Menyajikan Data Mengungkap Fakta Menjadi Sejarah

Sejarah

3/sejarah/post-list

Sejarah Pendidikan di Kampung Amaholu




Siswa SMA Iqro Amaholu
Dalam sejarah perkembangan pendidikan, kampung-kampung Buton di pesisir pantai barat Seram (barat Huamual). Kampung Amaholu, termasuk di antara kampung Buton yang lebih awal berkembang dalam dunia pendidikan. Fakta ini dapat diketahui, bahwa jauh sebelum kampung-kampung Buton lainnya, di kawasan pesisir itu mendirikan sekolah, Amaholu telah lebih dulu memiliki lembaga pendidikan formal, sekolah. Pada 7 Januari 1967 sekolah tingkat dasar (MI) didirikan di Kampung Amaholu. Terletak di bagian utara Amaholu (tenggah), dan di selatan Amaholu Los. Dalam setahun berjalan pada 1968 sekolah ini dipindahkan di Amaholu (tangah).
Sekolah ini didirikan oleh H. Usman Hart, sebagai tokoh pengagas pendidikan di kampung ini, dan pesisir pantai barat Huamual itu. Di sekolah itu pula, Ia sekaligus bertindak sebagai kepala sekolah dan guru kelas. Meski sekolah ini terkesan darurat. Akan tetapi, sekolah ini telah menjadi corak lahirnya peradaban ilmu di pesisir itu. Karena lembaga formal ini, tidak hanya memampung siswa dari Amaholu, tetapi juga menampung siswa dari berbagai kampung di pesisir itu. Mulai dari Kampung Airpapaya hingga Olatu (kini dikenal dengan istilah 19 dusun). Hadirnya sekolah ini, menjadi virus bagi kampung-kampung Buton lainnya untuk mendirikan sekolah di kawasan itu.  H. Usman Hart, yang juga menjabat sebagai kepala ranting Muhammadiyah di pesisir itu, kemudian berinisitif mendirikan sekolah lanjutan tingkat pertama, sehingga dapat menampung para lulusan sekolah dasar itu. Kemudian pada 11 Agustus 1988, didirikanlah Madrasyah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTSM) Amaholu, di Kampung Amaholu. Berdirinya sekolah ini sebagai jawaban akan pentinya pendidikan di daerah itu. Sekaligus mempependek rentang kendali, siswa di Kampung Amaholu dan kampung lainya, yang sebelumnya bersekolah di MTS Muhammadiyah Kambelo. Dan untuk bersekolah di kampung tersebut, mereka harus berjalan kaki beberapa kilo meter.
Proses awal berdirinnya sekolah ini, tidak sedikit mendapat tantangan dan hambatan dari berbagai kalangan. Terutama persoalannya kurangnya peserta didik. Para orang tua saat itu belum memiliki kesadaran betapa pentingnya pendidikan untuk mendorong anak-anak mereka melanjutkan sekolah kejenjang MTS.  Bagi orang tua saat itu, asal anak sudah bisa membaca, menulis dan berhitung itu sudah cukup. Pasca berdirinya sekolah ini, tidak menunjukan tanda-tanda kemajuan sedikitpun, hingga membuat aktifitas belajar-mengajar di sekolah terhenti. Selama 2 (dua) tahun dari tahun 1988 sampai tahun 1990 MTS Muhammadiyah Amaholu, mandek. Kemudian pada tahun 1991 kesadaran masyarakat (orang tua) untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang sekolah menengah pertama, mulai muncul kembali. Aktivitas sekolah mulai dilanjutkan
