Menyajikan Data Mengungkap Fakta Menjadi Sejarah

Sejarah

3/sejarah/post-list

Fungsi Dan Peranan Kefilsafatan Dalam Membangun Ilmu-Ilmu Social


Sumber gambar : pewartanusantara.com




A.    PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Manusia sebanarnya diciptakan oleh  Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang sadar. Kesadaran manusia itulah dapat disimpulkan dari kemampuannya untuk  berfikir, berkehendak, dan merasa. Dengan pikirannya, manusia mendapatkan (ilmu) pengetahuan. Dengan kehendaknya, manusia mengarahkan prilakunya. Dan dengan perasaanya pula, manusia dapat mencapai kesenangan.[1]
Perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk lain (hewan) ialah, manusia diberikan kelebihan akal dan pikiran (ide) untuk merenungkan segala bentuk persoalan (keadaan) dalam hidupnya. Manusia dapat memecahkan dan menjelaskan kehidupan dunia sekelilingnya, antara dunia subjektif dan dunia objektif. Dalam hubungan antara pikiran atau ide manusia dan keadaan (materi) atau kenyataan di sekelilingnya itu, sudah tentu banyak terdapat persoalan. Tetapi di antaranya, yang paling pokok dan mendasar adalah antara pikiran dan keadaan atau antara ide dan materi, yang manakah yang lebih dahulu. Ini menjadi masalah yang terpokok dan paling mendasar, karena setiap sistem filsafat atau pandangan dunia, mau tak mau harus menjawab hal ini. Dan jawabannya adalah menjadi pangkal tolak pandangan filsafatnya.[2]
Konsepsi-konsepsi tentang kehidupan dan dunia yang kita sebut “Filsofis” dihasilkan oleh dua factor, pertama konsepsi religious dan etis warisan; Kedua, semacam penelitian yang disebut “ilmiah” dalam pengertian yang luas. Kedua factor ini mempengaruhi sistem-sistem yang dibuat oleh para filsuf secara perseorangan dalam proposisi yang berbbeda-beda, tetapi kedua factor inilah yang sampai batas-batas tertentu mencirikan filsafat. Kata Filsafat digunakan dengan banyak cara, sebagian secara luas dan sebagian secara sempit.[3]
Kata filsafat ini sebenarnya berkaitan erat dengan segala sesuatu yang bisa dipikirkan oleh manusia. Bahkan tidak akan pernah ada habisnya, karena mengandung dua kemungkinan, yaitu proses berpikir dan hasil berpikir. Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah. Sedangkan, pada pengertian kedua, merupakan rangkaian kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan masalah. Filsafat dari segi bahasa, pada hakikatnya adalah menggunakan rasio (berpikir). Tetapi, tidak semua proses berpikir disebut filsafat. Manusia yang berpikir, dapat diketahui dalam kehidupan sehari-hari.[4]
Persoalanya kemudian, bagaimana ketika pemikiran filsafat ini diarhkan untuk membangun Ilmu-Ilmu Social. Tentunya akan sanggat mendukung dapat memberi nilai manfaat terhadap proses berfikir ilmiah, dapat pula terdapat hasil berfikir ilmiah. Pemikian Filsafat dalam kaitainya dengan ilmu sosial ini, merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari persoalan sosial kemasyarakatan secara kritis, radikal dan komprehensif. Peran filsafat sosial dalam ranah kehidupan sosial harus berpartisipasi dalam melayani manusia. Karena itu para ilmuan sosial harus menentukan keberpihakannya kepada siapa mereka melayani. Filsafat sosial harus menolak pemisahan antara teori dan praktek, dan semua praktek dan teori harus didiskusikan. Kepentingan praktek bagi ilmuan sosial adalah untuk membebaskan manusia dari ketertindasan dengan demikian posisi mereka sebagai manusia dapat berubah.
1.2  Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka yang menjadi permasalahan mendasar dalam penulisan Makalah ini yaitu:
a.       Apa itu filsafat?
b.      Fungsi dan peranan Filsafat ?
c.       Bagimana Pemikiran Filsafat Dalam Membangun Ilmu-Ilmu Social?
1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan
a.      Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan:
1.      Apa itu filsafat?
2.      Fungsi dan peranan Filsafat ?
3.      Pemikiran Filsafat Dalam Membangun Ilmu-Ilmu Social ?
4.      Memenuhi tugas perdana martikulasi pada matakuliah Tinjauan Filsafat Dalam Pelaksanaan Penelitian Ilmu-Ilmu Social.
b.      Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu Sebagai penambah bahan bacan dan pengetahuan terutama bagi penulis sebagai proses mempelajari filsafat dan kaitanya dengan ilmu-ilmu social. Serta dapat menamba pengetahuan bagi siapa saja yang hendak mempelajari filsafat.

