Bepuasalah dengan penuh keiklasan hati untuk
mendapatkan ridha Allah SWT, Orang yang berpuasa bisa dijauhakan dari segala
macam penyakit yang membahayakan jiwa dan dengan terapi puasa segala penyakit
akan mudah disembuhkan,Insyah Allah.
Beberapa waktu
yang lalu di bulan Ramadhan disaat saya bersama tiga orang teman pergi ke
kampus Universias Pattimura Ambon untuk mengikuti kuliah umum tentang indahnya
Ramadhan. Kebetulan kampus itu bukan hanya komunitas islam namun terdapat
beberapa komunitas umat beragama. Sambil menunggu kuliah yang belum juga
dimulai, saya dengan tiga orang taman langsung menuju salah satu tempat santai
diruang lingkup kampus. Ditempat itu, duduk beberapa teman-teman mahasiswa
bukan beragama islam. Kami langsung bergabung duduk santai bersama teman-teman
yang bukan seagama sebut saja mereka dari agama kristen. Teman-teman yang
beragama kristen mereka duduk sambil makan makanan ringan (snek) karena keberadaan
kami dan saat itu juga mereka mengetahui bahwa kami sedang dalam keadaan berpuasa,
tampa dibilang mereka langsung berhenti makan. Sek yang dipegang langsung dimasukan
kedalam tasnya mereka masing-masing.Kami serentak bilang kepada
mereka,lanjutkan saja makannya tidak apa-apa, makan saja ! lagian kami berpuasa
bukan karena makanan itu, lalu bisa mengugurkan nilai ibadah kami. Namun mereka
tetap saja tidak mengindahkan kata-kata kami dan tetap menghargai kami yang
sedang dalam keadaan berpuasa. Kemudian sambil bercerita dengan mereka
teman-teman dari agama kristen, salah seorang dari teman kristen bertanya
kepada saya dan tiga orang teman, kalian berpuasa bisa juga ya.? Kalian bisa tahan
lapar dari pagi sampai sore menjelang malam ! apakah kalian menahan lapar seperti
itu, tidak terkena penyakit seperti sakit mah ? saya langsung menjawab
pertanyaannya, insyah Allah kami yang berpuasa ikhlas karena Allah akan selalu
dijauhkan dari segala macam penyakit, justru ketika kami berpuasa iklas karena
Allah maka insyah Allah penyakit yang ada pada diri kami akan hilang termasuk
salah satunya penyakit hati, dengki kepada orang lain, itulah keutamaan
orang-orang yang berpuasa.
Paparan singkat diatas
sekedar ceritaKU tentang keadaan orang yang bepuasa, dapat dipetik hikmanya bahwa
orang yang berpuasa iklas karena Allah SWT akan dijauhkan dari segala macam
penyakit. ALLAH SWT Mewajibkan hambanya untuk berpuasa, sebab tidak akan
sempurna imannya seorang muslim jika dia melalaikan kewajibanya untuk
menjalangkan puasa sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Alquran yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atasmu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu
sekalian menjadi orang yang bertaqwa,”(Q.S.Al Baqarah:183).
Ayat tersebut diatas mengandung ribuan makna,
bahwasaya Allah SWT memerintahkan kepada hambanya untuk berpuasa disebabkan karena
puasa selain dari kewajiban seorang muslim untuk menjalangkan rukun islam
ke-tiga, juga bermaksud untuk meningkatkan ketakwaan seseorang kepada ALLA SWT
agar bisa dijauhkan dari segala sesuatu yang mengancam diri seseorang salah
satunya dapat menjaga tubuh seseorang dari ancaman penyakit, insyah Allah.
Puasa juga bisa melanengkan hubungan sosial diantara sesama umat manusia.