 Kegiatan pembelajaran di MTS Muhamadiyah Amaholu, mulai berjalan dengan baik. Namun, tantangan selanjutnya yang dihadapi kepala sekolah adalah kurangnya tenaga pengajar (guru). Banyaknya minat siswa yang masuk sekolah dari tahun ke tahun, ternyata tidak berbanding dengan jumlah tenaga pengajar. Akan tetapi, hal itu tidak mematahkan pengelolah (kepsek) untuk mengembangan sekolah ini. Semua masalah itu dapat diselesaikan berkat usaha dan kerja keras, H. Usman Harat, dan beberapa guru lainnya serta masyarakat Amaholu. Buah kerjakeras itu, hasilnya dapat dirasakan masyarakat hingga sekarang ini. Telah ada ribuan alumni yang berasal dari MTS Muhammadiyah Amaholu. Beberapa di antara para almuni itu, kini mereka menjadi guru di sekolah ini. Ada yang sudah berstatus PNS, ada pula yang masih berstatus tenagga honorer.
Ide Mendirikan SMA Dicetuskan
Banyaknya para sarjana kegurunan yang berasal dari Kampung Amaholu, membuat mereka berkeinginan mendirikan Sekolah Mengah Atas (SMA) di kampung ini. Gagasan mendirikan SMA ini, telah menjadi perbicangan dikalangan kaum intelektual. Mulai dari mahasiswa, sarjana hingga masyarakat, di manapun mereka berjumpa ketika sedang berbicara terkait kondisi pendidikan di kampung ini. Namun ide dan wacana tersebut, dari waktu ke waktu hanyalah pepesan kosong. Belum ada wujud dan tindakan nyata. Sebab, tidak adanya aktor yang dapat mengerakannya. Belum adanya tim yang dapat bergerak cepat, bertindak tepat, mengambil resiko dan bertanggung jawab penuh kearah esekusi lapangan. Perlahan seiring berjalannya waktu, wacana pendirian SMA ini redup.
Pada tahun 2014 bertepatan dengan momentum Pemilihan Umum (Pemilu) anggota legeslatif. Ide mendirikan SMA di Kampung Amaholu, kembali digulirkan. Semangat memajukan kampung melalui pendidikan, kembali diperbincangkan oleh beberapa mahasiswa dan sarjana asal Amaholu. Terutama ketika mereka sedang berdiskusi dengan senior mereka, Tamrin Manassa. Dalam momentum itu pula, Ia tercatat maju sebagai calon anggota legeslatif (Pileg). Dari dapil Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku.
Diskusi-diskusi terkait pendirian SMA di kampung ini, terus berlanjut dari waktu ke waktu. Mereka yang berdikusi itu, termasuk bagian dari tim pemenangan Thamrin Manassa. Karena itu, disaat momentum pemilu semakin dekat. Fokus kajian mereka dialihkan kepada pengaturan startegi pemenangan Tamrin Manassa. Dari diskusi itulah, dibentuk tim pemenangan yang dinamai dengan Solidaritas Masyarakat Pemerhati Tamrin Manassa, yang disingkat Simpati-TM.
Tim inilah yang berkerja untuk pemenangan Thamrin Manassa di Pileg 2014 itu. Akan tetapi, Tuhan masih berkehendak lain. Kerja tim belum membuahkan hasil. Seusai hajatan pemilu (pungutan suara) digelar, Thamrin Manassa, tidak terpilih sebagai anggota legislatif. Namun, tidak terpilihnya Thamrin Manassa, bukan berarti memathkan niat suci pendirian SMA di Kampung Amaholu.
Pasca pemilu itu, beberapa bulan kemudian diskusi tentang pendirian sekolah kembali di lanjutkan. Mereka adalah para mantan relawan Simpati-TM ini, antara lain Riki Amin, Buyung Amin, Arifin Sihab, Erson La Biji, Waldin Obo, Burhan Manassa, Arsad Ibrahim. Di setiapkali bertemu di kediaman Tamrin Manassa, di kompleks IAIN Ambon. Diskusi terkait pembentukan sekolah itu, terus dimatangkan. Informasi itu disampaikan pula kepada Kasman Renyaan, melalui telfon gengam (HP) yang saat itu tengah melanjutkan studi masgisternya di Kota Makassar. Komunikasi dengan Kasman Renyaan itu, untuk meminta gagasannya terkait langkah yang mestinya dilakukan demi mempercepat terbentuknya SMA di Kampung Amaholu.