B.     PEMBAHASAN

1.1. Filsafat
a.      Apakah Filsafat itu ?
Bagi sebagian besar orang, belajar filsafat dianggap sebagai suatu hal yang kurang penting. Sebab, selain filsafat dianggap tidak banyak berkaitan dengan problem praktis kehidupan, filsafat juga dianggap sebagai ilmu yang sangat tinggi. Padahal, pengertian yang demikian tidaklah benar. Bahkan, dengan belajar filsafat kita akan semakin mudah memahami kontradiksi-kontradiksi yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan filsafat.[5]
Kata Filsafat sendiri berasal dari  kata-kata Yunani, yakni Philo dan Sophia. Philo artinya cinta yang dalam mana luas diartikan sebagai keingitahuan yang mendalam, sedangkan Sophia artinya, kebijaksanaan atau kepandaian. Sehingga disimpulkan bahwa orang yang mempelajari filsafat adalah seseorang pencinta kebijaksanaan yang tidak pernah puas akan suatu ilmu pengetahuan dan mengganggap kebenaran itu tidak akan perah final. Ia terus berusaha mencari kebenaran hingga ke akar-akarnya.[6]
Secara singkat dan sederhana yang dimaksud filsafat adalah:  seluruh pandangan manusia terhadap dunia keseluruhanya baik alam maupun pikiran. Dengan kata lain, belajar filsafat berarti belajar tentang dasar atau pangkal pandangan kita terhadap gejala-gejala alam, masyarakat dan pikiran. Setiap manusia mempunyai pandangan–pandangan tertentu misalnya, tentang alam.
Ada  orang yang berpendapat bahwa manusia bukan hanya tidak bisa mengubah alam tetapi malah dikuasai alam. Akibat pandangan itu maka manusia menyembah dan memohon kepada alam: batu-batu, pohon-pohon tertentu, gunung dan sebagainya, disembah, diberi sajian korban dan sebagainya. Tetapi ada pula orang yang berpendirian bahwa, alam itu bisa dikenal dan dikuasai oleh manusia untuk kebahagiaan manusia. Misalnya, para sarjana di negeri-negeri Sosialis sedang dengan giat mempelajari ruang angkasa luar dan sistem planet hingga mereka telah berhasil memotret punggung bulan yang tak kelihatan, mengirimkan manusia untuk mengitari bumi, untuk mempelajari ruang angkasa luar dan keadaan planet-planet lainya dengan pengetahuan yang luas dan mendalam. Untuk lebih memudahkan kita memahami filsafat, marilah kita lihat contoh berikut ini. Si Amin, mempelajari sejarah Indonesia; dari hasil bacaannya ia mengetahui bahwa dahulu kala Indonesia tidak pernah dijajah, kemudian dijajah Imperialis Belanda dan sesudah itu oleh fasis Jepang. Selama penjajahan itu, rakyat Indonesia terus-menerus mengadakan perlawanan untuk menghancurkan kekuasaan kaum penjajah itu. Kemudian pecah revolusi Agustus 1945 dan sekarang ini Indonesia adalah negara yang belum Merdeka penuh dan setengah feodal. Ia  menarik kesimpulan bahwa masyarakat Indonesia ini Jadi, menurutnya sejarah masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan, karena adanya  perjuangan yang terdapat dalam masyarakat itu.
Pendapat atau pandangan yang diajukan si Amin itu  adalah fikiran-fikiran filsafat dan ketika ia mengajukan pendapat atau pandangan maka ia sudah berfilsafat, sekalipun ia tidak mempelajarinya. Jadi, jelas bahwa filsafat itu erat hubunganya dengan kehidupan kita. Soalnya ialah, bagaimana kita memahami dan memiliki filsafat yang benar.[7]
b.      Pengertian Filsafat menurut para Filsuf
Filsafat dalam perkembangannya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan mempunyai perbagai penertian. Namun memiliki tujuan yang sama. Sebab dasar filsafat adalah pikiran (ide) manusia. Karena begitu luasnya kajian filsafat, maka banyak filosof yang berbeda dalam mengertikan filsafat.
Ada beberapa catatan sejarah tentang pengertian filsafat menurut para filosofis terkemuka, diantaranya, Plato (427 SM–348 SM) mengartikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. Sedangkan Aristoteles (382 SM–322 SM) filsafat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu – ilmu metafisika, logika, etika, dan antropologi. Sehubungan dengan itu, tokoh filsafat muslim Al Farabi (870 M–950 M) mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bagaimana hakikat yang sebenarnya. Sementara Descartes (1590 M – 1650 M) mengemukakan bahwa filsafat merupakan kumpulan dari segala pengetahuan di mana tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok infestigasi. Teori filsafat tersebut takjau berbeda dengan teori yang di sampaikan Filsuf Immanuel Kant (1724 M – 1804 M) mendeskripsikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal ilmu pengetahuan yang mencakup di dalam metafisika, etika, agama, dan antropologi. Sebenarnya setiap manusia dapat mendeskripsikan sendiri pengertian dari filsafat. Asalkan, dapat membayangkan luasnya ruang lingkup yang di kaji dari filsafat tersebut. Begitu juga para filosof yang telah mengemukakan definisi – definisi di atas, pada hakikatnya sama. Tidak ada pertentangn, hanya saja cara menyampaikannya yang berbeda.[8] Dan tokoh filsafat Muslim lain seperti Al-Kindi mengartikan Filsafat adalah tentang realitas hal-hal yang mungkin bagi manusia, karena tujuan filsof dalam pengetahuan teoritis adalah untuk memperoleh kebenaran, dan dalam pengetahuan praktis untuk berprilaku sesuai dengan kebenaran.[9]
Dari berbagai teori filsafat yang dikemukan diata, maka penulis berkesimpulan bahwa filsafat adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari hasil berfikir sesorang untuk menjelaskan keadaan alam sekitaranya. Sebab dasar dari filsafat itu adalah proses berfikir.
c.       Berfikir Filsafat
Berfikir filsafat menjadi cirri orang yang beradap (madani) adalah orang yang mencoba mengunakan akal budi untuk memecahkan problem. Itulah sebabnya, dalam prilaku hidup yang gemar berfikir filsafat selalu penuh dengan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu termasud tentu didukung oleh sejumlah data yang jelas, akuntabel, dan valid. Dengan demikian berfilsafat menandai orang yang kritis.
Setiap detik manusia pasti berfikir, ketika dia sadar diri. Berfikir filsafat tentu berbeda dengan berfikir yang lain. Berfikir filsafat, kuncinya adalah untuk meraih ebijaksaan hidup. Memang harus diakui bahwa konsep filsafat masih sering memunculkan penafsiran bermacam-macam. Namun demikian, inti filsafat memang bermakna kebijaksanaan. Filsafat merupakan wahana berfikir.
Orang yang gemar berfilsafat artinya cinta kebijaksanaan. Orang yang berfikir filsafat, adalah orang yang memiliki pola pikir tertata, jernih dan meyakinkan. Berfikir filsafat adalah sebuah langkah penjelasan ilmu. Berfikir dengan filsafat ilmu berarti memikirkan dasar-dasar keilmuan dari objek pemikiran filsafat yang luas. Objek pemikiran filsafat adalah segala sesuatu yang ada di alam semesta. Segala yang ada merupakan bahan pemikiran filsafat.[10] Bahwa berfilsafat adalah berfikir. Hal ini tidak berarti setiap berfikir adalah berfilsafat, karena berfilsaf itu berfikir dengan ciri-ciri tertentu.[11]
d.      Ciri-Ciri Berfikir Filsafat
Ciri-ciri berfikir filsafat secara singkat dan jelas dapat di ketahui yaitu:
a.       Membangun pemehaman tentang makna dan membimbing tindakan.
b.      Berfikir secara ketas, tuntas, rinci, dan habis-habisan.
c.       Berfikir secara seismatik dan sistemik.
d.      Membangun bangang konsepsional (Peta Konsep).
e.       Jawaban-jawaban serial prihal kepilsafatan (5W + 1 H).
f.       Merupakan pemikirian yang kohoren, rutut dan sismatis
g.      Hasil dari pemikiran laogis dan rasional.[12]

2.2  . Fungsi Dan Peranan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan

a.      Fungsi dan penan filsafat ilmu
Fungsi filsafat dalam membangun ilmu-ilmu sosial kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :
1.      Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
2.      Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
3.      Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
4.      Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
5.      Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
Jadi fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi dan theory of explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana. Sedangkan peranan Filsafat diharapkan dapat mensistematiskan, meletakkan dasar, dan memberi arah kepada perkembangan sesuatu ilmu maupun usaha penelitian ilmuan untuk mengembangkan ilmu. Cara kerja filsafat ilmu  memiliki pola dan model-model yang spesifik dalam menggali dan meneliti dalam menggali pengetahuan  melalui sebab musabab pertama dari gejala ilmu pengetahuan. Di dalamnya mencakup paham tentang kepastian , kebenaran, dan obyektifitas. Cara kerjanya bertitik tolak pada gejala – gejala  pengetahuan mengadakan reduksi ke arah intuisi para ilmuwan, sehingga kegiatan ilmu – ilmu itu dapat dimengerti sesuai dengan kekhasannya masing-masing disinilah akhirnya kita dapat mengerti fungsi dari  filsafat ilmu.[13]