Dengan berpuasa umat islam diajarkan untuk sabar, iklas, jujur, tawakal, dan
tidak harus dengki kepada orang lain. Dengan berpuasa segala sesuatu yang
menghambat aktifitas jasmani dan rohani dapat segera teratasi, membuat fikiran
dan jiwa seseorang menjadi tenang. Orang yang berpuasa tidak akan gampang
stres, mejadikan seseorang berfikir jernih bertindak positif.Dengan berpuasa Allah
SWT membuka peluang besar kepada hambanya untuk bisa menyembuhkan segala penyakit
yang dideritanya baik itu, penyakit jasmani maupun rohani. Memang itulah
khasiat orang yang berpuasa. Ternyta kewajiban berpuasa bukan hanya dijalangkan
oleh generasi saat ini, namun jauh sebelumnya puasa telah dijalangkan oleh
generasi-generasi terdahulu bahkan generasi terdahulu menjadikan puasa sebagai
terapi rutinitas penyembuhan penyakit yang mengancam kehidupan dengan berujung
pada kematian. Memang sebagian generasi terdahulu menjadikan puasa sebagai
terapi penyembuhan penyakit. Oleh sebab itu, seseorang yang berpuasa mempunyai
keistimewahan-keistimewahan khusus untuk dirinya sendiri maupun orang lain diantaranya
yaitu:
I.
Puasa Dapat
Mengobati Banyak Penyakit
Allah SWT menjadikan
dibalik ibadah puasa faedah yang sangat banyak yang dapat menghilangkan banyak
penyakit yang dapt merangkut nyawa dalam waktu yang singkat. Dari sudut pandang
kedokteran puasa adalah salah satu cara untuk membersihkan tubuh manusia dengan
menangalkan zat-zat atau makanan yang berlebihan dari tubuh tersebut.
Disamping
membersihkan dan pengaturan ini, ibadah puasa juga memiliki keistimewaan-keistimewaan
lainya. Diantaranya adalah mengistirahatkan usus perut dan anggota tubuh yang
berada didalam perut lainya dengan memberikan kesempatan dengan tidak dapat
digantikan dengan kekurangan terdahulu dalam proses kerjanya. Dalam ibadah
puasa terdapat unsur-unsur awet mudah. Hal ini karena ibadah puasa dapat
menjadikan sel-sel pembuluh darah semakin arif dan itulah hakekat yang dapat
dikenal dari berbagai hakekat ilmu hidup. Ibadah puasa bukanlah sesuatu hal
yang baru, karena orang-orang terdahulu menganggapnya sebagai keistimewaan
hidup. Bahkan mereka telah mengusulkan tempat yang sangat besar dari dalam
ibadah dan keyakinan beragama mereka. Ibadah puasa sangat terkenal dikalangan
Agama Mesir Kuno dan Agama kuno lainya sebagaimana yang disebutkan oleh kitab-kitab
yang turun dari langit, dan tidak diragukan lagi bahwa kewajiban berpuasa
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan serta kekuatan akal dan
tubuh manusia.
Namun tidak
semua puasa yang dikenal oleh orang-orang terdahulu sifatnya ritual keagamaan,
disebutkan didalam beberapa buku bahwa Socretes dan Alfton selalu berpuasa
sepulu hari pada setiap beberapa bulan, juga disebutkan bahwa sebagian
pendeta-pendeta Nasrani yang hidup diabad pertengahan mengangap sebagai
pengobatan yang sangat ampuh untuk penyakit saraf. Ibnu Sina menganggap puasa
adalah faktor yang sangat penting untuk mengobati berbgai penyakit. Ibnu Sina
seorang Arab terkenal sering mewajibkan pasienya berpuasa selama tiga minggu.
Pada saat
serangan perancis ke Mesir, rumah-rumah sakit Arab mendata bahwa puasa adalah
cara pengobatan yang sangat ampuh terhadap sesuatu penyakit. Hali ini telah
ditulis oleh dr Robert Partolo seorang dokter ahli Amerika yang ikut bergerut
menangani tentang penyakit disentri, Dia berkata “ tidak diragukan lagi, puasa
adalah salah satu cara yang sangat ampuh untuk menghilangkan mikroba yang
diantaranya adalah mikroba disentri karena puasa mengandung pemenuhan terhadap
sel-sel lalu membangunya kembali. Itulah teori At-tarwiji (mengosongkan perut)
pada pengobatan penyakit disentri, dan ini adalah metode yang dimiliki
oleh-orang-orang timur kuno sementara itu disan masi banyak lagi bentuk
penyakit yang dapat disembuhkan melalu berpuasa.