Menindaklanjuti ide yang telah matang itu, Tim Simpati-TM, memperkarsai terbentuknya sebuah lembaga resmi berupa yayasan. Yayasan yang dibentuk ini akan mewadahi sekolah tersebut nantinya. Di bentuknya yayasan ini, selain sebagai wadah kerja dan pengabdian relawan Simpati-TM kepada masyarakat, juga menjadi wadah untuk mempersolit hubungan sesama anggota mantan relawan Simpati-TM. Lembaga yayasan ini, kemudian dinamai dengan Yayasan Bakti Simpati. Sebuah nama yang diadopsi dari kata Simpati-TM. Namun, yang diambil hanya kata simpati dan mengeser TM-nya. Kemudian ditambah dengan kata bakti, sebagai bentuk pengabdian, sehingga jadilah bakti simpati. Dalam pengusulan admistrasi untuk mendapatkan Akta Notaris dan Surat Keputusan (SK) Kementrian Hukum dan Ham (Kemenkuham) Republik Indonesia, ada penambahan kata Maluku, sebagai bentuk penegasan wilayah dan kedudukan yayasan berada di Provinsi Maluku. Jadilah Yayasan Bakti Simpati Maluku, yang di singkat YBSM, sesuai nama yang tertera dalam Akta Notaris dan SK Kemenkuham, yang diterbitkan pada tanggal 18 Agustus tahun 2015.
Kerja Tim dirikan PAUD
Dalam proses menunggu pengurusan kelengkapan admistrasi yayasan. Beberapa orang (tim) terdiri dari Adul Alibady, Riki Amin, Arifin Sihab, Buyung Amin, dan Kasman Renyaan, melakukan terobosan dengan mendirikan lembaga pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), di Kampung Amaholu. Langkah awal yang dilakukan untuk mensukseskan perdirinya lembaga formal dan nonformal tersebut adalah menjalangkan fungsi koordinasi. Mendatangi Kepala Kampung Amaholu Yahya Bamila. Hal ini dimaksudkan agar pendirian lembaga ini, diketahui dan disetujui oleh pimpinan kampung ini. Setelah koordinasi dilakukan, selanjutnya tim melakukan identifikasi anak usia 4 tahun di Kampung Amaholu. Dibarengi dengan kegiatan mensosialisasilan pentingnya PAUD kepada orang tua di kampung ini. Sosialisasi dilakukan melalui pembagian selebaran tentang profil PAUD yang akan dibentuk nantinya. Kemudian anak yang sudah dicatat oleh tim, orang tuanya langsung diundang secara resmi dalam rapat terbuka yang dilaksanakan di Amaholu, di rumah sebuah rumah tua, keluarga keluarga besar Ama Widaria.
Pertemuan dengan orang tua peserta didik itu, sebagai langkah sosialisasi hadirnya PAUD Iqro. Tidak hanya sosialisasi, tetapi pertemuan dengan orang tua itu sekaligus membicarakan perihal waktu penerimaan peserta didik baru dan biaya pendaftaran serta syarat admistrasi yang harus disiapkan orang tua peserta didik. Bertindak selaku pimpinan rapat saat itu, Kasman Renyaan, Adul Alibadi dan Riki Amin.
Berdirinya PAUD di Kampung Amaholu, kemudian diikuti oleh Burhan Manassa, dengan membentuk lembaga PAUD Iqro, di Kampung Naselan, Buano. PAUD ini juga nantinya akan berada dibawah naungan Yayasan Bakti Simpati Maluku. Dalam setahun (2014), mantan relawan Simpati-TM itu, berhasil mencetak dua lembaga formal dan non formal (PAUD) di Kabupaten SBB. Namun dalam perkembangannya kemudian kedua PAUD itu mandek
Mandeknya lembaga pendidikan anak usia dini itu, membuat Adul Alibady dan kawan-kawannya mengagas lembaga anak usia dini dengan jalur kementerian Agama, yakni RA (Raudhatul Athfal), yang eksis hingga kini. Mendidik anak-anak usia dini di kampung Amaholu dengan target usia 4-6 tahun.
Share:

