Langsung ke konten utama

Pembenci Tabliq Akbar itu Setan

 

Tabliq Akbar di Mesjid Raudathul Jannah, Dusun Amaholu

Tabliq Akbar, kegiatan luar biasa yang punya nilai ibadah tinggi. Pahalanya berlipat ganda, pasalnya dikerjakan di bulan suci dan penuh berkah. Ramadhan, saatnya berbuat baik untuk mensucikan kalbu yang kotor dengan menghadirkan pikiran bersih.

Kegiatan Tabliq Akbar yang digagas oleh kaum terpelajar dari Kampung Amaholu ini, selain sebagai media dakwa juga menjadi wadah belajar dan bersilaturahmi sesama umat Islam umumnya lebih khususnya warga Kampung Amaholu, pantai barat Seram, Maluku.  Sebagaimana pesan yang disajikan pada tema " Mempererat Ukhuwa dengan Takwa di Bulan Suci Ramadhan."

Acara itu telah berlangsung beberapa kali di Mesjid Raudatul Jannah Kampung Amaholu dan mesjid yang ada di Kampung Amaholu Los pada minggu ketiga di bulan suci Ramadhan. Dengan menghadirkan dua nara Sumber muda produktif, Ustat Risman Jakariah dan Ustat Anin Lihi, M.Ag.

Kegiatan yang dibarengi dengan momentum buka bersama di mesjid yang diartikan "Taman Surga" itu berlangsung hikmat pada Minggu, (02/06/2019) Sore lalu.

Tampak banyak orang tua, pemuda, mahasiswa, pelajar (SMA, MTS, MI) dan bahkan Anak Usia Dini (RA) hadir mendengarkan suguhan cerama dari ustat muda Risman Jakariah. Dari dalam kerumunan jamaah terdengar suara-suara liar sembari mengagumi kipiawaian Al-hafis saat memboboti materi-materi ceramahnya dengan dalilil Al-Quran dan Al-Hadist, yang sesekali melafaskan syair-syair Arab untuk mempertegas peryataan dalam dakwanya.

Para jamaah terlihat sangat antosias mendengar ceramah itu, mereka bukan hanya masyarakat Amaholu, tetapi tetangga kampung, Amaholu Los pun hadir berkelompok, termasuk kelompok ibu-ibu Majelis Ta'alim dari kampung tersebut.

Menariknya lagi, kegiatan ini di motori oleh kaum terpelajar generasi milineal dari Kampung Amaholu, yang melibatkan unsur pemuda dan mahasiswa. Didukung penuh oleh kelompok ibu-ibu Majelis Ta'alim Raudatul Janah 01 dan 02 dari kampung ini. Para ibu-ibu majelis ta'alim tidak hanya menjadi peseta tablik, tetapi juga aktif sebagai pembuat takjil untuk menu buka bersama. Aneka kue disuguhkan. Termasuk Asida, kue kesukaan banyak orang ada di dalamnya.

Acara yang dibarengi dengan batal bersama itu mendapat sambutan positif dari masyarakat dua kampung bertetangga. Amaholu dan Amaholu Los. Bahkan beberapa masyarakat berharap agar kegiatan tersebut harus juga dilaksanakan di bulan suci tahun depan.

Dalam cerahmanya di hari terakhir, Ustat Risman, mengajak para jamaah untuk menghadirkan cinta dalam hati. Cinta kepada Allah SWT dan Rasullulah Saw. Karena dengan hadirnya cinta di hati, manusia akan terus mengingat Allah. Termasuk menjalangkan ibadah shalat tepat waktu, tampa harus menunda-nunda waktu untuk menunaikan ibadah wajib tersebut. Tidak hanya itu, Al-Hafis mengingatkan pula agar para istri mencintai dan menjaga harta suaminya demikian pula para suami mencintai istrinya, sehingga cercipta keluarga paripurna  dengan harapan ridoh Allah.

