Historia Vitae Magistra ”
Sejarah adalah guru yang baik
A.
Sejarah
Awal hadirnya IPMAM
Dusun
Amaholu dari sisi pendidikan sudah mulai menunjukan peningkatan
sejajar dengan beberap kampung lain yang ada di zajirah Huamual, Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Ini di tandai
dengan sudah berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muahammadiyah (MIM) dan Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah (MTSM) Amaholu. Namun Animo Masyarakat untuk melanjutkan studi anak-anaknya ke jenjang
SMA/ MA hingga ke perguruan Tinggi masih sangat minim. Walaupun memang ada
beberapa orang yang kala itu, sempat melanjutkan studinya kejenjang PGA, MA atau
SMA hingga keperguruan Tinggi. Namun hal itu masih minim.
Pada
Tahun 2005, berawal dari beberapa mahasiswa dan pelajar yang berkeinginan untuk
menjadi motivator dan pendorong utama
bagi generasi selanjutnya untuk terus
termotivasi melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, maka pada tahun 2005 di bentuklah Ikatan Pelajar
mahasiswa Amaholu (IPMAM). Disamping itu menjadi motivasi dasar berdirinya organisasi. IPMAM juga diharapkan dapat
menjadi wadah bagi pelajar dan
mahasiswa untuk terus mengasah intelektualnya, sekaligus juga menjadi wadah yang bisa bersinergi dengan wadah atau organisasi
lain. Baik yang ada di jazirah Huamual Barat, maupun dilingkungan masing-
masing pelajar atau Mahasiswa Amaholu yang sedang berproses di jenjang
pendidikan masing-masing.
Harapan
dan keinginan pelajar dan mahasiswa untuk menciptakan kuantitas generasi muda
yang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dari tahun ke tahun
bertambah. Namun kualitas harus juga menjadi faktor utama yang mestinya dicapai
oleh pelajar dan Mahasiswa. Sebagai langkah kongkrit untuk mewujudkan niat
tersebut. Maka, pada tanggal 12 Desember 2005 bertepatan dengan bulan suci
ramadhan. Diadakanlah pertemuan, yang
digagas oleh beberapa mahasiswa dan beberapa orang pelajar pada kala itu.
Pertemuan tersebut dilaksanakan di kamar kos saudara Muhdin Wabula dan Yasmin Hart, Kompleks
Asrama Militer (Asmil), Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Kota Ambon.
Mahasiswa
yang tergabung dalam pertemuan tersebut terdiri dari dua komponen, yakni dari
komponen Mahasiswa dan komponen pelajar.
Dari komponen Mahasiswa yang mengikuti pertemuan tersebut yakni Thamrin
Manassa, Sanapia “Harun, Fitriya Yahya, Zaenab Yandu, sementara dari komponen
pelajar yang ikut dalam pertemuan kala itu
adalah Tamin Lihi, Mudin Wabula, dan Kadir Lihi. Pertemuan tersebut
melahirkan kesepakatan untuk mendirikan
sebuah organisasi Pelajar Mahsiswa yang di beri nama Ikataan Pelajar Mahasiswa
Amaholu (IPMAM).
Dalam
pertemuan tersebut berkembang beberapa pikiran-pikiran, terkait dengan
penggunaan nama dan lingkup kerja organisasi. Sempat diperbincangkan untuk
melibatkan unsur pemuda di dalamnya. Namun dengan berbagai pertimbangan,
akhirnya disepakati bahwa yang menjadi pemegang estafet dalam organisasi tersebut hanya pelajar dan Mahasiswa. Dengan
tidak menafikan peran pemuda, khususnya pemuda yang ada di Dusun Amaholu. Satu komitmen
bahwa, organisasi ini akan terus bersinergi dengan organisasi pemuda yang ada
di kampung. Dari situlah, akhirnya di
rumuskan anggaran Dasar dan anggaran
Rumah Tangga organisasi (IPMAM).