b.      Peranan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan
Ilmu-ilmu pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan diri dalam dunia dan memecahkan berbagai persoalan hidup. Untuk mengatasi masalah-masalah, manusia membutuhkan kesadaran dalam memahami lingkungannya. Di sinilah ilmu-ilmu membantu manusia mensistematisasikan apa yang diketahui manusia dan mengorganisasikan proses pencariannya.
Meskipun demikian, pada kenyataannya peranan ilmu pengetahuan dalam membantu manusia mengatasi masalah kehidupannya sesungguhnya terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, ilmu-ilmu pengetahuan membutuhkan filsafat. Dalam hal inilah filsafat menjadi hal yang penting.
C.Verhaak dan R.Haryono Imam dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu Pengetahuan: Telaah Atas Cara Kerja Ilmu-ilmu, menjelaskan dua penilaian filsafat atas kebenaran ilmu-ilmu. Pertama, filsafat ikut menilai apa yang dianggap “tepat” dan “benar” dalam ilmu-ilmu. Apa yang dianggap tepat dalam ilmu-ilmu berpulang pada ilmu-ilmu itu sendiri. Dalam hal ini filsafat tidak ikut campur dalam bidang-bidang ilmu itu. Akan tetapi, mengenai apa kiranya kebenaran itu, ilmu-ilmu pengetahuan tidak dapat menjawabnya karena masalah ini tidak termasuk bidang ilmu mereka. Hal-hal yang berhubungan dengan ada tidaknya kebenaran dan tentang apa itu kebenaran dibahas dan dijelaskan oleh filsafat. Kedua, filsafat memberi penilaian tentang sumbangan ilmu-ilmu pada perkembangan pengetahuan manusia guna mencapai kebenaran.
Dari dua penilaian filsafat atas kebenaran ilmu-ilmu di atas, dapat dillihat bahwa ilmu-ilmu pengetahuan (ilmu-ilmu pasti) tidak langsung berkecimpung dalam usaha manusia menuju kebenaran. Usaha ilmu-ilmu itu lebih merupakan suatu sumbangan agar pengetahuan itu sendiri semakin mendekati kebenaran. Filsafatlah yang secara langsung berperan dalam usaha manusia untuk mencari kebenaran. Di dalam filsafat, berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan kebenaran dikumpulkan dan diolah demi menemukan jawaban yang memadai. Franz Magnis Suseno mengungkapkan dua arah filsafat dalam usaha mencari jawaban dari berbagai pertanyaan sebagai berikut: pertama, filsafat harus mengkritik jawaban-jawaban yang tidak memadai. Kedua, filsafat harus ikut mencari jawaban yang benar. Kritikan dan jawaban yang diberikan filsafat sesungguhnya berbeda dari jawaban-jawaban lain pada umumnya. Kritikan dan jawaban itu harus dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
Pertanggungjawaban rasional pada hakikatnya berarti bahwa setiap langkah harus terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan, serta harus dipertahankan secara argumentatif dengan argumen-argumen yang objektif. Hal ini berarti bahwa kalau ada yang mempertanyakan atau menyangkal klaim kebenaran suatu pemikiran, pertanyaan dan sangkalan itu dapat dijawab dengan argumentasi atau alasan-alasan yang masuk akal dan dapat dimengerti. Dari berbagai penjelasan di atas, tampak jelas bahwa filsafat selalu mengarah pada pencarian akan kebenaran. Pencarian itu dapat dilakukan dengan menilai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada secara kritis sambil berusaha menemukan jawaban yang benar. Tentu saja penilaian itu harus dilakukan dengan langkah-langkah yang teliti dan dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
Penilaian dan jawaban yang diberikan filsafat sendiri, senantiasa harus terbuka terhadap berbagai kritikan dan masukan sebagai bahan evaluasi demi mencapai kebenaran yang dicari. Inilah yang menunjukkan kekhasan filsafat di hadapan berbagai ilmu pengetahuan yang ada. Filsafat selalu terbuka untuk berdialog dan bekerjasama dengan berbagai ilmu pengetahuan dalam rangka pencarian akan kebenaran. Baik ilmu pengetahuan maupun filsafat, bila diarahkan secara tepat dapat sangat membantu kehidupan manusia. Membangun ilmu pengetahuan diperlukan konsistensi yang terus berpegang pada paradigma yang membentuknya. Kearifan memperbaiki paradigma ilmu pengetahuan nampaknya sangat diperlukan agar ilmu pengetahuan seiring dengan tantangan zaman, karena ilmu pengetahuan tidak hidup dengan dirinya sendiri, tetapi harus mempunyai manfaat kepada kehidupan dunia.[14]
c.        Ilmu Pengetahuan
Ilmu adalah istilah yang bereasal dari kata yunani, yaitu secientia yang berarti ilmu. Atau dalam kaidah bahasa arab berasal dari kata ‘ilm yang berarti yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui.[15] Sedangkan pengetahuan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu yg diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Dari arti kata tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak.
Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode  yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.[16]
2.3. Pemikiran Filsafat Dalam Membangun Ilmu-Ilmu Social
a.      Pemikiran Secara Logis
Logika adalah ilmu penalaran atau ketrampilan berpikir dengan tepat. Ketepatan berpikir sangat tergantung pada jalan pikiran yang logis atau tidak amburadul. Dalam berpikir membutuhkan ketrampilan untuk bisa mengerti fakta, memahami konsep, saling keterkaitan atau hubungan, sesuatu yang tersurat dan tersirat, alasan, dan menarik kesimpulan. Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional aristoteles dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.[17]
Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional  dan masuk akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1) pemikiran 2) kata-kata. Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran selalu diekspresikan dalam kata-kata, maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi dari pemikiran”.
Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan sesuai dengan ilmu pengetahuan atau tidak. Tidak hanya itu, seorang peserta didik juga harus mampu berpikir kritis sehingga ia mampu mengolah fenomena-fenomena yang diterima oleh sistem indera hingga dapat memunculkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dan menggelitik untuk dicari jawabannya.
Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berpikir secara deduktif dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang diambil dari proposisi umum ke proposisi khusus. Sederhananya kata umum-khusus. Adapun logika induktif kebalikan dari logika deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang berdasarkan pengalaman atau kenyataan. Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya belum tentu benar atau pasti. Dengan demikian, dia tidak akan mempercayai suatu kesimpulan yang tidak berdasarkan pengalaman atau kenyataan lewat tangkapan panca indranya.[18]
b.      Pemikiran diarahkan Pada pemikiran Filsafat
Secara etimologis, pemikiran berasal dari kata dasar pikir, yang berarti akal budi, ingatan, angan-angan. Dan ketika kata dasar tersebut mendapatkan imbuhan awalan bermaka akan mempunyai makna menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, atau menimbang-nimbang dalam ingatan. Adapun kata pemikiran sendiri mempunyai pengertian proses, cara atau perbuatan memikir.[19]
Mengarahkan pemikiran kepada pemikiran  filsafat, maka pikiran itu harus logis, dan ilmiah. Artinya pemikiran itu, harus diterima oleh akal sehat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya. Pemikiran ilmiah yang dimaksud yaitu proses berfikir secara logis yang didukung dengan kebenaran data. Pemikiran itu tidak hanya berbentuk pendapat dari hasil imajinasi yang menghasilkan opini. Tetapi, pemikiran yang bisa dibuktikan dengan data, sehingga bisa menghasilkan pemikiran filsafat.
Karakteristik berfikir filsafat sendiri adalah meliputi karakteristik yang bersifat menyeluruh, bersifat mendasar, dan bahkan bersifat spekulatif. Maksudnya adalah bahwa dalam berfilsafat itu tidak hanya ingin tahu pada satu objek saja namun ingin mengetahui seluruh objek yang belum diketahui secara filsafati. Lalu seseorang yang berfikir filsafat itu tidak mau hanya sekedar menerima pendapat dari satu objek, namun ia ingin mengkaji dengan sendirinya tentang hakikat kebenaran dari suatu objek kajian. Dan dalam menemukan hakikat kebenaran yang sesungguhnya, dibutuhkan landasan atau patokan yang menguatkan dan menjadi dasar atas kebenaran yang diperoleh dari suatu objek kajian.
c.       Membangun Teori Kepilsafatan
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial. Neuman mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial.[20] Berdasarkan hal itu, maka teori sangat berperan penting dalam membangun pemikiran filsafat. Peran Pemikiran filsafat dalam membangun teori ilmu pengetahuan dapat memberi nilai manfaat terhadap proses berfikir ilmiah, dapat pula terdapat hasil berfikir ilmiah.
Nilai manfaat yang dimaksud, sesuai dengan sifat atau ciri sifat karakteristik, pemikiran filsafat itu sendiri. Kedua aspek keilmiahan. Saling terkait sangat erat antara satu dengan yang lain dalam penentuan mutu suatu bangun teori ilmu pengetahuan. Jika singkin prosesnya, dan singking prodaknya baik, maka Pemikiran filsafat baik, demikian sebaliknya.

