Langsung ke konten utama

Apa Guna Jalur Rempah untuk Banda Naira?

 


Jalur Rempah, tidak hanya untuk seriomonial makan patita, tetapi juga harus bisa mengenyangkan masyarakat pemilik rempah. Banda Naira, adalah titik nol jalur rempah Nusantara, dengan komoditas utamanya pala dan fuli. Fakta itu tak bisa terbatahkan. 

Pertanyaannya apa manfaat jalur rempah untuk Banda Niara sebagai pemilik identitas rempah? Pemerintah harus bisa merekomendasikan kepada pusat, bila Indonesia punya Jalur rempah sebagai Identitas bangsa, seperti Cina punya Jalur Sutra, maka Banda Naira harus menjadi “TITIK NOL JALUR REMPAH” dan itu perlu ditergaskan dalam keputusan pemerintah bila nantinya UNESCCO menyetujuai Jalur Rempah Sebagai Warisan Dunia.

Dengan demikian, Identitas kepemilikian tanaman endemik itu tidak dikelaim daerah lainnya. Agar Banda Naira tak diabaikan, seperti Belanda dulu usai menguras hasil rempah lalu mengabaikannya. Banda Naira kini masih tertinggal jauh dari daerah lain di Indonesia. Janji pemekaran Kecamatan Banda Tak kunjung terealisasi. Apalagi harus menjadi daerah sendiri, seperti tempo dulu bersatus Provinsi lalu diturunkan menjadi kabupaten lalu dikucilkan lagi oleh Belanda menjadi kecamatan, sampai skarang statusnya kecamatan, sungguh miris.

Jalan lingkar Banda Besar kini hancur berentakan. Padahal daerah parawisata yang dikunjungi oleh Wisatawan Lokal dan Mancanegara setiap tahunnya. Semoga pemerintah kita tidak menutup mata, menjadikan Banda seperti kolonialisme Belanda dulu mengabaikkan negeri rempah ini.

Tak perlu lagi membandingkan Manhatan, Amerika, dengan Pulau Run di Banda Naira yang tempo dulu di bangun Inggris dari hasil rempah pala dan fuli. Tapi sungguh miris Pulau Run sekarang, daerah parawisata, tetapi listrik negara hanya sampai 12 Jam.

Padahal Negeri Run, selain punya pala juga punya potensi ikan yang luar bisa, sehingga disebut Kampung Nelayan. Akan Tetapi, sunggu miris Listrik negara tak sesuai harapan. Masyarakat tak bisa memproduksi Es karena listri tak 24 Jam. Apalagi sinyal dari Tower Merah Putih timbul tenggelam. Jadi apa guna jalur rempah untuk daerah pemilik rempah Banda Naira di masa depan?(K.R).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH KETERTIBAN

KATA PENGANTAR Dengan Menyebut nama Allah SWT, yang selalu melimpahkan kasih sayang kepada makhluknya, segala puja dan puji hanya dipersembahkan kepadanya, shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai penunjuk jalan bagi umat menuju keridhaan Allah SWT. Makalah ini disusun dengan maksud untuk menambah bahan pengetahuan tentang Ketertiban. Ketertiban yang dimaksud dalam makalah ini adalah ketertiban sebagai landasan kehidupan dilingkungan baik lingkungan pendidikan, perkantoran, maupun dilingkungan masyarakat umum dan kedisiplinan seseorang terhadap aturan yang berlaku. Namun demikian   usaha seperti ini dirasakan masih sangat kurang bila dibandingkan dengan luasnya permasalahan-permasalahan Ketertiban diberbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini jauh dari harapan akan kesempurnaan. Namun berkat usaha penulis dan bantuan yang selalu datang dari berbagai pihak, hingga penulisan makalah ini dapat diseles...

Universitas Banda Naira Gelar Yudisium Sarjana Perdana

  Wakil rektor bidang akademik (tengah depan) beserta dekan dan sejumlah ketua program studi dalam acara Yudisium Sarjana Rabu (11/1/2023), Pagi. AG-HISTORIS.com , Banda ; Setelah resmi naik status dari sekolah tinggi (STP dan STKIP) Hatta-Sjahrir menjadi Universitas Banda Naira (UBN) pada 2022 lalu, kampus yang dikelolah Yayasan dan Warisan Budaya Banda itu, mengelar yudisum masal perdana kepada 47 orang mahasiswa yang telah menempuh ujian sarjana hingga pekan lalu. Kegiatan serimonial akademik untuk pengesahan pengunaan gelar sarjana ini, diikuti oleh sebanyak 27 lulusan Fakultas Perikanan dan 20 mahasiswa lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di gedung Harmony Society, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (11/1/2023). Dalam sambutannya, Wakil Rektor (Warek 1) Bidang Akademik UBN Budiono Senen, S.Pi., M.Si, mengatakan pemberian gelar sarjana ini merupakan suatu kebangaaan sekaligus beban. "Masyarakat di luar sana menunggu pengabaian Anda sebagai ...

AKULTURASI KEBUDAYAAN ISLAM DI NUSANTARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK SOSIAL DAN BUDAYA

KATA PENGANTAR Mendahului kata pengantar ini, penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa Pengasih Lagi Maha Penyayang atas limpahan rahmat-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun dengan maksud untuk menambah bahan pengetahuan tentang “ Akulturasi Kebudayaan Islam Dalam Persingunganya Dengan Kebudayaan Lokal Dalam Perspektif Ekonomi Politik Sosial Dan Budaya.” Kemampuan Islam untuk beradaptasi dengan budaya setempat, memudahkan Islam masuk ke lapisan paling bawah dari masyarakat. Akibatnya, kebudayaan Islam sangat dipengaruhi oleh kebudayaan petani dan kebudayaan pedalaman, sehingga kebudayaan Islam mengalami transformasi bukan saja karena jarak geografis antara Arab dan Indonesia, tetapi juga karena ada jarakjarak kultural. Proses kompromi kebudayaan seperti ini, tentu membawa resiko yang tidak sedikit, karena dalam keadaan tertentu seringkali mentoleransi penafsiran yang mugkin agak menyimpang dari aja...