Setelah
semua perangkat organiasai dirumuskan, yang hadir dalam pertemuan tersebut
bersepakat untuk memilih salah seorang yang dipercaya dan di yakini bisa
memimpin organisasi IPMAM ini. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya diputusakan
untuk meminta salah satu tokoh muda dari Amaholu untuk menjadi Ketua Umum
IPMAM. Tokoh yang diminta saat itu adalah Muhajir Nanda hart, S.Ag. Walaupun
dari sisi motivasi dan semangat dasar berdirinya organisasi IPMAM ini harus
dikomandoi langsung oleh mahasiswa. Berbagai pertimbangan, maka Muhajir Nanda
Hart di alternatifkan sebagai ketua
untuk periode awal. Sebagai simbol organisasi yang bisa eksis dalam kerja-kerja
organisasi. Sementara untuk menjalankan
roda organisasi, dikomandoi langsung penggagas dan pendiri IPMAM. Akhirnya saudara Thamrin Manassa di tetapkan
langsung sebagai pelaksana organisasi dengan kapasitas sebagai sekrtearis organisasi IPMAM.
Untuk
mendapatkan pengakuan eksisitensi organisasi IPMAM dari seluruh Masyarakat
Dusun Amaholu maka pada tanggal 12
Desember Tahun 2005 diadakanlah Pelantikan pengurus Ikatan Pelajar Mahsiswa
Amaholu di Dusun Amaholu yang sekaligus dirangkai dengan pelaksanaan Halal Bi Halal.
Berawal
dari situlah IPMAM Mulai eksis walaupun dalam akhir periode sempat mengalami
kemandekan, namun karena didorong dengan semangat berorganisasi yang cukup tinggi,
Komponen mahasisiwa generasi selanjutnya kembali bermaksud melanjutkan
kerja-kerja organisasi dengan melakukan Musyawarah Periode Ke Dua. [1]
B.
Ikatan
Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM) di Priode 2008
Pada tahun 2008
IPMAM kembali bermusyawarah untuk mengangkat pimpinan organisasi baru. Sebagai tindak
lanjut dari masa kepemimpinan sebelumnya. Kepemimpinan ini diangkat melalui
hasil musyawarah mahasiswa dan siswa. Dalam Rapat pengangkatan pimpinan ini
berlansung di rumah tua, Alm Bapak Hi Ahmat Yani, di Dusun Amaholu. Kegiatan
rapat musyawarah dilaksanakan usai shalat Magrib. Berkumpul pungawa-pungawa
Ipmam, kemudian melakukan konsulidasi di internal mahasiswa dengan para siswa
untuk mengadakan rapat dalam rangka mebangkitkan kembali organisai Ipmam yang
telah lama fakum. Kefakuman itu berlangsung paska pelantikan dan kegiatan
Halal-Bihalal Akbar di Dusun Amaholu selesai lebaran idul Fitri tahun 2005.
Kefakuman terjadi salah satu Factornya adalah, minimnya anggota dari kalangan
mahasiswa dan belum adanya kesadaran maju dalam bingkai kebersamaan organisasi
IPMAM di Dusun Amaholu. Sehingga menyebabkan kegiatan organisasi tidak berjalan
sesuai apa yang cita-citakan bersama.
Malam, sehari
sebelum lebaran Idul Fitri dilaksanakan. Konsulidasi iternal Mahasiswa dan
Siswa untuk mengadakan rapat berjalan dengan baik. Karena saat itu, banyak
mahasiswa yang pulang kampung melaksanakan lebaran bersama sanak keluarga
mereka. Kesempatan ini digunakan oleh beberapa pendiri dan mahasiswa Ipmam
untuk mengadakan pertemuan di Kampung yang dikhususkan hanya kepada kaum
intelektual generasi muda Dusun Amaholu.
Diadakanlah rapat seluruh siswa
dan mahasiswa Dusun Amaholu dalam rangka membicarakan organisasi Ipmam yang
telah lama fakum itu. Dengan adanya musyawarah tersebut, Ipmam mulai
dibangkitkan kembali. Semangat dan loyalitas organisasi paguyuban Ipmam pun
mulai ditanamkan disetiap anggota IPMAM oleh Senior IPMAM selaku pengarah
pembicaraan dalam rapat itu.