Dimasa modern
ini banyak sekali pakar-pakar kesehatan dan pendidikan badan mengunakan puasa
sebagai metode. Yang sangat ampuh diantara tokoh terkenal itu adalah dr Alan,
dengan hasil yang sangat memuaskan dia mampu menyembuhkan penykit kencing manis
dengan terapi berpuasa. Dr Carloson dia menjadikan puasa sebagai terapi untuk awet
mudah. Dr Ganz selalu menganjurkan pada pasiennya untuk melakukan terapi puasa.
Berland Mikpa dan (tokoh kebudayaan oleh badan di Amerika) berkata “
sesungguhnya saya lebih meyakini bahwa puasa mampu menyembukan setap
penyakit-penyakit yang tidak mampu disembukan oleh pengobatan-pengobatan
lainnya.
2.
Pengaruh Puasa Terhadap Tubuh Dan Jiwa
dr Sulaiman Azami
adalah seorang dokter yang sangat terkenal di Timur dan Barat, ia telah membuat
kaum muslimin menjadi bangga dengan perkataannya, menurutnya sesungguhnya para
dokter telah meneliti masalah puasa dari segi kedokteran/ kesaksian yang
dilakukan secara luas dan mendalam sehingga tidak ada hal baru yang mungkin
diungkap dari ibadah puasa sesungguhnya kami dari peneliti itu baik yang diutus
maupun yang didengarkan telah menyimpulkan jadi beberapa poin mendasar bahwa
puasa sama sekali tidak mengandung manfaat untuk sebagian orang yang sehat.
Bahkan ia mengandung manfaat untuk sebagian orang yang sehat, dan apabila orang
yang berpuasa menimbulkan kemudaratan, itu dikarenakan yang melakukannya adalah
orang-orang yang memang tidak seharusnya berpuasa, baik secara syara maupun
kedokteran.
Hal ini kata dr sulaiman sangat
ditegakan oleh ayat Al Quran yang sangat jelas, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah sangat senang
apabila Ruskhsah (hukum-hukum
kelongaran)nya disambut dan diamalkan sebagaimana Dia juga menyukai apabila
azimah (hukum-hukum yang tidak dapat ditawar-tawar) dilaksanakan.”
Selain itu
kemudaratan juga dimunculkan oleh tidak adanya perhatian terhadap sistem
kesehatan disaat menyantap makanan yang sulit dicernah dan dapat melibatkan
perut, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak
ada tempat yang paling jelek yang diisi oleh manusia selain perutnya.”
Ditemukan dalam sirah (sejarah)
Rasulullah SAW beliau berbuka puasa dengan menyantap beberapa biji kurma saja,
apabila kurma tidak ada, beliau mengantikanya dengan beberapa dengan beberapa
sendok bubur.
Namun
sesunggunhya kesehatan tidak hanya terbatas pada pengobatan tubuh saja, tetapi
dia juga mengobati status kejiwaan dan social seseorang yang semuanya adalah
factor yang saling melengkapi, dari sudut kejwaan, bulan puasa adalah bulan
kesabaran, jauh dari sifat marah dan refleksi kejiwaan serta peningkatan untuk
menjadi jiwa yang luhur.
Dengan demikian
bulan Ramadhan bulan kebeningan jiwa, kesadaran hati, latihan terhadap kuatnya
keinginan, dan jauh dari sifat ria, karena sesunggunya tidak ada Sesutu yang
dapat mencegah orang yang berpuasa untuk makan dan minum secara bersembunyi,
lalu dia berpura-pura sebagai orang yang sedang berpuasa, selain tegunya
keinginan dan indahnya ketaatan. Dari segi moral puasa sangat berpengaruh
terhadap keindahan ahlak diantara sesame manusia. Dengan puasa sifat malas dan
pelit pun dapat ditinggalkan, karena apabila ada seseorang yang mencelah orang
yang berpuasa tersebut harus menjawabnya dengan ucapan “ aku sedang berpuasa.”