d.      Peranan Filsafat dalam membangun Ilmu-Ilmu Sosial
   Sebelum memaparkan lebih jauh terkait dengan peranan filsafat dalam membangun ilmu-ilmu social, maka terlebih dahu penulis akan menguraikan apa saja yang menjadi kajian ilmu-ilmu social. Ilmu sosial terdiri dari antropologi, ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik, psikologi sosial, sosiologi, geografi, dan sejarah. Setiap disiplin ilmu tersebut sangat berbeda, tentunya setiap kajian bidang ilmu tersebut memiliki ruang lingkup yang berbeda pula. Filsafat sosial sebagai ilmu kritis dalam melihat dan menganalisis persoalan sosial kemasyarakatan akan terselamatkan dari bahaya-bahaya legalisme, kemunafikan, dan penglarutan kepribadian di satu pihak, dan suatu otonomi di lain pihak. Dengan demikian filsafat sosial dalam hal ini bertitik tolak dari manusia yang dwi tunggal. Individu dan masyarakat.
      Peran filsafat dalam membangun ilmu-ilmu sosial dalam ranah kehidupan sosial harus berpartisipasi dalam melayani manusia. Karena itu, para ilmuan sosial harus menentukan keberpihakannya kepada siapa mereka melayani. Filsafat sosial harus menolak pemisahan antara teori dan praktek, dan semua praktek dan teori harus didiskusikan. Kepentingan praktek bagi ilmuan sosial adalah untuk membebaskan manusia dari ketertindasan dengan demikian posisi mereka sebagai manusia dapat berubah.
    Filsafat sosial melihat masyarakat sebagai kesatuan manusia dalam kebersamaan. Melalui kebersamaan itu kemudian filsafat sosial melihat struktur, proses dan makna sosial, baik pada masa lalu atau sekarang, yang di dalamnya mempelajari nilai-nilai, tujuan-tujuan individu, kelompok dan kelas sosial. Filsafat sosial sebagai ilmu kritis mempunyai karakter berbeda dari ilmu sosial positif. Karena sifatnya yang kritis, maka filsafat sosial mengenal apa yang disebut sebagai praxis dimana aksi berperan sebagai sumber dan pengesahan teori.

C.    PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yakni Philo dan Sophia. Philo artinya cinta yang dalam mana luas diartikan sebagai keingitahuan yang mendalam, sedangkan Sophia artinya, kebijaksanaan atau kepandaian. Jadi, Filsafat adalah cinta akan kebijaksanaan. Seseorang pencinta kebijaksanaan tidak pernah puas akan suatu ilmu pengetahuan dan mengganggap kebenaran itu tidak akan perah final. Ia terus berusaha mencari kebenaran hingga ke akar-akarnya.
Berfikir filsafat akan mengantarkan sesorang untuk memahami sebuah kebenaran. Sebab dengan berfilsafat pula manusia akan senantiasa merenungkan segala bentuk persoalan (keadaan) dalam hidupnya. Manusia dapat memecahkan dan menjelaskan kehidupan dunia sekelilingnya, antara dunia subjektif dan dunia objektif. Dalam hubungan antara pikiran atau ide manusia dan keadaan (materi) atau kenyataan di sekelilingnya itu, sudah tentu banyak terdapat persoalan.
Peran Pemikiran filsafat dalam membangun teori ilmu pengetahuan dapat memberi nilai manfaat terhadap proses berfikir ilmiah, dapat pula terdapat hasil berfikir ilmiah. Nilai manfaat yang dimaksud, sesuai dengan sifat atau ciri sifat karakteristik, pemikiran filsafat itu sendiri. Kedua aspek keilmiahan. Saling terkait sangat erat antara satu dengan yang lain dalam penentuan mutu suatu bangun teori ilmu pengetahuan. Jika singkin prosesnya, dan singking prodaknya baik, maka Pemikiran filsafat baik, demikian sebaliknya.
Peran filsafat dalam membangun ilmu-ilmu sosial dalam ranah kehidupan sosial harus berpartisipasi dalam melayani manusia. Karena itu, para ilmuan sosial harus menentukan keberpihakannya kepada siapa mereka melayani. Filsafat sosial harus menolak pemisahan antara teori dan praktek, dan semua praktek dan teori harus didiskusikan. Kepentingan praktek bagi ilmuan sosial adalah untuk membebaskan manusia dari ketertindasan dengan demikian posisi mereka sebagai manusia dapat berubah.



3.2.Saran
Berfikir filsafat itu sangatlah penting dalam menetungkan langkah hidup dan kehidupan seseorang. Sebab dengan berfir filsafat ia, akan mengetahui sebuah kebenaran hakiki. Dengan berfilsafat pula seseorang akan hati-hati dalam menentukan langkah. jika, sesorang telah memilih dan menetapkan jalan hidupnya, maka hal itu adalah keputusan yang ia ambil melalui jalan filsafat. Olehnya itu, berfikir filsafat akan menentukan seseorang dalam meraih kebahagiaan hidupnya. 


[1] Soekanto Soerjono, 2007.  Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT Raja Grafindo, hal: 5
[2] Materi Dasar  Pusat Perjuangan Mahasiswa Untuk Pembebasan Nasional (PEMBEBASAN) Filsafat Materialisme Dialektika Historis.
[3] Bertrand Russell, 2007. Sejarah Filsafat Barat dan Kaitanya Dengan Kondisi Sosio-Politik Dari Zaman Kuno Hingga Sekarang, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hal: v


[4] Djumransjah, 2006. Filsafat Pendidikan. Malang: Bayumedia Publishing, hal: 2.

[5] Materi Dasar  Pusat Perjuangan Mahasiswa Untuk Pembebasan Nasional (PEMBEBASAN) “Filsafat Materialisme Dialektika Historis.
[6] Wahyu Murtiningsih, 2012. Para Fulsuf Dari Plato Sampai Ibnu Bajjah. Jogjakarta: Ircisod. Hal: 5.

[7] Materi Dasar  Pusat Perjuangan Mahasiswa Untuk Pembebsan Nasional (PEMBEBASAN) “Filsafat Materialisme Dialektika Historis.
[8]
[9] M. Subhi Ibrahim, 2012. Al-Farabi Sang Pemikir Logika Islam, Jakarta: PT Dian Rakyat.Hal: 5.
[10] Suwardi Endraswara, 2012. Filsafat Ilmu, Konsep, Sejarah, dan Pengembangan Metode Ilmiah. Yogyakarta: Caps.
[11] Teguh Prasetyo, Abdul Halim Barkatullah, 2013. Filsafat, Teori Dan Ilmu Hukum Pemikiran Menuju Masyarakat Yang Berkeadilan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hal: 1
[12] Ramli Umar. Bahan ajar Filsafat Sosial dan Metode Ilmu Peneitian, Disampaikan dalam Kuliah Martikulasi Program Studi IPS Kehususan Sejarah, pertemuan kedua, Selasa 1 Juli 2014.
[14]Andri Winata, 2013. Makalah Filsafat Ilmu, Tentang Peranan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan, http://andriwiranata76.blogspot.com/. Diakses: 03 Juli 2014.
[15] Suwardi Endraswara, Op. cit. Hal : 157.

[16]Rifka Putri Kusuma. Pengertian Filsafat, Pengetahuan, Dan Ilmu Pengetahuan http://rifkaputrika.wordpress.com/2013/03/29/iad/ Diakses 03 Juli 2014.