Untuk
mengarahkan jalanya roda organisasi dengan baik. Maka, dibutuhkan sorang
pimpinan yang Amanah dan bertanggung jawab terhadap organisasi. Alhasil dari
rapat itu, kemudian menghasilkan kesepakatan bersama untuk memilih pemimpin.
Tidak ada peserta rapat yang mau mencalongkan diri sebagai pimpinan Ipmam.
Akhirnya Senior IPMAM Tamrin Manassa selaku pengarah jalanya rapat memutuskan
kepada setiap peserta rapat, berhak memilih dan dipilih menjadi ketua umum
Ipmam dan sekertaris Ipmam. Dalam pemilihan pertama, berhasil menemukan dua
orang figure yang akan dicalongkan menjadi Ketua umum IPMAM yaitu saudara
Harmin Samiun dan Risno Adam.
Kedua Kandidat
ini, masing masing dicalongkan menjadi Ketua Umum Ipmam. Peserta yang hadir
diberikan kesempatan dan kebebasan untuk menetukan pilihan terbaiknya.
Pemilihan pun berlangsung secara kekeluargaan dan kebarsamaan. Akhirnya Harmin
samiun diputuskan sebagai pemenang dengan memperoleh suara terbanyak dalam kalkulasi
perolehan suara peserta yang menghadiri rapat saat itu.
Harmin Samiun
dengan suara terbanyak ditetapkan sebagai pemenang dan langsung dikukuhkan
sebagai pemimpin Ipmam. Dan Risno Adam ditetapkan sebagai sekretaris priode
2008 sampai dengan selanjutnya. Ada beberbagai polemic dari dari tokoh
masyarakat tentang pemilihan pimpinan Ipmam yang barusan dilaksanakan. Kendala
yang datang dari indivdu tokoh masyarakat tentang wusyawarah Ipmam tersebut
yaitu karena IPMAM tidak menempatkan keamanan dalam struktur organisasi.
Namun wacana
tersebut tidak ditanggapi dengan serius oleh pimpinan dan pungawa Ipmam. Sebab
ini bagian dari dinamika keorganisasian di dalam lingkungan masyarkat kampung
yang boleh dibilang angapannya awam dengan struktur keorganisasi kaum intelektual.
Dinamika ini bagian dari Kerikil-kerikil kecil yang mencoba menghalang dan
mudah disingkirkan.
Dalam perjalan,
untuk membentuk panitia pelatikan kepengurusan, rapat harian pun dilaksanakan
di Kota Ambon. Rapat pertama di kamar kos saudari Yuli Ahmad di Jalan Baru
Kompeks IAIN Ambon. Rapat dilaksanakan selama dua kali. Rapat pertama masih ada
beberapa orang mahasiswa yang hadir. Namun setelah rapat kedua, tidak ada
satupun mahasiswa yang datang, hingga membuat ketua terpilih prustasi dan tak mau
lagi mengurus organisasi Ipmam.[2]
C.
Ikatan
Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM) Priode
2009-2011
Organisasi
merupakan sebuah wadah yang efektif untuk menjalin silaturahim atau hubungan
minannas baik pelajar dengan pelajar, pelajar dan mahasiswa maupun Ikatan pelajar
mahasiswa amaholu dengan masyarakat
Dusun Amaholu secara umum melalui kegiatan-kegiatan yang bersentuhan
langsung dengan masyarakat, hal ini yang memotifasi teman-teman untuk
mengaktifkan kembali IPMAM bersamaan atau bertepatan dengan kegiatan Safari Ramadhan, atas kemauan
tersebut maka beberapa teman-teman melakukan pertemuan di Ambon untuk
membicarakan kegiatan safarai ramadhan sekaligus pengaktifan kembali IPMAM,
kemudian di lanjutkan kembali pertemuan di Dusun Amaholu untuk pembicaraan
lanjutan kegiatan safari ramadhan
sekaligus pengaktifan IPMAM, dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Muhdin Taher, Irfan Hasan, Masri Adam, Habil
Kadir, Kasman Renyaan, Maamun Ladi, Risno Adam, Jamal Salim, Muliono Hasan,
Akil, Sardin Malik, Deliati ali, Dewi Amusia dan Estin Kaimu. Pertemuan ini mengasilkan kesepakatan untuk
mengaktifkan kembali IPMAM, serta menetapkan hari pemilihan Ketua Umum IPMAM
dan waktu kegiatan safarai Ramadhan.