Puasa juga dapat menuntut dari segi
kebohongan dan dusta serta enghiasi diri dengan pekerti yang luhur karena Nabi
Saw bersabda: “Barang siapa yang tidak meninggalkan
perkataan berbohong maka tidak ada artinya bagi Allah perjuangan meninggalkan
makan dan minum.” (HR. Muslim). “Beberapa orang yang berpuasa hanya mendaptakan
lapar dan dahaga (HR.Bukhari).
3. Kesehatan Bagi Orang Yang Berpuasa
“ men
sana in cepere sano,” demikian pepatah latin mengatakannya yang dalam edisi
Arab, “ AL-‘Aqlsalim fial-jism salim,”
akal yang sehat terdapat pula tubuh yang sehat, betapa mahal nilai sehat bagi
seseorang. Siapa pun dimana pun kapan pun kesehatan adalah segalanya yang kita
inginkan. Pengaruh kesehatan tubuh sangat besar terhadap aktifitas manusia,
baik aktifitas badani, akal maupun rohani.
Manusia adalah
kesatuan jasad dan roh, jasad memiliki kebutuhan sendiri, sebagaimana halnya
roh, jasad memiliki kebutuhan sendiri, sebagaimana halnya roh yang juga
mempunyai kebutuhan sendiri. Keduanya harus seimbang. Budaya materialism
seringkali menyepelekan fungsi dan peran jiwa dan kehidupan manusia,
menyebankan mereka terpelosok dalam belengu materi.
Puasa dalam konteks ini efektif
meningkatkan stamina roh, mensucikan jiwa dan mengantarkanya pada kesalahan dan
kebahagiaan disamping memelihara kesehatan tubuh manusia melebihi tindakan
menjelekan dalam memelihara kesehatan tubuh dalam mencegahnya dari segal
penyakit, berlebih-lebihan dalam mengonsumsi makanan merupakan pangkal setiap
penyakit. Tidak ada hal yang lebih berbahaya bagi tubuh manusia melebihi
tindakan menjalangkan makanan demi makanan kedalam perut tanpa henti dan
menyelesaikanya dengan sesuatu yang
tidak ia mampu cernah.
Makanan
berlebihan mempertarungkan hawa napsu yaitu napsu serakah dan ini disamping
tidak meneladani Nabi juga melarang rambu-rambu islam yang melarang umatnya
berprilaku insraf dan tabdzir, diriwayatkan bahwa Aisyah istri Nabi SAW pernah
berkata: Keluarga Muhamad tidak pernah
makan (kenyang) dengan roti gandum selamu dua hari berturut-turut hingga
meninggalnya Rasullulah,(HR Tarmizi). Ibu Abas ra juga pernah berkata: Rasullulah SAW menalani beberapa malam
berturut-turut dengan perut kosong bersam keluarga beliau tampa makan (yang
bias dimakan) untuk santap makanan malam dan roti yang paling sering mereka
santap adalah roti dari bahan Gandum barli (HR Tarmizi.
