disekolah bersama para seluruh dewan guru dan komite sekolah. Dalam hal membicarakan dan mendengarkan kiluhan para dewan guru itu. Mendengar problem yang terjadi di sekolah itu, pihak yayasan binakarya sendiri pun menurungkan timnya waktu lalu. Namun hingga saat in, permasalahan disekolah itu pun tak kunjung selesai.

Untuk diketahui, Sampai saat ini aktifitas proses belajar mengajar di sekolah itu tidak berjalan, siswa sendiri terlantar. Bahkan Pihak yayasan Binakarya sendiri tak mampu menyelesaikan konflik internal yang terjadi disekolah itu. Mau kemanakah siswa-siswa itu akan belajar?

Bagaimana tanggapan Anda selaku kaum intelektual tetang problem yang di alami sekolah MA Binakarya tersebut?
Share:

PEMINDAHAN LOKASI PERINGATAN HARI PATIMURA MENAMBAH DISTORSI SEJARAH PATTIMURA



Peringatan hari Pattimura setiap tanggal 15 Mei merupakan momen yang sangat dinantikan oleh ribuan masyarakat Maluku. Puncak Peringatan hari pahlawan Maluku ini, bertempat dilapangan Merdeka Kota Ambon. Namun oleh pemerintah Kota Ambon dalam  peringatan hari Pattimura yang jatuh pada hari selasa,(15/05/203) ini, dipindahkan tempatkan di Saparua. Awalnya, perayaan hari Pattimura ini dilakukan dari saparua menuju Ambon, sesuai rute sejarah. Kini  acara sacral itu, hanya difokuskan di daerah Saparua Kabuapten Maluku Tenggah itu sendiri. 

Pemindahan lokasi peringatan perayaan hari Pattimura dengan puncak acara di lapangan merdeka kota Ambon ini, karena dengan alasan keamanan. Pemda dan Pemkot beserta Aparat Keamanan, tidak dapat menjamin damainya perayaan hari Pattimura tahun ini. Keamanan dan kedamian menjadi barang mahal di negri ini. Keamanaan tidak bisa dijamin, karena jangan sampai konflik Ambon berulang kembali dalam momentum sacral Pattimura kali ini. Pemda Maluku dan Pemkot Ambon traumatic, atas konflik masyarakat Maluku tahun lalu, dalam peringatan hari Pattimura di Kota Ambon.

Momentum hari Kapitan Maluku ini, sangat dinanti-nantikan oleh ribuan masyarakat Maluku yang ada di kota Ambon dan sekitaranya. Masyarakat ingin menyaksikan langsung bagaimana cerita sejarah Pattimura. Cerita perjuangan Kapitan Pattimura yang dikisahkan dalam catatan sejarah Maluku dan momentum hari jadi itu. Puncak acara ini dilakukan dengan pertukaran obor sacral, antara satu negeri dengan negeri lainya. Acara  dengan pawai obor itu sendiri diikuti oleh ribuan masyarakat Maluku sambil berjalan kaki, penuh atraksi yang dapat mengiur penontong ketika melihat momentum itu. 

Masyarakat Maluku yang ikut dalam perayaan itu, diwajibkan memakai kain berang layaknya Kapitan Pattimura masa lalau. Merayakan acara itu sambil berjalan kaki membawa obor sacral, dari Saparua menuju tempat esekusi terakhir di Lapangan Merdeka Ambon. Acara sacral ini, dilakukan berdasarkan cerita sejarah perjuangan Kapitan Pattimura masalalu dalam catatan sejarah Maluku. Sungguh nikmatnya, penonton yang menyaksikan puncak acara ini. Warga yang diberada kota Ambon pun amat menyesal, jika mereka melewati peringatan hari pejuang ini. 

Dengan melihat momentum sacral ini, masyarakat Maluku bisa punya kesadaran sejarah dalam menceritakan kebenaran sejarah perjuangan Kapitan Pattimura itu sendiri. Bisa ada persatuan dan kedamaian bagi Masyarakat Maluku. 

Namun naifnya, momentum sacral yang mengiur ini, segaja dialihkan dan Pemkot Ambon hanya karena alasan keamanan. Alasan pemindahan lokasi yang dikemukan pemkot sanga kontroversial dengan alasan pemda provinsi Maluku, dimana pemindahan lokasi agar menjadikan saparuah sebagai kota sejarah. Padahal Pemda dan Pemkot adalah orang yang mempunyai kekuasan di daerah, yang bisa memikirkan bagaimana keamanan dan kedamaian di Maluku dan kota Ambon bisa terjamin. Apa gunanya Aparat Keamanan, Apa gunanya pemerintah daerah dan kota, jika mereka tidak mampu menjamin keamanan di daerah ini. Pemda dan Pemkot tidak ada kesadaran sejarah, sehingga sesuka hati melakukan sesuatu tampa melihat nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalam perayaan itu.