Pada 2 Syawal 1430
Hijriah, bertepatan dengan tahun 2009, pemilihan ketua Umum IPMAM dilaksanakan,
yang di pilih secara langsung oleh seluruh anggota dan Kaders IPMAM melalui
Musyawarah Besar IPMAM. Adapun kandidat yang diusung untuk calon diantaranya
Kasman Renyaan, Irfan Hasan dan Masri Adam, kemudian musyawarah besar ini
menetapkan Masri Adam dan Kasman Renyaan masing-masing sebagai Formatur dan
Mide formatur ketua Umum dan sekertaris umum. Setelah terpilihnya Ketua Umum
dan sekertais Umum kemudian menyususun struktur pengurus seperti organisasi
sebagaimana mestinya.
Dengan selesainya
pemilihan ketua umum IPMAM kemudian
diperhadapkan dengan belum lengkapnya
atribut organisasi karena Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM) di priode ini lahir yang nuasanya bisa di bilang belum normal
akibat dari priode-priode sebelumnya, serta
kiblat dan tujuan organisasi belum di bukukan dalam AD/ART. Karena atribut –atribut organisasi dianggap sangat
penting untuk menjalangkan roda organisasi dan demi keberlangsungan organisasi
serta generasi IPMAM yang akan datang, maka atas komitmen dan kebersamaan
teman-teman dengan demikian atribut
organisasi serta AD/ART, Allhamdulillah berhasil di rumuskan dan dibukukan walaupun belum sepenuhnya lengkap. Dengan
adanya atribut organisasi misalnya cap,
Lambang, dan AD/ART belum sepenuhya
lengkap dan Legal secara hukum untuk menjalangkan roda organisasi tampa melakukan pelantikan dan Rapat Kerja demi
keapsahan serta tangung jawab pengurus untuk menjalangkan roda organisasi sebagaimana mestinya, melalui
hasil rapat, maka saudara Muliono
Hasan dan Risno Adam diberikan tanggung
jawab Ketua Panitia dan sekertaris panitia Pelantikan dan Rapat
Kerja, dengan kerja keras Panitia maka Alhamdulillah IPAMAM melakukan
Pelantikan periode 2009-2011 serta di barengi dengan kegiatan Halal BI halal
pada Tanggal 9 November 20009, kemudian di lanjutkan dengan rapat kerja (RAKER)
organisasi priode 2009-2011 yang di laksanakan di kediaman Irfan Hasan kompleks
Warasia IAIN Ambon. Dengan terlaksanakannya Pelantikan dan rapat kerja maka pengurus
Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu periode ini langsung menjalangkan roda organisasi sebagaimana
mestinya. dan Alhamdullilah atas komitmen teman-teman pengurus sampai akhir kepengurusan dan MUBES pemilihan
Ketua Umum IPMAM dilaksanakan sampai terpilihnya ketua umum baru. [3]
D.
Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (Ipmam) Priode
2011-2013
Sebagai
mana telah diatur dalam ketentuan AD/ART Ipmam. Bahwa masa kepemimpinan selama
dua tahun. Terhitung sejak dilantiknya masa kepengurusan itu, dan sesudahnya di
pilih kembali masa kepemimpinan Baru. Ipmam di priode 2011-2013 ini di Pimpin
Habil Kadir dan Candra Yusuf masing-masing sebagai ketua umum dan sekertaris
umum adalah tidak lanjut dalam meneruskan kepemimpinan Ipmam priode sebelumnya.
Pengangkatan kedua pimpinan ini juga dilakukan dengan sistem pemilihan langsung.