Disebutkan dalam
kitab Al Mawahabib As Saniyyah bahwa Rasullulah SAW biasanya menjaga (sangat
memprihatikan)jenis dan krateristik makanan. Beliau juga sangat memperhatikan
makanan, makanan itu menurut aturan medis, jika salah satu dari dua jenis
makanan mengandung sesuatu yang perlu diperbaiki dan diselaraskan panasnya,
maka beliau membelah dan menyeimbangkan suhunya kalau hal itu diasa tidak
mungkin dilakukan, maka beliau hanya mengosumsi makanan itu sebatas yang
dibutuhkan saja tampa berlebihan (israf). Oleh AlQuran, kita diperingatkan agar
mengidari sikap boros (insaf dan tabzir) karena boros itu merupakan prilaku syaitan
dan sering ingkar kepada tuhan. Dalam surat AL-Araf:13, Allah berfirman artinya:“Dan makan minumlah kalian, jangan
berlebih-lebihan karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan,”
Pemborosan dalam
makanan disamping menyia-nyiakan nikmat Allah, menimbulkan beragam penyakit
seperti tekanan darah tinggi (Hiperensi), penyakit jantung, Gula (Diabetes)
penyakit kandung kemih, penyakit encok, atau radang persediaan, juga menunjukan
sikap tidak mempunyai solidaritas social bahwa diluar sanah masih banyak
orang-orang yang kurang beruntung dalam hal konsumsi. Korelasi puasa dengan
kesehatan dapat dilihat pada hasil-hasil eksprimen sebagaimana dilangsir
Muhamad Ibrahim (2007:38-46)berikut:
1.
Puasa khususnya
puasa media (starvensi)sama dengan operasi, hanya saja ia tidak mengunakan
pisau bedah (atau alat bedah semisal)yang dapat digunakan untuk pengobatan.
2.
Selama berpuasa, tubuh sangat bergantung pada lemak-lemak
yang tersimpan dalam organ tubuh dan yang berhenti salama masa puasa hanyalah
proses perencanaan makanan, bukan proses penetrasian tubuh.
3.
Puasa dapat melatih tubuh untuk dapat mengunakan
lemak-lemak yang tersimpan dalam organ tubuh secara ekonomis sampai pada
tingkatan yang sangat signifikan.
4.
Puasa sama sekali tidak memiliki efek samping terhadap
organ-organ inti dala tubuh, sehingga serendah apapun penurunan berat badan
yang dialami maupun perubahan kondisi tubuh pada orang yang menderita sakit
otak, paru-paru dan hati (liver)tetap berjlan secara nomal, kecuali pada kasus
penyakit yang menyerang organ-organnya misalkan sakit paru-paru.
5.
Ketika tidak melakukan proses pencernaan, tubuh
mengunakan waktu yang biasanya dikhususkan untuk proses pencernaan makanan
untuk menjalangkan fungsi pembersihan dan steriusasi tubuh secara total
6.
Selama puasa, jaringan-jaringan tubuh mengalami proses
konsumsi dan pelepasan energy dan kadar yang mencerminkan urgensi
jaringan-jaringan ini.
7.
Ada tiga manfaat puasa bagi tiga kesehatan jantung:
a.
Puasa melawan tekanan-tekanan yang selalu mendera jantung
b.
Puasa memberikan kesempatan bagi jantung untuk istrahat
c.
Puasa dapat mensterilkan darah dengan demikian puasa
memberikan kesempatan pada jantung untuk mengonsumsi darah bersih.
8.
Jantung kita berdenyut 80 kali/menit atau sam dengan
115.200 kali/24 jam pada hari-hari puasa memang terjadi penurunan jumlah
denyutan jantung hingga mencapai kuran dari 60 kali/menit, namun selanjutnya
jantung berdenyut secara stabil pada angka 60 detak/menit sepanjang hari selama
puasa.
9.
Penurunan jumlah detak jantung ini menghemat 28.800 detak
per 24 jam. Ini berarti jantung dapat beristirahat dengan menghemat seperempat
paru waktu kerja yang ditempuhnya pada hari-hari biasa diluar kerjanya.
10.
Proses pemulihan luka dan hilangnya sejumlah radang di
organ tubuh berjalan lebih cepat dan maksimal selama masa puasa.
Itulah antara lain pesan dan fungsi puasa dalam mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan orang-orang yang melakukanya.Sebagai seorang muslim
puasa merupakan belajar untuk tidak melakukan perbuatan mungkar, maka janganlah
kita sia-siakan bulan suci Ramadhan.
Komentar
Posting Komentar