Guru dan Siswa SMA Iqro Amaholu Praktekan Senam PGRI

Senam PGRI di SMA IQRO Amaholu
Setelah mengikuti sosialiasi pelatihan Senam Persatuan Guru Republik Indonesia (Senam PGRI) yang disampaikan pihak dinas pendidikan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), di Dusun Talaga, pada 04 November 2016. Para guru dan siswa SMA Iqro Amaholu (SMAIQA), mulai memperaktekan Senam PGRI di lapangan sakolah SMAIQA, Jumat 11 November 2016, pagi. 
Dalam praktek pelaksanaan Senam PGRI perdana ini, para siswa dan guru tampak antosias mengikuti iringan music dan peragaan senam dari layar kaca leptop. Sebagian siswa tersenyum, tertawa sambil memperagakan senam ini. 
Seorang guru SMAIQA, Buyung Amin, S.Pd., mengatakan, senam PGRI ini akan menjadi agenda rutinitas pada setiap Jumat pagi, sebelum proses belajar mengajar belangsung di kelas. Senam PGRI ini tidak hanya untuk guru tetapi juga siswa. “Kami akan tetap melaksanakan senam ini di sekolah setiap jumat pagi, agar siswa dan guru tetap sehat jasmaninya, sehingga proses belajar-mengajar di kelas berlangsung dengan baik oleh karena kebugaran jasmani.” ujar Buyung.


Share:

Historiografi: Menulis Karya Menghasilkan Sejarah


                                                 Peta Konsep Historiografi
 
1.       HISTORIOGRAFI SEJARAH POLITIK
 Sejarah adalah percakapan yang tidak putus-putusnya antara masa kini dengan masa lampau, suatu hubungan yang tiada henti-hentinya antara sejarawan dengan keterangan tentang kelampauan (Edward Halett Carr, 1965: 29). Politik adalah pengetahuan tentang ketatanegaraan; perhatian utama pada kekuasaan dan kedaulatan dalam kelompok rakyat. Sedangkan kata, Edward A. Freeman, bahwa sejarah adalah politik masa lampau (pandangan abad ke-19).
a.      Pendapat Para Sejarawan
1.        Gooffray R. Elton:
Sejarah politik merupakan kerangka kerja yang terbaik bagi penyusunan data sejarah (pandangan bad ke-20) Sejarah politik: sejarah konvesional. Sejarah konvensional: sejarah monumental, sejarah yang memusatkan perhatian pada orang-orang besar, tokoh-tokoh penting, dan peristiwa-peristiwa besar.
b.   Ciri sejarah konvensional
1.      Memuja akibat, dan hasil.
2.      Perubahan politik dan sosial yang diagungkan adalah yang diciptakan pemerintah dalam kekinian
3.      mengabsahkan pemerintah yang ada.
c.      Ciri Sejarah Politik Modern:
1)      Menelusuri sebab-akibat dan menekankan proses yang dijalani
2)      Memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh pada perubahan politik dan sosial.
3)      Perhatian diarahkan untuk mengambil pelajarani dari masa lampau untuk mem bangun masa depan yang lebih baik.
2.      Ronald Hutton
-          Sejarah politik adalah studi tentang organisasi dan penerapan kekuasaan masyarakat pada masa lalu.
-          Perhatian pada: rekonstuksi akibat dari keputusan politik, idiologi perilaku yang bergantung pada evolusi mkoralitas, teknologi, pendidikan, agama, pola kekayaan, dan hubungan internasional.
3. John Turner.
     Sejarah politik adalah upaya mendapatkan dan menggunakan kekuasaan dalam msyarakat.
     Subjek sejarah politik: bagaimana mendapatkan dan menggunakan kekuasaan mastarakat serta negara dan sistem kepartaian, pembuatan kebijakan diplomatik, dan kebijakan sosial pada masa perang.
4.        Kenneth O. Morgan:
-   Sejarah politik berarti meng-interpretasikan kembali setiap unit tertentu dari masyarakat kota, daerah, rakyat, negara, atau masyarakat internasional dalam hal bagaimana kekuasaan dicari, dilaksanakan, ditentang, disalahgunakan, atau ditolak.
-   Kebanyakan sejarah politik digunakan sekitar dokumen konstitusional, silsilah politik; dalam dekade terakhir ini: hubungan antara bentuk politik dan kegiatan politik dalam masyarakat tertentu.
-   Perang adalah bentuk yang paling dramatis dari politik diakui sebagai faktor terkuat yang menyebabkan perubahan sosial dan ekonomi.