Melalui mekanisme pemilihan umum langsung oleh para pelajar Khusunya SMP, SMA
dan Mahasiswa. Dalam momentum Musyawarah Besar (Mubes ke-IV) Ipmam. Pelaksanan
Mubes ini dilakukan di Balai Dusun Amaholu. Pasaca hari raya idul Adha 1432
Hijriah bertepatan dengan tahun 2011.
Dalam
pengangkatan pimpinan ini, di ikuti dua pasangan calon. Awalnya di ikuti tiga
pasangan calon, yaitu Habil Kadir-Candra Yusuf, Jamal Salim- Dewi Amusia, dan
Darno Hamamu- Riki Amin. Namun dalam perjalanan musyawarah, pasangan Darno
Hamamu-Riki Amin, gugur dalam pembahasan kriteria pencalonan. Pemilihan
pimpinan IPMAM pun hanya di ikuti dua pasangan calon yaitu, dari pasanagan
calon pimpinan IPMAM, Habil Kadir- Canda Yusuf, dan pasangan Jamal Salim-Dewi
Amusia. Alhasil, dari pemilihan itupun menetapkan pasangan Habil Kadir- Canda
Yusuf, sebagai pemenang sekaligus pimpinan tertinggi IPMAM priode 2011-2013.
Pelantikan
kepengurusan Habil Kadir- Canda Yusuf Ipmam Ini di rangkai dengan perayaan
perayaan Halal Bi-Halal usai pelaksanaan hari raya Idul Adha, 1432 hijriah, di
Dusun Amaholu. Salah satu yang program ungulan dalam masa akhir kepengurusan
ini adalah suksesnya kegiatan srimoni
di bidang olah raga. Ipmam sukses dalam membuka pertandingan mini gawang
pertama kali di Dusun Amaholu.[4]
E.
Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM) priode 2013-2015.
Ipmam dalam priode 2013-2015 ini
di pimpin oleh Maaruf Malik selaku ketua umum dan Jojon Wahab, selaku
sekertaris umum. Pengankatan kedua pimpinan ini merupakan hasil capaian Musyawarah
Besar (Mubes-V) yang diselengarakan di Balai Dusun Amaholu, pada tangal 02
Syawal, 1434 Hijriah. Bertepatan dengan tanggal 10 Agustus 2013, Masehi. Dalam Musyawarah
ini mengusung tema “Sinergitas Gerak Maju
Organisasi Penuh Kesadaran Kolektif Kolegial Dalam Membangun Ipmam.” Makna
dari tema ini bahwa, dalam membangun atau memejukan organisasi Ipmam ini, harus
ada kesadaran maju dari setiap anggota maupun kaders Ipmam.
Dalam proses mecari pemimpin
yang terbaik, maka panitia penyelengara memberikan kesempatan kepada setiap
anggota Ipmam untuk mencalongkan diri sebagai pimpinan tertingi Ipmam. Alhasil,
dalam proses tahapan mencari pemimpin ini. Dua pasangan calon pemimpin terbaik
Ipmam yang hendak mencalongkon diri sebagai pimpinan tertinggi Ipmam yaitu Saudara Maruf Malik- Jojon Wahab, dan Saudara Buyung
Amin- Aripin Sihabu. Kedua pasangan calon pemimpin ini mempunyai latar belakang
organisasi, intra maupun ekstra kampus yang berbeda. Bahkan menariknya, kedua
pasangan calon ini pun berasal dari latar belakang Universitas jurusan yang berbeda pula.
Sebelum pemilihan berlangsung.
Kedua pasangan calon pemimpin ini, di berikan kesempatan oleh panitia yang
diatur oleh presidium sidang. Selaku penyelengara pemilihan itu, untuk menyampaikan
Visi-Misi mereka di hadapan seluruh anggota Ipmam yang hadir. Termasuk kedua
pasangan calon pemimpin ini pun, mengikuti tahapan pengujuan criteria yang
telah di atur dan ditetapakan dalam tata tertib pencalonan Mubes Ipmam yang
Ke-V tersebut.