[18] Adhy Koesoema Faeyza, Apa itu Berpikir Logis, Kritis, dan kreatif. http://adhychezz.wordpress.com/pemikiran/apa-itu-berpikir-logis-kritis-dan-kreatif/. Diakses 03 Juli 2014.
[19] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, hlm. 682-683.
[20] Lihat, Teori. http://id.wikipedia.org/wiki/Teori

Share:

Sejarah Perjalan IPMAM dari Priode Ke-Priode



Historia Vitae Magistra ” Sejarah adalah guru yang baik


A.    Sejarah Awal hadirnya IPMAM
Dusun Amaholu dari sisi pendidikan sudah mulai menunjukan peningkatan sejajar dengan beberap kampung lain yang ada di zajirah Huamual, Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Ini di tandai dengan sudah berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muahammadiyah (MIM) dan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTSM) Amaholu. Namun Animo Masyarakat untuk melanjutkan studi anak-anaknya ke jenjang SMA/ MA hingga ke perguruan Tinggi masih sangat minim. Walaupun memang ada beberapa orang yang kala itu, sempat melanjutkan studinya kejenjang PGA, MA atau SMA hingga keperguruan Tinggi. Namun hal itu masih minim.
Pada Tahun 2005, berawal dari beberapa mahasiswa dan pelajar yang berkeinginan untuk menjadi motivator dan pendorong utama bagi generasi selanjutnya untuk terus termotivasi melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, maka  pada tahun 2005 di bentuklah Ikatan Pelajar mahasiswa Amaholu (IPMAM). Disamping itu menjadi motivasi dasar berdirinya organisasi. IPMAM juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelajar dan mahasiswa untuk terus mengasah intelektualnya,  sekaligus juga menjadi wadah yang bisa bersinergi dengan wadah atau organisasi lain. Baik yang ada di jazirah Huamual Barat, maupun dilingkungan masing- masing pelajar atau Mahasiswa Amaholu yang sedang berproses di jenjang pendidikan masing-masing.
Harapan dan keinginan pelajar dan mahasiswa untuk menciptakan kuantitas generasi muda yang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dari tahun ke tahun bertambah. Namun kualitas harus juga menjadi faktor utama yang mestinya dicapai oleh pelajar dan Mahasiswa. Sebagai langkah kongkrit untuk mewujudkan niat tersebut. Maka, pada tanggal 12 Desember 2005 bertepatan dengan bulan suci ramadhan.  Diadakanlah pertemuan, yang digagas oleh beberapa mahasiswa dan beberapa orang pelajar pada kala itu. Pertemuan tersebut dilaksanakan di kamar kos saudara  Muhdin Wabula dan Yasmin Hart, Kompleks Asrama Militer (Asmil), Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Kota Ambon. 
Mahasiswa yang tergabung dalam pertemuan tersebut terdiri dari dua komponen, yakni dari komponen Mahasiswa dan komponen  pelajar. Dari komponen Mahasiswa yang mengikuti pertemuan tersebut yakni Thamrin Manassa, Sanapia “Harun, Fitriya Yahya, Zaenab Yandu, sementara dari komponen pelajar yang ikut dalam pertemuan kala itu  adalah Tamin Lihi, Mudin Wabula, dan Kadir Lihi. Pertemuan tersebut melahirkan kesepakatan untuk  mendirikan sebuah organisasi Pelajar Mahsiswa yang di beri nama Ikataan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM).
Dalam pertemuan tersebut berkembang beberapa pikiran-pikiran, terkait dengan penggunaan nama dan lingkup kerja organisasi. Sempat diperbincangkan untuk melibatkan unsur pemuda di dalamnya. Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya disepakati bahwa yang menjadi pemegang estafet dalam organisasi tersebut hanya pelajar dan Mahasiswa. Dengan tidak menafikan peran pemuda, khususnya pemuda yang ada di Dusun Amaholu. Satu komitmen bahwa, organisasi ini akan terus bersinergi dengan organisasi pemuda yang ada di kampung.  Dari situlah, akhirnya di rumuskan anggaran Dasar dan anggaran  Rumah Tangga organisasi (IPMAM).
Setelah semua perangkat organiasai dirumuskan, yang hadir dalam pertemuan tersebut bersepakat untuk memilih salah seorang yang dipercaya dan di yakini bisa memimpin organisasi IPMAM ini. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya diputusakan untuk meminta salah satu tokoh muda dari Amaholu untuk menjadi Ketua Umum IPMAM. Tokoh yang diminta saat itu adalah Muhajir Nanda hart, S.Ag. Walaupun dari sisi motivasi dan semangat dasar berdirinya organisasi IPMAM ini harus dikomandoi langsung oleh mahasiswa. Berbagai pertimbangan, maka Muhajir Nanda Hart di alternatifkan sebagai ketua untuk periode awal. Sebagai simbol organisasi yang bisa eksis dalam kerja-kerja organisasi. Sementara untuk  menjalankan roda organisasi, dikomandoi langsung penggagas dan pendiri IPMAM.  Akhirnya saudara Thamrin Manassa di tetapkan langsung sebagai pelaksana organisasi dengan kapasitas sebagai  sekrtearis organisasi IPMAM.
Untuk mendapatkan pengakuan eksisitensi organisasi IPMAM dari seluruh Masyarakat Dusun Amaholu maka pada tanggal  12 Desember Tahun 2005 diadakanlah Pelantikan pengurus Ikatan Pelajar Mahsiswa Amaholu di Dusun Amaholu yang sekaligus dirangkai dengan pelaksanaan Halal Bi Halal.
Berawal dari situlah IPMAM Mulai eksis walaupun dalam akhir periode sempat mengalami kemandekan, namun karena didorong dengan semangat berorganisasi yang cukup tinggi, Komponen mahasisiwa generasi selanjutnya kembali bermaksud melanjutkan kerja-kerja organisasi dengan melakukan Musyawarah Periode Ke Dua. [1]
B.     Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM) di Priode 2008
Pada tahun 2008 IPMAM kembali bermusyawarah untuk mengangkat pimpinan organisasi baru. Sebagai tindak lanjut dari masa kepemimpinan sebelumnya. Kepemimpinan ini diangkat melalui hasil musyawarah mahasiswa dan siswa. Dalam Rapat pengangkatan pimpinan ini berlansung di rumah tua, Alm Bapak Hi Ahmat Yani, di Dusun Amaholu. Kegiatan rapat musyawarah dilaksanakan usai shalat Magrib. Berkumpul pungawa-pungawa Ipmam, kemudian melakukan konsulidasi di internal mahasiswa dengan para siswa untuk mengadakan rapat dalam rangka mebangkitkan kembali organisai Ipmam yang telah lama fakum. Kefakuman itu berlangsung paska pelantikan dan kegiatan Halal-Bihalal Akbar di Dusun Amaholu selesai lebaran idul Fitri tahun 2005. Kefakuman terjadi salah satu Factornya adalah, minimnya anggota dari kalangan mahasiswa dan belum adanya kesadaran maju dalam bingkai kebersamaan organisasi IPMAM di Dusun Amaholu. Sehingga menyebabkan kegiatan organisasi tidak berjalan sesuai apa yang cita-citakan bersama.
Malam, sehari sebelum lebaran Idul Fitri dilaksanakan. Konsulidasi iternal Mahasiswa dan Siswa untuk mengadakan rapat berjalan dengan baik. Karena saat itu, banyak mahasiswa yang pulang kampung melaksanakan lebaran bersama sanak keluarga mereka. Kesempatan ini digunakan oleh beberapa pendiri dan mahasiswa Ipmam untuk mengadakan pertemuan di Kampung yang dikhususkan hanya kepada kaum intelektual generasi muda Dusun Amaholu.
Diadakanlah rapat seluruh siswa dan mahasiswa Dusun Amaholu dalam rangka membicarakan organisasi Ipmam yang telah lama fakum itu. Dengan adanya musyawarah tersebut, Ipmam mulai dibangkitkan kembali. Semangat dan loyalitas organisasi paguyuban Ipmam pun mulai ditanamkan disetiap anggota IPMAM oleh Senior IPMAM selaku pengarah pembicaraan dalam rapat itu.
Untuk mengarahkan jalanya roda organisasi dengan baik. Maka, dibutuhkan sorang pimpinan yang Amanah dan bertanggung jawab terhadap organisasi. Alhasil dari rapat itu, kemudian menghasilkan kesepakatan bersama untuk memilih pemimpin. Tidak ada peserta rapat yang mau mencalongkan diri sebagai pimpinan Ipmam. Akhirnya Senior IPMAM Tamrin Manassa selaku pengarah jalanya rapat memutuskan kepada setiap peserta rapat, berhak memilih dan dipilih menjadi ketua umum Ipmam dan sekertaris Ipmam. Dalam pemilihan pertama, berhasil menemukan dua orang figure yang akan dicalongkan menjadi Ketua umum IPMAM yaitu saudara Harmin Samiun dan Risno Adam.