2.        HISTORIOGRAFI SEJARAH SOSIAL
J. Jean Hecht, mengatakan sejarah Sosial adalah studi tentang struktur dan proses tindakan serta tindakan timbal-balik manusia sebagaimana telah terjadi dalam konteks sosio-kultural dalam masa lampau yang tercatat. Sejarah sosial meliputi seluruh lingkup kehi-dupan dan kebudayaan dalam masyarakat-masyarakat yang ada pada zaman sejarah. Sejarah sosial sepantasnya terbatas pada sisa yang telah dikurangi tata negara, ekonomi, dan bidang-bidang kebudayaan seperti keper-cayaan/religius dan teknologi. Sejarah sosial membicarakan sejumlah lembaga pranata-pranata kerumahan dan masyarakat yang beraneka jenis, adat istiadat, sikap, dan artefak-artefak. Kaum Fabian dan Marxis, mengatakan sejarah sosial merupakan sejarah ekonomi dalam skala kecil seperti standart hidup, transportasi, kesehatan masyarakat, hukum yang buruk. Terkait itu, David Cannadine, sejarah sosial merupakan sejarah orang politik yang ditinggalkan. Sedangkan Trevelyan, berpendapat, sejarah sosial menggambarkan kehidupan masyarakat tanpa aspek politik. Beberapa karya sejarah sosial yang ditulis para ahli diantaranya:
      Herodotus : menulis tentang adat-istiadat orang-orang Skyth dan Tacitus menulis tentang lembaga-lembaga suku-suku German.
      Julius Mose: dipandang sebagai bapak aliran sejarah sosial dari karyanya: Osnabruchische Gechichte (1768).
      Voltaire: The Age of Louis XIV (1751): menguraikan tentang masyarakat Prancis sebagai satu kesatuan; mengungkapkan berbagai segi kehidupan dan kebudayaan, antara lain: peperangan, keuangan, pemerintahan, ilmu pengetahuan, kesusateraan, kesenian, adar-istiadat, dan agama.
Sejarah Kebudayaan Sebagai Sejarah Sosial
Voltaire: Karyanya The Age of Louis XIV dipandang sebagai awal madsab Sejarah Kebudayaan (Kulturgeschichte) dipandang juga sebagai sejarah sosial karena memper-hatikan tipe-tipe sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Berbarengan dengan munculnya sejarah kebudayaan, muncul pula aliran sejarah sosial. Karya awal sejarah sosial ini dipandang tidak skematis karena:
a.       tidak ada perhatian pada morfologi dan dinamika sosiao-kultural; dan
b.      tujuan pokoknya adalah penggambaran kehidupan dalam masyarakat.
Ciri Sejarah Sosial Awal :
1.      bersifat tinjauan kemasyarakatan: karya Albert E. Richardson (1931): Georgian England. A Survey of Social Life Trades, Industries and Art from 1700 to 1820, dan karya Arthur Bryant (1935): The England of Chaeles II.
2.      penelitian pada satu bagian yang sempit saja: Karya Warwick Wroth (1896): London Pleasure Gardens of England of the Eighteenth Century, dan Robert Aleen (1938): The Clubs of Augustan London.
3.      Perhatian pada sejarah keluarga tanpa tendensi: Arthur W. Calhoun (1945): A Sosial History of the Amarican Family from Colonial Time to the Present.
Ciri pokok sejarah sosial pada awalnya adalah keanekaragaman.
Sejarah Sosial Baru
1.      Mempelajari setiap aspek masyarakat.
2.      Memperhatikan peranan rakyat biasa dalam sejarah (peranan utama).
3.      Menelusuri aspek sosial dari semua lembaga;
4.      Meminjam teori dan konsep ilmu-ilmu sosial
Gerakaan Bloch-Febvre
1. Mempelajari setiap aspek masyarakat.
2. Memperhatikan peranan rakyat biasa dalam sejarah (peranan utama).
3. Menelusuri aspek sosial dari semua lembaga;
4. Meminjam teori dan konsep ilmu-ilmu sosial
Arah Pemikiran
1.      Data yang patut diberikan pertimbangan khu-sus adalah peninggalan paling awal: arkeolo-gis, kartografis, linguistik, folkloris ; bahan ini dapat memberikan dasar untuk merekonstruk-si masa lampau.
2.      Menciptakan sintesa dari data: sosiologi, psikologi, ekonomi, dan geografi. Untuk maksud ini didirikan majalah Annales  d’histoire economique et sociale (1929).