Proses
pemilihan di ikuti seluruh peserta penuh yang hadir yang terdiri dari pelajar
dan mahasiswa Dusun Amaholu. Hasilnya, pasangan Maruf Malik-Jojon Wahab,
mengunguli pasangan Buyung Amin-Arifin Sihabu. Pimpinan sidang akhirnya,
menetapkan pasangan Maruf Malik-Jojon
Wahab masing-masing sebagai ketua umum dan sekertaris umum Ipmam pada periode
2013-2015. Usai terpilih pimpinan tertinggi Ipmam, maka keomposisi pengurus pun
dibentuk yang merujuk pada konposisi kepengurusan yang telah di tetapkan dalam
Angaran Rumah Tangga (ART) Bagian II Pasal 13 tentang Personalia Pengurus Ipmam.
Tahapan
selanjutnya adalah, melaksananakan persiapan menuju pelantikan. Dalam proses
menuju pelantikan ini, para pengurus Ipmam berkordinasi dengan pimpinan pemuda
Dusun Amaholu untuk melaksanakan pelantikan pimpinan Ipmam dan pengukuhan
pimpinan Pemuda yang dilakukan secara bersama. Prosesi pelantikan menghadirkan
pemerintah daerah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Puncak acara kegiatan,
Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten SBB Hi.
Muhamad Husni Sp. M.Si, melantik
pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (Ipmam) periode 2013-2014 dan
mengukuhkan pimpinan pemuda di Dusun Amaholu, Sabtu, (19/10/2013) malam.
Kegiatan
pelantikan IPMAM dan pengukuhan Pimpinan Pemuda ini, di rangkai dengan
pelaksanaan perayaan Halal Bi Halal 1434
Hijriah, yang diselengarakan oleh seluruh komponen Pemuda, Pelajar, dan
Mahasiswa Dusun Amaholu. Bertindak selaku pemandu acara (MC) pada malam puncak
itu adalah fungsionaris IPMAM Jamal Salim.
Usai
pelaporan ketua panitia penyelengaraan kegiatan oleh Mirjan Pandawa, acara
kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) tentang pengurus
IPMAM masa bakti 2013-2015. Kasman
Renyaan selaku pembaca SK mempersilahkan para pengurus IPMAM dan pimpinan
Pemuda untuk mengambil tempat di podium. Wabub SBB pun dipersilahkan melakukan
prosesi Pelantikan dan pengukuhan.
Ketua
umum IPMAM Priode 2013-2015 Maaruf Malik dalam sambutanya usai prosesi
pelantikan mengatakan, Ipmam dari sejak berdirinya, hingga saat ini terus
menunjukan kemajuan dan peningkatan yang signifikan. Hal ini terbukti dengan
semakin bertambahnya jumlah pelajar dan mahasiswa dusun Amaholu yang berproses
di kota Ambon, dan tersebar dibeberapa
perguruan tinggi. Hingga diperguruan tinggi lainya, yang ada diluar wilayah
Maluku. Belum lagi para alumni IPMAM yang menyandang gelar sarjana dari
berbagai perguruan tinggi dan beragam disiplin ilmu. Bahkan saat ini Alumni
IPMAM ada yang sudah melanjutkan studinya di Jenjang S2 pada
perguruan-perguruan tinggi ternama di Indonesia dengan disiplin ilmu yang
berbeda-beda. Kondisi ini akan terus berlanjut dan akan di ikuti kaders IPMAM
lainya, untuk melanjutakan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi,
ungkapnya.
Menurut
Maaruf, dari sisi kontribusi penciptaan sumberdaya manusia, IPMAM akan terus
berupaya dan mendorong kadersnya. Agar terus berkarya, disemua lini yang telah
dibuka lebar oleh pemerintah, tidak ketingalan termasuk panggung poitik. IPMAM
pun telah menyiapkan dan mendistribusikan kadersnya untuk siap berkompotisi di
pangung politik 2014 mendatang. Hal ini merupakan potensi yang patut disyukuri
dan diapresiasi karena prestasi ini, tidak terlepas dari dukungan dan motivasi
dari para orang tua yang ada di dusun Amaholu. “Kami pun sangat berharap
prestasi ini, dapat juga di apresiasi oleh masyarakat khususnya, dan pemerintah
Kabupaten Seram Bagian Barat,” ungkap Maaruf berharap.