Pemindahan perayaan hari patimura ini sebuah penistan dan kecelakaan sejarah. Pemda Maluku dan Pemkot Ambon sudah tidak punya kesadaran sejarah. Pemeritah di negeri ini dengan sengaja memutus mata rantai cerita, dan kebenaran sejarah Kapitan Pattimura.

Padahal Pattimura dikenal dan dikenang sebagai seorang Kapitan yang sangat menjujung tinggi kebenaran, tidak pandai berbohong. Pattimura di sebut pahlawan, sebab perjuangan dan komitmenya dalam membelah serta memperjuangkan hak-hak rakyat Maluku tampa pamrih. Kerelaan Pattimura menjadi kapitang perang, hanya untuk membela dan mempertahankan tanah dan rakyat Maluku, yang dirampas dan ditindas kaum penjajah klonial kala itu. Pattimura pun relah mati ditiang gantungan, hanya untuk mempertahankan komitmen dan idealismenya, agar kelak Pattimura tidak dikenal dan dikengang sebagai pahlawan penghianat.  

Namun celakanya juga, nama besar nan suci Kapitang Patimmura ini, telah dikotori para pembuat sejarah Pattimura, yang mencoba menulis cerita sejarah perjuangan pattimura, sesuai dengan versi masing-masing. Multitafsir itu, menyebabkan Pattimura adalah pahlawan kontroversi di kalangan generasi muda Maluku saat ini. Penulisan sejarah perjuangan Kapitang Pattimura sebagai seorang pahlawan kebanggaan masyarakat Maluku ini,juga tidak didasarkan objektifitas dan kebenaran mutlak dari sumber sejarah itu sendiri. 

Distorsi penulisan sejarah Kapitan Pattimura itupun terjadi, sehingga semakin membingungkan generasi muda masyarakat Maluku saat ini. Siapa sebenarnya Pattumura itu.? Pertanyaan ini belum ditemukan jawaban mutlak sesungguhnya.Jawaban tentang siapa patimura? menjadi kontrovesial dikalangan generasi muda masyarakat Maluku saat ini.

Kapitan Pattimura adalah pahlawan yang kontroversial bagi masyarakat Maluku. Ada yang menyebut nama Patimura sebagai Thomas Mattulesy, (versi Kristen) ada juga menjebut Pattimura adalah Ahmad Lesy (versi islam). Dua nama dalam satu orang yang membinggungkan, dan menjadi kotroversial dari kebenaran sejarah. Namun biarpun multitafsir tentang Kapitang Pattimura. Jelasnya, perjuangan suci Kapitang Pattimura yaitu untuk membebaskan rakyat Maluku dari sitem kolonialisme dan inpralisme yang menindas.

Perjuangan Pattimura dengan penuh idealisme kala itu, bagi generasi muda saat ini hanyalah sebuah foklor (cerita rakyat) yang tidak dapat di uji kebenaranya.Banyak orang Maluku mengkleim bahwa Kapitan Pattimura adalah berasal dari daerah ini, dan daerah itu. Bahkan anehnya lagi, mereka juga mengkleim bahwa Kapitan Pattimura adalah keturunan moyang mereka.Entah atas dasar apa, dan pendekatanya seperti apa, sehingga mereka bisa mengklein sesuka nafsu mereka sendiri. Bahwasanya pattimura itu, adalah bagian dari moyang mereka.

Menurutku, Pemindahan lokasi peringatan hari pattimura di Saparua sudah tidak cukup membuktikan kebenaran sejarah perjuangan patimura. Karena pemidahan lokasi tersebut, telah memutus mata rantai kebenaran cerita sejarah pattimura maka, hal ini justru semakin menambah dan menampakan distorsi sejarah perjuangan pattimura itu sendiri. Padahal mestinya, peringatan hari patimura itu didasarkan atas kebenaran sejarah. Tampa harus ada distorsi sejarah, sehingga memunculkan kesadaran sejarah bagi anak Maluku, agar generasi muda Maluku saat ini bisa belajar seperti generasinya pattimura masalalu, yang penuh semangat, idelisme, komitmen dalam membela kebenaran, dan menegakan keadilan kepada seluruh rakyat Maluku.

Sebagai orang mempunyai kesadaran sejarah, mestinya peringatan hari patimura itu harus dilaksanakan berdasarkan kebenaran dan fakta sejarah. Pemidahan lokasi itu, bagian dari Penistaan terhadap kebenaran perjalanan sejarah pattimura, Kembalikan kebenaran sejarah patimura demi memunculkan kesadaran sejarah bagi generasi-generasi muda Maluku.

Share:

Unordered List

3/sosial/post-list

Latest blog posts

3-latest-65px

BTemplates.com

3/sosial/col-right
Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Statistik Pengunjung

Ekonomi

3/ekonomi/col-left

Publikasi

3/publikasi/feat-list

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.

Recent Posts

header ads
Ag-Historis

Text Widget

Sample Text

Pengikut

Slider

4-latest-1110px-slider

Mobile Logo Settings

Mobile Logo Settings
image

Comments

4-comments

Budaya

budaya/feat-big

Subscribe Us

Recent Posts

sejarah/hot-posts

Pages

Popular Posts