3.      HISTOGRAFI SEJARAH EKONOMI
Sejarah Ekonomi: menaruh perhatian pada kegiatan ekonomi masa lampau. Perhatian pada: pertumbuhan, kemandekan, dan kemerosotan ekonomi. Kemakmuran kelompok-kelompok individu senada dengan arah perubahan ekonomi dan hubungan timbal-balik antara organisasi ekonomi dan kegiatannya. Hal ini mengarahkan perhatian pada struktur pranata masyarakat – terpadu pada sejarah sosial dan sejarah politik.
Perhatian Studi Sejarah Ekonomi:
1.      Keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang menentukan perubahan itu (atau kemandekan dan kemerosotan).
2.      Distribusi pendapatan dalam ekonomi tersebut bagi arah pertumbuhan atau kemerosotan
3.      Seluruh bidang yang menyangkut persoalan kemakmuran selama terjadinya perubahan ekonomi pada masa lampau.
Pengkajian Sejarah Ekonomi
1.      Sejarah ekonomi tradisional- sejarawan: berpedoman pada jenis penelitian sejarah, mengutamakan data verbal daripada data numeric, dan perhatian pada keuntungan dinamik.
2.      Sejarawan ekonomi modern-ekonom: berpedoman pada data numerik-ke arah econometerik atau cliometik-berpusat pada keuntungan ekonomi.
Perhatian Studi Sejarah Ekonomi Modern
1.      Keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan factor-faktor yang menentukan perubahan itu (atau kemandekan dan kemerosotan).
2.      Distribusi dan ekonomi tersebut bagi arah pertumbuhan atau kemerosotan
3.      Seluruh bidang yang menyangkut persoalan selama terjadinya perubahan ekonomi pada masa lampau
4.      Ekspor dan import
5.      Teori ekonomi
6.      Keuntungan ekonomi.
Perhatian Studi Sejarah Ekonomi Tradisional
1.      Keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan factor-faktor yang menentukan perubahan itu (atau kemandekan dan kemerosotan).
2.      Distribusi pendapatan dalam ekonomi tersebut bagi arah pertumbuhan dan kemerosotan
3.      Seluruh bidang yang menyangkut persoalan kemakmuran selama terjadinya perubahan ekonomi pada masa lampau.
4.      Jaringan perdagangan (trade network)
5.      Kota Pelabuhan (Trade dispora)
6.      Keuntungan dinamik.
Keuntungan Dinamik
1.      Peluang Berkelebihan (vent for suplus); melalui hubungan perdagangan dapat diketahui sumber-sumber ekonomi baru dalam penegertian hal-hal yang sebelumnya belum bernilai ekonomi menjadi bernilai ekonomi.
2.      Transfer pengetahuan dan Teknologi). Hal ini menunjukan pada mempelajari pengetahuan dan teknologi pihak yang dipandang lebih maju untuk membangun dan memajukan kegiatannya.
4        HISTORIOGRAFI SEJARAH MARITIM
a.      Pengertian
Laut adalah gengaman air asin yang mengintari bumi. Laut dikatagorikan dalam dua fungsi:
1.      Maritim (Maritime) : Laut berfungsi sebagai infrastruktur
2.      Marin (marin): laut berfungsi sebagai pendapatan
b.      Historiografi Sejarah Maritim
Alferd Thayer Mahan (1840-1914); the influence of sea power upon Hinstory, 1660-1783, terbit 1890. Unsur-unsur yang menetukan negara berkembang menjadi kekuatan laut adalah:
-          Kedudukan Geografis
-          Bentuk tanah dan pantainya
-          Luas wilayahnya
-          Jumlah Pendudknya
-          Krakter penduduknya
-          Sifat Pemerintahanya
c.      Kebijakan Maritim
1.      Laut Bebas: mare liberium-perdagangan bebas
2.      Laut tertutup: mare clausum-berdagang sendiri-monopoli
d.      Negara Maritim
Suatu dikatakan menjadi negara maritim, apabila mempunyai dua kekuatan utama, yakni:
1.      Neval Power: angkatan laut yang bertugas batas perairan laut negara