Sedangkan
yang tampil sebagai pembawa hikma Halal Bi Halal pada malam itu adalah ustat sekaligus
Guru besar, Hi. Usman Hart. Untuk menghilangkan rasa jenuh, Ratusan hadirin dan
undangan kemudian dihibur dengan pentas seni Qasidah oleh para pelajar SD, dan
Pelajar SMP. Empat grup Qasidah ini masing-masing berasal dari Dusun Amaholu.
Usai
menampilkan grup kasida dari siswa MI dengan vokalis Puput Manasa dan Tiwi.
Acara pun di selingi dengan pelelangan kue, yang dipandu oleh sekertaris Dusun
Amaholu, Rusmin. Disusul group ke dua dari campuran SD dan MTS dengan vokalis
Rosma Labiji. Disela-sela kegiatan pelaksanaan perayaan Halal Bi Halal, acara
ini kemudian diselingi dengan dialog bersama wakil Bupati dengan Masyarakat
Huamual Belakang yang hadir dalam undangan kegiatan ini, selama kurang lebih
satu jam.
Acara
kemudian ditutup dengan pentas seni Qasidah, satu gurup terakhir dari para
siswa SMP dengan dua vokalis Raspi Alihasi dan Herdianti Lihi yang menyanyikan
lagu secara bergantian dalam waktu yang sama.
Dalam
tempo kurang lebih satu bulan usai prosesi pelantikan, pengurus Ipmam periode
2013-2015 mengelar Rapat Kerja (Raker) di daerah objek Wisata, Pantai Liang,
Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tenggah (Malteng), Minggu, (03/11/2013),
siang. Pelaksanaan Raker disalah satu ikon wisata di Maluku ini, sebagai bentuk
tindak lanjut penyusunan program kerja-kerja organisasi IPMAM yang telah
dibahas saat musyawarah besar, dan sekaligus pembubaran panitia pelantikan
pengurus Ipmam periode 2013-2015 waktu lalu. Sebelum menuju ke tempat objek
wisata itu, para peserta raker berkumpul di terminal angkot Ambon-Liang, Batu
Merah, kemudian sekitar 10.15 WIT, bergerak bersama menuju Pantai Liang, dengan mengunakan kenderaan Agkutan
Kota (Angot) yang di sewa pimpinan IPMAM dengan angaran kerja paguyuban. Raker
dimulai sekitar 11.30 WIT, yang di buka oleh anggota dewan pembinan IPMAM
Kasman Renyaan S.Pd.
Selaku
angota dewan pembinan Kaman Renyaan dalam arahannya kepada seluruh peserta
Raker IPMAM mengatakan, pelaksanaan Raker ini bukan hanya tertulis di atas
kertas saja. Tapi, harus diimplementasikan dalam kegiatan kerja-kerja nyata
paguyuban, sehingga eksistensi dari baguyuban ini tetap terjaga. “Pengurus diharapkan
untuk terlibat langsung secara aktif dalam kerja-kerja organisasi ini.
Kerjakanlah pekerjaan yang menjadi pekerjaan prioritas, seperti pengembangan sumberdaya
manusia untuk para anggota itu sangat penting demi kemajuan organisasi ini ke
depan.” ungkap Renyaan berharap.Walaupun kegiatan Raker kali ini hanya di ikuti
oleh sebagian pengurus IPMAM, namun pelaksanaan Raker dapat berjalan dengan
lancar. Makan–makan pun dilakukan sebelum dilaksanakannya kegiatan Raker.
Bertindak
sebagai stering somite (SC) yaitu Ketua umum dan Sekerteris Umum serta satu
orang anggota IPMAM. Usai penyerahan hasil-hasil Raker kepada pengurus IPMAM
oleh anggota dewan pembina, acara Raker pun ditutup dengan doa yang dipimpin
langsung sekertaris umum Ipmam. Kemudian
para pengurus berfose bersama, ada yang langsung mandi-mandi ke laut, dan ada yang makan-makan, sambil menikmati
panorama indahnya alam Pantai Liang.