Kedua Kandidat ini, masing masing dicalongkan menjadi Ketua Umum Ipmam. Peserta yang hadir diberikan kesempatan dan kebebasan untuk menetukan pilihan terbaiknya. Pemilihan pun berlangsung secara kekeluargaan dan kebarsamaan. Akhirnya Harmin samiun diputuskan sebagai pemenang dengan memperoleh suara terbanyak dalam kalkulasi perolehan suara peserta yang menghadiri rapat saat itu.
Harmin Samiun dengan suara terbanyak ditetapkan sebagai pemenang dan langsung dikukuhkan sebagai pemimpin Ipmam. Dan Risno Adam ditetapkan sebagai sekretaris priode 2008 sampai dengan selanjutnya. Ada beberbagai polemic dari dari tokoh masyarakat tentang pemilihan pimpinan Ipmam yang barusan dilaksanakan. Kendala yang datang dari indivdu tokoh masyarakat tentang wusyawarah Ipmam tersebut yaitu karena IPMAM tidak menempatkan keamanan dalam struktur organisasi.
Namun wacana tersebut tidak ditanggapi dengan serius oleh pimpinan dan pungawa Ipmam. Sebab ini bagian dari dinamika keorganisasian di dalam lingkungan masyarkat kampung yang boleh dibilang angapannya awam dengan struktur keorganisasi kaum intelektual. Dinamika ini bagian dari Kerikil-kerikil kecil yang mencoba menghalang dan mudah disingkirkan.
Dalam perjalan, untuk membentuk panitia pelatikan kepengurusan, rapat harian pun dilaksanakan di Kota Ambon. Rapat pertama di kamar kos saudari Yuli Ahmad di Jalan Baru Kompeks IAIN Ambon. Rapat dilaksanakan selama dua kali. Rapat pertama masih ada beberapa orang mahasiswa yang hadir. Namun setelah rapat kedua, tidak ada satupun mahasiswa yang datang, hingga membuat ketua terpilih prustasi dan tak mau lagi mengurus organisasi Ipmam.[2]
C.     Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM)  Priode 2009-2011
Organisasi merupakan sebuah wadah yang efektif untuk menjalin silaturahim atau hubungan minannas baik pelajar dengan pelajar, pelajar dan mahasiswa maupun Ikatan pelajar mahasiswa amaholu dengan masyarakat  Dusun Amaholu secara umum melalui kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, hal ini yang memotifasi teman-teman untuk mengaktifkan kembali IPMAM bersamaan atau bertepatan dengan   kegiatan Safari Ramadhan, atas kemauan tersebut maka beberapa teman-teman melakukan pertemuan di Ambon untuk membicarakan kegiatan safarai ramadhan sekaligus pengaktifan kembali IPMAM, kemudian di lanjutkan kembali pertemuan di Dusun Amaholu untuk pembicaraan lanjutan  kegiatan safari ramadhan sekaligus pengaktifan IPMAM, dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh  Muhdin Taher, Irfan Hasan, Masri Adam, Habil Kadir, Kasman Renyaan, Maamun Ladi, Risno Adam, Jamal Salim, Muliono Hasan, Akil, Sardin Malik, Deliati ali, Dewi Amusia dan Estin Kaimu.  Pertemuan ini mengasilkan kesepakatan untuk mengaktifkan kembali IPMAM, serta menetapkan hari pemilihan Ketua Umum IPMAM dan  waktu kegiatan safarai Ramadhan. 
Pada 2 Syawal 1430 Hijriah, bertepatan dengan tahun 2009, pemilihan ketua Umum IPMAM dilaksanakan, yang di pilih secara langsung oleh seluruh anggota dan Kaders IPMAM melalui Musyawarah Besar  IPMAM. Adapun  kandidat yang diusung untuk calon diantaranya Kasman Renyaan, Irfan Hasan dan Masri Adam, kemudian musyawarah besar ini menetapkan Masri Adam dan Kasman Renyaan masing-masing sebagai Formatur dan Mide formatur ketua Umum dan sekertaris umum. Setelah terpilihnya Ketua Umum dan sekertais Umum kemudian menyususun struktur pengurus seperti organisasi sebagaimana mestinya.
Dengan selesainya pemilihan ketua umum IPMAM kemudian  diperhadapkan dengan belum lengkapnya  atribut organisasi karena Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu  (IPMAM) di priode ini lahir  yang nuasanya bisa di bilang belum normal akibat dari priode-priode sebelumnya, serta  kiblat dan tujuan organisasi belum di bukukan dalam AD/ART. Karena  atribut –atribut organisasi dianggap sangat penting untuk menjalangkan roda organisasi dan demi keberlangsungan organisasi serta generasi IPMAM yang akan datang, maka atas komitmen dan kebersamaan teman-teman  dengan demikian atribut organisasi serta  AD/ART,  Allhamdulillah  berhasil di rumuskan dan dibukukan  walaupun belum sepenuhnya lengkap. Dengan adanya atribut organisasi misalnya  cap, Lambang, dan AD/ART belum  sepenuhya lengkap dan Legal secara hukum untuk menjalangkan roda organisasi tampa  melakukan pelantikan dan Rapat Kerja demi keapsahan serta tangung jawab pengurus untuk menjalangkan  roda organisasi sebagaimana mestinya, melalui hasil rapat, maka  saudara Muliono Hasan  dan Risno Adam diberikan tanggung jawab  Ketua Panitia  dan sekertaris panitia Pelantikan dan Rapat Kerja, dengan kerja keras Panitia maka Alhamdulillah IPAMAM melakukan Pelantikan periode 2009-2011 serta di barengi dengan kegiatan Halal BI halal pada Tanggal 9 November 20009, kemudian di lanjutkan dengan rapat kerja (RAKER) organisasi priode 2009-2011 yang di laksanakan di kediaman Irfan Hasan kompleks Warasia IAIN Ambon. Dengan terlaksanakannya Pelantikan dan rapat kerja maka pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu periode ini langsung  menjalangkan roda organisasi sebagaimana mestinya. dan Alhamdullilah atas komitmen teman-teman pengurus  sampai akhir kepengurusan dan MUBES pemilihan Ketua Umum IPMAM dilaksanakan sampai terpilihnya ketua umum baru.  [3]
D.    Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (Ipmam) Priode 2011-2013
Sebagai mana telah diatur dalam ketentuan AD/ART Ipmam. Bahwa masa kepemimpinan selama dua tahun. Terhitung sejak dilantiknya masa kepengurusan itu, dan sesudahnya di pilih kembali masa kepemimpinan Baru. Ipmam di priode 2011-2013 ini di Pimpin Habil Kadir dan Candra Yusuf masing-masing sebagai ketua umum dan sekertaris umum adalah tidak lanjut dalam meneruskan kepemimpinan Ipmam priode sebelumnya. Pengangkatan kedua pimpinan ini juga dilakukan dengan sistem pemilihan langsung. Melalui mekanisme pemilihan umum langsung oleh para pelajar Khusunya SMP, SMA dan Mahasiswa. Dalam momentum Musyawarah Besar (Mubes ke-IV) Ipmam. Pelaksanan Mubes ini dilakukan di Balai Dusun Amaholu. Pasaca hari raya idul Adha 1432 Hijriah bertepatan dengan tahun 2011.
Dalam pengangkatan pimpinan ini, di ikuti dua pasangan calon. Awalnya di ikuti tiga pasangan calon, yaitu Habil Kadir-Candra Yusuf, Jamal Salim- Dewi Amusia, dan Darno Hamamu- Riki Amin. Namun dalam perjalanan musyawarah, pasangan Darno Hamamu-Riki Amin, gugur dalam pembahasan kriteria pencalonan. Pemilihan pimpinan IPMAM pun hanya di ikuti dua pasangan calon yaitu, dari pasanagan calon pimpinan IPMAM, Habil Kadir- Canda Yusuf, dan pasangan Jamal Salim-Dewi Amusia. Alhasil, dari pemilihan itupun menetapkan pasangan Habil Kadir- Canda Yusuf, sebagai pemenang sekaligus pimpinan tertinggi IPMAM priode 2011-2013.
Pelantikan kepengurusan Habil Kadir- Canda Yusuf Ipmam Ini di rangkai dengan perayaan perayaan Halal Bi-Halal usai pelaksanaan hari raya Idul Adha, 1432 hijriah, di Dusun Amaholu. Salah satu yang program ungulan dalam masa akhir kepengurusan ini adalah suksesnya kegiatan srimoni di bidang olah raga. Ipmam sukses dalam membuka pertandingan mini gawang pertama kali di Dusun Amaholu.[4]
E.     Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM) priode 2013-2015.
Ipmam dalam priode 2013-2015 ini di pimpin oleh Maaruf Malik selaku ketua umum dan Jojon Wahab, selaku sekertaris umum. Pengankatan kedua pimpinan ini merupakan hasil capaian Musyawarah Besar (Mubes-V) yang diselengarakan di Balai Dusun Amaholu, pada tangal 02 Syawal, 1434 Hijriah. Bertepatan dengan tanggal 10 Agustus 2013, Masehi. Dalam Musyawarah ini mengusung tema “Sinergitas Gerak Maju Organisasi Penuh Kesadaran Kolektif Kolegial Dalam Membangun Ipmam.” Makna dari tema ini bahwa, dalam membangun atau memejukan organisasi Ipmam ini, harus ada kesadaran maju dari setiap anggota maupun kaders Ipmam.