2.      Sea Power: angkatan laut yang ditempatkan pada daerah strategic untuk mengatur kebijakan ekonomi politik.
e.      Pelopor Sejarah Maritim Indonesia
Adrian Bernard Lapian, dijuluki sebagai nahkoda sejarawan maritim Asia Tenggara, sebab Lapian, merupakan pelopor studi sejarah maritim Indonesia, karyanya berjudul: Orang Laut, Bajak Laut, Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX, (terbit 2009). Senada dengan Mahan-menelusuri pengaruh kekuatan laut terhadap kehidupan kelompok orang: orang Laut, Bajak Laut, dan Raja Laut.
f.        Objek Studi
1.      Negara Maritim
2.      Gerak Barang dan Jasa; Ekspor infor, dan orang (keuntungan ekonomi)
3.      Perdagangan antar pulau dan Bandar (jaringan perdagangan)
4.      Aktifitas dipusat perdagangan (kota, lintas budaya)
5.      Keuntungan dinamik
g.      Perdagangan Maritim
1.      Trade Network: Jaringan perdagangan dengan Bandar niaga lain.
2.      Trade Dispora: Kunjungan Pedagang asing kebandar niaga sendiri sehingga terjadi lintas budaya niaga (cross culture trade)
h.      Keuntungan Dinamik
1.      Peluang Berkelebihan (vent for suplus); melalui hubungan perdagangan dapat diketahui sumber-sumber ekonomi baru dalam penegertian hal-hal yang sebelumnya belum bernilai ekonomi menjadi bernilai ekonomi.
2.      Transfer pengetahuan dan Teknologi. Hal ini menunjukan pada mempelajari pengetahuan dan teknologi pihak yang dipandang lebih maju untuk membangun dan memajukan kegiatannya.
5        HISTORIOGRAFI SEJARAH KEBUDAYAAN
a.      Pengertian kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil Cipta, karsa dan rasa. Cipta-berfikir: kemampuan untuk memenuhi hasrat memperoleh yang baik dan mencapai kebaikan. Karsa-Berkehendak: kemampuan untuk memenuhi hasrat memperoleh hal yang baik dan mencapai kebaikan; Rasa-berassa: kemampuan untuk hasrat seni dan keindahan.
Kebudayaan menurut Koenjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karsa manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
b.      Wujud Kebudayaan
1.      Sistem budaya-nilai ide, gagasan norma.
2.      Sistem sosial-kompleks aktifitas dan tindakan berpola
3.      Artefak-hasil produk budaya dalam bentuk benda tinggalan.
c.      Sejarah Kebudayaan
Menelusuri dan mengungkapakan;
1.      Lembaga-lembaga kemasyarakatan
2.      Pranata-pranata sosial
3.      Proses perkembangan kehidupan manusia
4.      Kesenian peradaban
5.      Muncul gagasan Chalenge-and response Menimbulkan:
6.      Pertumbuhan peradaban (Growths Civilization)
7.      Kemerosotan peradaban
8.      Kehancuran peradaban
d.      Contoh Karya Sejarah Kebudayaan
Arnold J. Toynbee: A Study of History: Studinya diarahkan untuk menjelaskan peradaban dengan membandingkan setiap peradaban di dunia; masyarakat Kristen Ortodok, masyarakat Iranik dan Arabik, masyarakat Syria, India, Sinik, Minoa, Sumerik, Babylonia, Mesir dan Lainnya.

Share:

Unordered List

3/sosial/post-list

Latest blog posts

3-latest-65px

BTemplates.com

3/sosial/col-right
Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Statistik Pengunjung

Ekonomi

3/ekonomi/col-left

Publikasi

3/publikasi/feat-list

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.

Recent Posts

header ads
Ag-Historis

Text Widget

Sample Text

Pengikut

Slider

4-latest-1110px-slider

Mobile Logo Settings

Mobile Logo Settings
image

Comments

4-comments

Budaya

budaya/feat-big

Subscribe Us

Recent Posts

sejarah/hot-posts

Pages

Popular Posts