Dalam
masa kepengurusan IPMAM priode 2013-2015 ini, pengurus masih mengaendakan
pelaksanaan program-program kerja. Termasuk diantaranya adalah mengembangkan sumberdaya manusi Kadesr Ipmam dengan melksanakan kajian-kajian dalam seminggu sekali, dalam bulan berjalan
Bersambung............. [5]
F.
Kesimpulan
IPMAM
kini hadir sebagai pencerah dalam kehidupan masyarakat di Dusun Amaholu
khususnya para orang tua agar tetap menyekolahkan anak-anak mereka dilembaga
pendidikan. Kehadiran IPMAM ditengah-tengah masyarkat merupakan suatu prestasi
yang patut diberikan apresiasi positif, sebab IPMAM secara institusi dapat memotivasi
para orang tua untuk mendorong anak-anak mereka mengikuti studi bukan hanya di
bangku SD, SMP, SMA namun lebih dari itu, para orang tua harus mendorong
anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi.
Pikiran
orang tua yang dulu, harus terus belayar untuk memenuhi kebutuahan hidup dengan
melibatkan anak-anak usia sekolah tampa memikirkan masa depan anak. saat ini
sudah berubah secara signifikan. Anak usia sekolah harus tetap berpendidikan,
jika harus membantu orang tua dilaut dengan berlayar. Maka, hal itu dilakukan
hanya kerena kebetulan sesaat, diwaktu-waktu libur sekolah. Jika yang berlayar
itu mahasiswa, maka hanya sekedar mengisi waktu luang dan pastinya ada
kebutuhan penting yang mendesak dengan tidak harus membebankan sepenuhnya
kepada orang tua mereka masing-masing. Namun setelah libur sekolah selesai,
anak-anak pun akan kembali lagi pada dunia pendidikan. Para anak lelaki yang
berlayar sudah tidak mefokuskan pekerjaan tersebut sebagai pekerjaan masa
depan, namun pekerjaan itu hanya dijadikan sebagai bagian dari pekerjaan sesaat
jika ada waktu luang.
Para
orang tua menghabiskan waktunya dilautan bebas,
mencari duit (uang), tidak mengenal siang dan malam, hanya karena
kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Perinsip orang tua-tua di Dusun Amaholu
yaitu, biyar tak punya banyak harta, yang penting anak-anak mereka bisa
berpendidikan. Tak jarang orang tua yang tak punya harta apa-apa yang
dibangakan namun bisa unggul dalam menyekolahkan anak-anak mereka sampai
diperguruan tinggi.
Sebelum
kehadiran Ikatan Pelajar Mahasiswa Amaholu (IPMAM) ditengah-tengah masyarakat
Dusun Amaholu, banyak orang tua hanya menyekolakan anak-anak mereka cukup
dibangku SMP dan SMA, tak lebih dari itu, sehingga gelar kemahsiswaan pun
begitu asing terdengar ditelingga masyarakat. Lebih parahnya lagi ketika itu
perempuan, para orang tua kadang menyekolakan anak-anak perempuan mereka hanya
pada bangku pendidikan SD, dan SMP. Adapun yang lulusan SMA paling jarang
terdengar.
Jarangnya
orang yang berpendidikan tinggi membut generasi di Dusun Amaholu seakan
dijauhkan dari lembaga perguruan tinggi. Tidak adanya mahasiswa dari Dusun
Amaholu yang memberikan pencerahan kepada para orang tua dan sisiwa-siswa yang
mesih duduk dibangku sekolah. Kemudian lebih dari itu, tak ada tokoh masyarakat
dari Dusun Amaholu yang diharapkan sebagai pencerah dan motivator untuk generasi-generasi mudah, agar setelah selesai SMA
bisa melanjutkan pendidikan sampai di jenjang mahasiswa di perguruan tinggi.
Betapa tertinggalnya Dusun Amaholu dalam dunia pendidikan dibanding dengan
dusun-dusun lain kala itu.
Komentar
Posting Komentar