Dalam proses mecari pemimpin yang terbaik, maka panitia penyelengara memberikan kesempatan kepada setiap anggota Ipmam untuk mencalongkan diri sebagai pimpinan tertingi Ipmam. Alhasil, dalam proses tahapan mencari pemimpin ini. Dua pasangan calon pemimpin terbaik Ipmam yang hendak mencalongkon diri sebagai pimpinan tertinggi Ipmam yaitu  Saudara Maruf Malik- Jojon Wahab, dan Saudara Buyung Amin- Aripin Sihabu. Kedua pasangan calon pemimpin ini mempunyai latar belakang organisasi, intra maupun ekstra kampus yang berbeda. Bahkan menariknya, kedua pasangan calon ini pun berasal dari latar belakang Universitas jurusan  yang berbeda pula.
Sebelum pemilihan berlangsung. Kedua pasangan calon pemimpin ini, di berikan kesempatan oleh panitia yang diatur oleh presidium sidang. Selaku penyelengara pemilihan itu, untuk menyampaikan Visi-Misi mereka di hadapan seluruh anggota Ipmam yang hadir. Termasuk kedua pasangan calon pemimpin ini pun, mengikuti tahapan pengujuan criteria yang telah di atur dan ditetapakan dalam tata tertib pencalonan Mubes Ipmam yang Ke-V tersebut.
Proses pemilihan di ikuti seluruh peserta penuh yang hadir yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa Dusun Amaholu. Hasilnya, pasangan Maruf Malik-Jojon Wahab, mengunguli pasangan Buyung Amin-Arifin Sihabu. Pimpinan sidang akhirnya, menetapkan  pasangan Maruf Malik-Jojon Wahab masing-masing sebagai ketua umum dan sekertaris umum Ipmam pada periode 2013-2015. Usai terpilih pimpinan tertinggi Ipmam, maka keomposisi pengurus pun dibentuk yang merujuk pada konposisi kepengurusan yang telah di tetapkan dalam Angaran Rumah Tangga (ART) Bagian II Pasal 13 tentang Personalia Pengurus Ipmam.
Tahapan selanjutnya adalah, melaksananakan persiapan menuju pelantikan. Dalam proses menuju pelantikan ini, para pengurus Ipmam berkordinasi dengan pimpinan pemuda Dusun Amaholu untuk melaksanakan pelantikan pimpinan Ipmam dan pengukuhan pimpinan Pemuda yang dilakukan secara bersama. Prosesi pelantikan menghadirkan pemerintah daerah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Puncak acara kegiatan, Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten SBB  Hi. Muhamad  Husni Sp. M.Si, melantik pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (Ipmam) periode 2013-2014 dan mengukuhkan pimpinan pemuda di Dusun Amaholu, Sabtu, (19/10/2013) malam.
Kegiatan pelantikan IPMAM dan pengukuhan Pimpinan Pemuda ini, di rangkai dengan pelaksanaan perayaan  Halal Bi Halal 1434 Hijriah, yang diselengarakan oleh seluruh komponen Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Dusun Amaholu. Bertindak selaku pemandu acara (MC) pada malam puncak itu adalah  fungsionaris IPMAM Jamal Salim.
Usai pelaporan ketua panitia penyelengaraan kegiatan oleh Mirjan Pandawa, acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) tentang pengurus IPMAM  masa bakti 2013-2015. Kasman Renyaan selaku pembaca SK mempersilahkan para pengurus IPMAM dan pimpinan Pemuda untuk mengambil tempat di podium. Wabub SBB pun dipersilahkan melakukan prosesi Pelantikan dan pengukuhan.
Ketua umum IPMAM Priode 2013-2015 Maaruf Malik dalam sambutanya usai prosesi pelantikan mengatakan, Ipmam dari sejak berdirinya, hingga saat ini terus menunjukan kemajuan dan peningkatan yang signifikan. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah pelajar dan mahasiswa dusun Amaholu yang berproses di kota Ambon,  dan tersebar dibeberapa perguruan tinggi. Hingga diperguruan tinggi lainya, yang ada diluar wilayah Maluku. Belum lagi para alumni IPMAM yang menyandang gelar sarjana dari berbagai perguruan tinggi dan beragam disiplin ilmu. Bahkan saat ini Alumni IPMAM ada yang sudah melanjutkan studinya di Jenjang S2 pada perguruan-perguruan tinggi ternama di Indonesia dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Kondisi ini akan terus berlanjut dan akan di ikuti kaders IPMAM lainya, untuk melanjutakan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, ungkapnya.
Menurut Maaruf, dari sisi kontribusi penciptaan sumberdaya manusia, IPMAM akan terus berupaya dan mendorong kadersnya. Agar terus berkarya, disemua lini yang telah dibuka lebar oleh pemerintah, tidak ketingalan termasuk panggung poitik. IPMAM pun telah menyiapkan dan mendistribusikan kadersnya untuk siap berkompotisi di pangung politik 2014 mendatang. Hal ini merupakan potensi yang patut disyukuri dan diapresiasi karena prestasi ini, tidak terlepas dari dukungan dan motivasi dari para orang tua yang ada di dusun Amaholu. “Kami pun sangat berharap prestasi ini, dapat juga di apresiasi oleh masyarakat khususnya, dan pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat,” ungkap Maaruf berharap.
Sedangkan yang tampil sebagai pembawa hikma Halal Bi Halal pada malam itu adalah ustat sekaligus Guru besar, Hi. Usman Hart. Untuk menghilangkan rasa jenuh, Ratusan hadirin dan undangan kemudian dihibur dengan pentas seni Qasidah oleh para pelajar SD, dan Pelajar SMP. Empat grup Qasidah ini masing-masing berasal dari Dusun Amaholu.
Usai menampilkan grup kasida dari siswa MI dengan vokalis Puput Manasa dan Tiwi. Acara pun di selingi dengan pelelangan kue, yang dipandu oleh sekertaris Dusun Amaholu, Rusmin. Disusul group ke dua dari campuran SD dan MTS dengan vokalis Rosma Labiji. Disela-sela kegiatan pelaksanaan perayaan Halal Bi Halal, acara ini kemudian diselingi dengan dialog bersama wakil Bupati dengan Masyarakat Huamual Belakang yang hadir dalam undangan kegiatan ini, selama kurang lebih satu jam.
Acara kemudian ditutup dengan pentas seni Qasidah, satu gurup terakhir dari para siswa SMP dengan dua vokalis Raspi Alihasi dan Herdianti Lihi yang menyanyikan lagu secara bergantian dalam waktu yang sama.
Dalam tempo kurang lebih satu bulan usai prosesi pelantikan, pengurus Ipmam periode 2013-2015 mengelar Rapat Kerja (Raker) di daerah objek Wisata, Pantai Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tenggah (Malteng), Minggu, (03/11/2013), siang. Pelaksanaan Raker disalah satu ikon wisata di Maluku ini, sebagai bentuk tindak lanjut penyusunan program kerja-kerja organisasi IPMAM yang telah dibahas saat musyawarah besar, dan sekaligus pembubaran panitia pelantikan pengurus Ipmam periode 2013-2015 waktu lalu. Sebelum menuju ke tempat objek wisata itu, para peserta raker berkumpul di terminal angkot Ambon-Liang, Batu Merah, kemudian sekitar 10.15 WIT, bergerak bersama menuju  Pantai Liang, dengan mengunakan kenderaan Agkutan Kota (Angot) yang di sewa pimpinan IPMAM dengan angaran kerja paguyuban. Raker dimulai sekitar 11.30 WIT, yang di buka oleh anggota dewan pembinan IPMAM Kasman Renyaan S.Pd.
Selaku angota dewan pembinan Kaman Renyaan dalam arahannya kepada seluruh peserta Raker IPMAM mengatakan, pelaksanaan Raker ini bukan hanya tertulis di atas kertas saja. Tapi, harus diimplementasikan dalam kegiatan kerja-kerja nyata paguyuban, sehingga eksistensi dari baguyuban ini tetap terjaga. “Pengurus diharapkan untuk terlibat langsung secara aktif dalam kerja-kerja organisasi ini. Kerjakanlah pekerjaan yang menjadi pekerjaan prioritas, seperti pengembangan sumberdaya manusia untuk para anggota itu sangat penting demi kemajuan organisasi ini ke depan.” ungkap Renyaan berharap.Walaupun kegiatan Raker kali ini hanya di ikuti oleh sebagian pengurus IPMAM, namun pelaksanaan Raker dapat berjalan dengan lancar. Makan–makan pun dilakukan sebelum dilaksanakannya kegiatan Raker.
Bertindak sebagai stering somite (SC) yaitu Ketua umum dan Sekerteris Umum serta satu orang anggota IPMAM. Usai penyerahan hasil-hasil Raker kepada pengurus IPMAM oleh anggota dewan pembina, acara Raker pun ditutup dengan doa yang dipimpin langsung sekertaris umum Ipmam.  Kemudian para pengurus berfose bersama, ada yang langsung mandi-mandi ke laut,  dan ada yang makan-makan, sambil menikmati panorama indahnya alam Pantai Liang.
Dalam masa kepengurusan IPMAM priode 2013-2015 ini, pengurus masih mengaendakan pelaksanaan program-program kerja. Termasuk diantaranya adalah mengembangkan sumberdaya manusi Kadesr Ipmam dengan melksanakan kajian-kajian dalam seminggu sekali, dalam bulan berjalan
 Bersambung............. [5]