Karena itu, ayo kita hadirkanlah cinta dalam hati agar pikiran menjadi bersih, tidak selalu berprasangka buruk terhadap orang-orang yang berbuat baik. Sebab, yang membenci dan tidak suka dengan kegiatan positif, seperti tablik akbar itu adalah SETAN. Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa keberhasilan dan suksesnya acara bukan karena banyaknya para jamaah yang hadir, tetapi keistiqamaan penceramah dan jamaah itu sendiri.

(Catatan kecil ini ditulis disudut ruang (degu-degu) dari sebuah ponsel ditemani sang buah hati, Fahzin Al-Ghofiqi K. Renyaan, Minggu, 02 Juni 2019, Malam)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH KETERTIBAN

KATA PENGANTAR Dengan Menyebut nama Allah SWT, yang selalu melimpahkan kasih sayang kepada makhluknya, segala puja dan puji hanya dipersembahkan kepadanya, shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai penunjuk jalan bagi umat menuju keridhaan Allah SWT. Makalah ini disusun dengan maksud untuk menambah bahan pengetahuan tentang Ketertiban. Ketertiban yang dimaksud dalam makalah ini adalah ketertiban sebagai landasan kehidupan dilingkungan baik lingkungan pendidikan, perkantoran, maupun dilingkungan masyarakat umum dan kedisiplinan seseorang terhadap aturan yang berlaku. Namun demikian   usaha seperti ini dirasakan masih sangat kurang bila dibandingkan dengan luasnya permasalahan-permasalahan Ketertiban diberbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini jauh dari harapan akan kesempurnaan. Namun berkat usaha penulis dan bantuan yang selalu datang dari berbagai pihak, hingga penulisan makalah ini dapat diseles...

Universitas Banda Naira Gelar Yudisium Sarjana Perdana

  Wakil rektor bidang akademik (tengah depan) beserta dekan dan sejumlah ketua program studi dalam acara Yudisium Sarjana Rabu (11/1/2023), Pagi. AG-HISTORIS.com , Banda ; Setelah resmi naik status dari sekolah tinggi (STP dan STKIP) Hatta-Sjahrir menjadi Universitas Banda Naira (UBN) pada 2022 lalu, kampus yang dikelolah Yayasan dan Warisan Budaya Banda itu, mengelar yudisum masal perdana kepada 47 orang mahasiswa yang telah menempuh ujian sarjana hingga pekan lalu. Kegiatan serimonial akademik untuk pengesahan pengunaan gelar sarjana ini, diikuti oleh sebanyak 27 lulusan Fakultas Perikanan dan 20 mahasiswa lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di gedung Harmony Society, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (11/1/2023). Dalam sambutannya, Wakil Rektor (Warek 1) Bidang Akademik UBN Budiono Senen, S.Pi., M.Si, mengatakan pemberian gelar sarjana ini merupakan suatu kebangaaan sekaligus beban. "Masyarakat di luar sana menunggu pengabaian Anda sebagai ...

AKULTURASI KEBUDAYAAN ISLAM DI NUSANTARA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK SOSIAL DAN BUDAYA

KATA PENGANTAR Mendahului kata pengantar ini, penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa Pengasih Lagi Maha Penyayang atas limpahan rahmat-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun dengan maksud untuk menambah bahan pengetahuan tentang “ Akulturasi Kebudayaan Islam Dalam Persingunganya Dengan Kebudayaan Lokal Dalam Perspektif Ekonomi Politik Sosial Dan Budaya.” Kemampuan Islam untuk beradaptasi dengan budaya setempat, memudahkan Islam masuk ke lapisan paling bawah dari masyarakat. Akibatnya, kebudayaan Islam sangat dipengaruhi oleh kebudayaan petani dan kebudayaan pedalaman, sehingga kebudayaan Islam mengalami transformasi bukan saja karena jarak geografis antara Arab dan Indonesia, tetapi juga karena ada jarakjarak kultural. Proses kompromi kebudayaan seperti ini, tentu membawa resiko yang tidak sedikit, karena dalam keadaan tertentu seringkali mentoleransi penafsiran yang mugkin agak menyimpang dari aja...