F.     Kesimpulan
IPMAM kini hadir sebagai pencerah dalam kehidupan masyarakat di Dusun Amaholu khususnya para orang tua agar tetap menyekolahkan anak-anak mereka dilembaga pendidikan. Kehadiran IPMAM ditengah-tengah masyarkat merupakan suatu prestasi yang patut diberikan apresiasi positif, sebab IPMAM secara institusi dapat  memotivasi para orang tua untuk mendorong anak-anak mereka mengikuti studi bukan hanya di bangku SD, SMP, SMA namun lebih dari itu, para orang tua harus mendorong anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi.
Pikiran orang tua yang dulu, harus terus belayar untuk memenuhi kebutuahan hidup dengan melibatkan anak-anak usia sekolah tampa memikirkan masa depan anak. saat ini sudah berubah secara signifikan. Anak usia sekolah harus tetap berpendidikan, jika harus membantu orang tua dilaut dengan berlayar. Maka, hal itu dilakukan hanya kerena kebetulan sesaat, diwaktu-waktu libur sekolah. Jika yang berlayar itu mahasiswa, maka hanya sekedar mengisi waktu luang dan pastinya ada kebutuhan penting yang mendesak dengan tidak harus membebankan sepenuhnya kepada orang tua mereka masing-masing. Namun setelah libur sekolah selesai, anak-anak pun akan kembali lagi pada dunia pendidikan. Para anak lelaki yang berlayar sudah tidak mefokuskan pekerjaan tersebut sebagai pekerjaan masa depan, namun pekerjaan itu hanya dijadikan sebagai bagian dari pekerjaan sesaat jika ada waktu luang.
Para orang tua menghabiskan waktunya dilautan bebas,  mencari duit (uang), tidak mengenal siang dan malam, hanya karena kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Perinsip orang tua-tua di Dusun Amaholu yaitu, biyar tak punya banyak harta, yang penting anak-anak mereka bisa berpendidikan. Tak jarang orang tua yang tak punya harta apa-apa yang dibangakan namun bisa unggul dalam menyekolahkan anak-anak mereka sampai diperguruan tinggi.
Sebelum kehadiran Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM) ditengah-tengah masyarakat Dusun Amaholu, banyak orang tua hanya menyekolakan anak-anak mereka cukup dibangku SMP dan SMA, tak lebih dari itu, sehingga gelar kemahsiswaan pun begitu asing terdengar ditelingga masyarakat. Lebih parahnya lagi ketika itu perempuan, para orang tua kadang menyekolakan anak-anak perempuan mereka hanya pada bangku pendidikan SD, dan SMP. Adapun yang lulusan SMA paling jarang terdengar.
Jarangnya orang yang berpendidikan tinggi membut generasi di Dusun Amaholu seakan dijauhkan dari lembaga perguruan tinggi. Tidak adanya mahasiswa dari Dusun Amaholu yang memberikan pencerahan kepada para orang tua dan sisiwa-siswa yang mesih duduk dibangku sekolah. Kemudian lebih dari itu, tak ada tokoh masyarakat dari Dusun Amaholu yang diharapkan sebagai pencerah dan motivator untuk generasi-generasi mudah, agar setelah selesai SMA bisa melanjutkan pendidikan sampai di jenjang mahasiswa di perguruan tinggi. Betapa tertinggalnya Dusun Amaholu dalam dunia pendidikan dibanding dengan dusun-dusun lain kala itu.



[1] Thamrin Manssa: Sejarah Awal  Berdirinya Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM).

[2] Kasman Renyaan, Artikel IPMAM di priode 2008
[3] Masri Adam, Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM)  Priode 2009-2011

[4] Kasman Renyaan, Catatan Sejarah perjalan Ipmam di priode 2011-2013
[5] Kasman Renyaan, Catatan Sejarah Perjalan Ipmam di priode 2013-2015
Share:

Unordered List

3/sosial/post-list

Latest blog posts

3-latest-65px

BTemplates.com

3/sosial/col-right
Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Statistik Pengunjung

Ekonomi

3/ekonomi/col-left

Publikasi

3/publikasi/feat-list

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.

Recent Posts

header ads
Ag-Historis

Text Widget

Sample Text

Pengikut

Slider

4-latest-1110px-slider

Mobile Logo Settings

Mobile Logo Settings
image

Comments

4-comments

Budaya

budaya/feat-big

Subscribe Us

Recent Posts

sejarah/hot-posts

Pages

Popular Posts